Tidak Dapat Disangkal, Inilah 5 Fakta Mengenai Extended Breastfeeding

Beberapa ibu melakukan pemberian ASI kepada bayinya sampai lebih dariĀ 12 bulan

4 Agustus 2022

Tidak Dapat Disangkal, Inilah 5 Fakta Mengenai Extended Breastfeeding
Freepik/pvproductions

Apakah Mama pernah mendengar tentang extended breastfeeding?

Ini adalah tentang menyusui di luar waktu yang khas atau umum terjadi. Biasanya paling sering kali lebih dari 1 atau 2 tahun. Dimana bagi banyak anak, menyusui akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Jika sudah sampai tahap tersebut, Mama mungkin mulai bertanya-tanya apakah si Kecil harus berhenti menyusui?

Nah, Popmama.com punya jawabannya. Berikut 5 fakta mengenai extended breastfeeding:

1. Apa itu extended breastfeeding?

1. Apa itu extended breastfeeding
Freepik/benzoix

Istilah extended breastfeeding sendiri sangat normal untuk menyusui melewati tahun pertama kehidupan sang bayi. Jadi beberapa ibu melakukan pemberian ASI kepada bayinya sampai lebih dari 12 bulan. Dimana bayi mereka juga sudah melalui tahap makan makanan pendamping, tetapi terus menerima ASI. 

Dilansir dari Medicalnewstoday, tidak ada usia yang diharapkan untuk berhenti menyusui dan itu bervariasi dari orang ke orang. Antropolog Katherine Dettwyler menyatakan bahwa, faktor budaya dan keluarga selalu memengaruhi keputusan menyusui. Namun biasanya menyusui anak sampai mereka berusia beberapa tahun.

Editors' Pick

2. Apa saja manfaat dari extended breastfeeding?

2. Apa saja manfaat dari extended breastfeeding
Freepik/valuavitaly

Dari sisi medis, extended breastfeeding bisa meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidup bayi. Namun tidak semua orang bisa melakukannya. Sementara secara umum, semakin lama ibu menyusui sang anak, semakin banyak manfaatnya bagi keduanya.

Tidak dapat disangkal, bahwa extended breastfeeding itu memiliki manfaat yang luar biasa bagi orang tua dan anaknya. Berikut manfaatnnya:

  • Nutrisi

ASI kaya akan antibodi yang dapat membantu anak melawan infeksi. Bayi yang menyusui memiliki tingkat asma yang lebih rendah, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), infeksi telinga, penyakit diare, infeksi pernapasan dan diabetes.

Artinya, ASI akan tetap mempertahankan kualitas nutrisinya selama menyusui. Plus, komposisinya dapat berubah berdasarkan kebutuhan anak yang sedang tumbuh. Dengan demikian, kandungan gizi ASI sebagian besar tetap sama selama tahun kedua kehidupan. Sementara seng dan kalium menurun, total protein meningkat. Bahkan memiliki kandungan energi dan lemak yang lebih tinggi, yang mungkin bermanfaat bagi bayi. 

  • Ikatan

Ingatlah, semua pelukan dan kedekatan di bulan-bulan awal itu menjadi lebih sulit didapat begitu bayi tumbuh semakin besar. Sedangkan ibu yang menyusui memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah daripada menggunakan susu formula. Menyusui juga dapat membantu bayi dan orang tua terhubung, menumbuhkan keterikatan dan mengurangi stres. Mungkin lebih mudah untuk menenangkan bayi yang disusui. Terutama bisa menyesuaikan diri dengan anak mereka dan tetap terhubung.

  • Kenyamanan

Jika Mama terus menyusui anak untuk waktu yang lama, mungkin akan menemukan bahwa payudara menjadi sumber kenyamanan utama bagi bayi. Artinya, ASI sudah tersedia dan nyaman. Kadang-kadang pada saat yang sama, menyusui adalah alat yang luar biasa untuk menenangkan anak dan membantu mereka mengatur emosinya.

  • Manfaatnya untuk orangtua

Di sisi lain, durasi menyusui yang lebih lama dikaitkan dengan pengurangan dan perlindungan penyakit ibu. Bahkan seseorang yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara, kanker ovarium, diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi hingga serangan jantung. Manfaat ini terus bertambah selama mereka menyusui.

3. Apa kekhawatiran tentang extended breastfeeding?

3. Apa kekhawatiran tentang extended breastfeeding
Freepik/karlyukav

Sebenarnya untuk sebagian orang, extended breastfeeding adalah pilihan yang bagus. Tetapi biasanya tidak datang tanpa keraguan dan kekhawatiran.

Terutama selama anak menerima makanan pendamping ASI yang cukup, tidak ada kerugian medis jika menyusui di atas usia 1 tahun. Namun orang mungkin menghadapi hambatan untuk menyusui. Termasuk beberapa kekhawatiran ketika mempertimbangkan pemberian ASI yang diperpanjang.

