Penyebab Ibu Menyusui Kehilangan Berat Badan Berlebih dan Perawatannya

Apakah Mama alami penurunan berat badan?

17 April 2022

Penyebab Ibu Menyusui Kehilangan Berat Badan Berlebih Perawatannya
Pexels/SHVETS production

Sebenarnya, menyusui dapat membantu Mama menurunkan berat badan setelah kehamilan dan persalinan. Tetapi jumlah berat badan yang akan turun berbeda-beda untuk setiap orang. Biasanya membakar 500-700 kalori per hari. 

Dilansir dari Verywellfamily, penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang menyusui secara eksklusif lebih mungkin kehilangan berat badan sekitar 5 bulan setelah bayi mereka lahir. Dimana penurunan berat badan yang stabil dan bertahap lebih aman dan sehat. 

Sayangnya, sebagian dari mereka mengalami kehilangan berat badan postpartum yang berlebih. Nah, ini dapat disebabkan oleh sesuatu. Yuk, cek ulasannya dari Popmama.com!

1. Melakukan semua pekerjaan secara berlebihan

1. Melakukan semua pekerjaan secara berlebihan
Pexels/cottonbro

Pada kenyataannya, sebagian perempuan tidak bisa mempersiapkan dirinya untuk hidup sebagai ibu baru. Namun beberapa diantaranya membuat segalanya yang dimulai menjadi lebih mudah.

Bahkan membuat ia bekerja terlalu keras setelah persalinan, mulai dari merawat bayi baru lahir hingga mengurus semua pekerjaan rumah. Sementara hal itu bisa menyebabkan berat badan yang turun drastis.

Jadi sangat penting untuk memperhatikan tubuh Mama dan mendengarkan isyarat yang dibutuhkan. Melakukan aktivitas secara berlebihan setelah lahir, ini juga berpotensi menimbulkan cedera.

Editors' Pick

2. Tidak mendapat nutrisi yang cukup selama masa menyusui

2. Tidak mendapat nutrisi cukup selama masa menyusui
Pexels/Total Shape

Sebenarnya hal yang normal jika ibu menyusui kehilangan berat badannya setelah melahirkan. Namun apabila mengalaminya secara drastis, maka bisa jadi Mama telah kekurangan nutrisi penting. 

Artinya, tidak mendapat kalori yang cukup dapat menyebabkan penurunan berat badan dan bahkan suplai ASI. Padahal selama masa menyusui, Mama membutuhkan energi dari berbagai makanan sehat.

Dikutip dari Healthline, fokus utama setelah melahirkan adalah memberi nutrisi pada tubuh diri sendiri. Jika menyusui, tubuh juga membutuhkan antara 450 dan 500 kalori ekstra sehari dalam mendukung produksi ASI. 

Jadi cobalah Mama memastikan sebagian besar kalori yang berasal dari makanan kaya nutrisi. Ini termasuk:

  • Biji-bijian utuh
  • Buah-buahan
  • Sayuran
  • Protein tanpa lemak

3. Mengalami kelenjar tiroid yang terlalu aktif

3. Mengalami kelenjar tiroid terlalu aktif
Pexels/Sarah Chai

Ketahuilah, bahwa tiroiditis pasca melahirkan mungkin membuat tiroid terlalu aktif (hipertiroidisme). Ini berarti mengirimkannya terlalu banyak hormon tiroid ke dalam aliran darah.

Kondisi tersebut pun akan membuat bagian tubuh bekerja terlalu cepat. Akhirnya bisa menyebabkan ibu menyusui kehilangan berat badannya secara drastis.

Dirilis dari Mayoclinic, hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif) dapat mempercepat metabolisme tubuh dan membuat menimbulkan penurunan berat badan yang tidak disengaja. Bahkan berpengaruh pada detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

4. Bagaimana cara agar berat badan stabil?

4. Bagaimana cara agar berat badan stabil
Pexels/Vlada Karpovich

Penurunan berat badan pada menyusui, ini dapat terjadi karena sejumlah alasan seperti yang