Nah, salah satunya karena penilaian sosial. Tidak dapat disangkal, bahwa extended breastfeeding tidak selalu diterima oleh masyarakat lainnya. Sementara banyak orangtua menyusui anak-anaknya selama 12 bulan dan 2 tahun terakhir saja. Jadi sering kali, extended breastfeeding bukan topik yang dibicarakan secara terbuka. Bahkan ada stigma yang melekat untuk melakukannya.

Di sebagian besar negara Barat, extended breastfeeding bukanlah norma budaya. Seseorang mungkin menghadapi rasa malu dan penilaian. Beberapa orang tua pun tidak menerima dukungan yang memadai dari pasangan atau keluarganya. Dimana mereka merasa seperti teman-teman mengisolasi atau menghakiminya.

4. Bagaimana mengetahui kapan harus berhenti menyusui?

4. Bagaimana mengetahui kapan harus berhenti menyusui
Freepik/cookie_studio

Bahwa berapa lama untuk menyusui anak adalah keputusan yang sangat pribadi. Tentunya setiap ibu akan memiliki perasaan tentang apa yang terbaik untuk dirinya dan sang bayi. Terkadang Mama mungkin tahu persis berapa lama ingin menyusui dan merasa jelas tentang kapan harus berhenti.

Tetapi sering kali orang yang ingin mengikuti pedoman kesehatan, yakni menyusui secara eksklusif selama sekitar 6 bulan pertama kehidupan bayi. Mereka kemudian dapat mulai memperkenalkan makanan pendamping dan melanjutkan menyusui setidaknya sampai akhir tahun pertama.

Dikutip dari Betterhealth, profesional kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Selanjutnya dengan pengenalan bertahap makanan yang sesuai dalam 6 bulan kedua dan menyusui terus menerus selama 2 tahun atau lebih. Bayi siap untuk memulai makanan padat ketika mereka mulai menunjukkan minat ketika orang lain sedang makan.

5. Cara mengatasi extended breastfeeding?

5. Cara mengatasi extended breastfeeding
Freepik

Umumnya, orang sering mengalami penilaian ketika menyusui melewati usia normal. Hal ini secara tidak proporsional memengaruhi para ibu. Terutama untuk waktu yang lama, maka dapat mengalami stigma. Sedangkan menyusui bayi yang lebih besar memiliki serangkaian tantangan yang berbeda.

Dirilis dari Webmd, lakukan secara perlahan agar kamu berdua bisa terbiasa. Bayi menyesuaikan diri secara emosional, sementara Mama menjaga payudara agar tidak membesar dari berhenti sekaligus. Cobalah mengubah satu sesi menyusui pada awalnya, menawarkan susu sebagai gantinya, dari botol atau cangkir.‌

Berikut adalah beberapa cara menghadapinya:

  • Menemukan orangtua yang berpikiran sama

Jika Mama memilih untuk menyusui dalam jangka panjang, maka akan menghadapi penilaian dan kritik. Kabar baiknya adalah ada begitu banyak bukti yang mendukung manfaat pilihan. Pada akhirnya akan bertahan terhadap kritik atau setidaknya belajar untuk mengabaikannya.

 Bagaimanapun, ini adalah pilihan Mama dan bukan orang lain. Hal ini dapat sangat membantu mengumpulkan sekelompok teman yang juga merawat anak-anak kecil mereka melewati masa bayi. Mama bisa menemukan orang tua yang berpikiran sama di kelompok pendukung menyusui, baik secara langsung maupun online.

  • Menetapkan batasan dengan anak

Cara selanjutnya adalah membuat batasan dengan anak. Seiring bertambahnya usia anak, sebaiknya tidak apa-apa jika Mama tidak ingin terus menyusui mereka sesuai permintaan. Hal ini adalah normal jika ingin menetapkan batasan dengan anak. Pasalnya beberapa balita masih ingin menyusui sepanjang waktu. Jika berhasil, itu bagus.

Tetapi apabila Mama membutuhkan ruang di antara waktu menyusui, tidak apa-apa. Beberapa orang tua hanya menyusui pada waktu tidur siang dan malam hari. Yang lain hanya melakukannya pada waktu yang ditentukan setiap hari. Anak mungkin kesal pada awalnya, tapi menetapkan batasan menyusui penting bagi Mama untuk membuatnya berhasil dan anak pun akan menyesuaikan diri.

  • Penyapihan malam hari

Mulailah mengubah rutinitas pagi dan sore hari. Mama bisa dengan menyusui di malam hari. Apalagi banyak balita terus ingin menyusu di malam hari. Ini sangat normal. Saat menyusui malam hari bekerja dengan baik, maka lakukanlah.

Tapi jika tidak, Mama dapat mulai menyapih anak di malam hari. Cobalah mengganti sesi malam hari dengan air, menggosok punggung atau teknik menenangkan lainnya. Sebagian orang tua menemukan bahwa pasangan harus mengambil alih selama beberapa malam. Namun penyapihan malam hari tidak berhasil, pertimbangkan untuk mencoba lagi dalam beberapa bulan, ketika anak lebih siap.

Nah, itulah kelima fakta mengenai extended breastfeeding. Apakah Mama sedang mengalaminya?

Baca juga:

The Latest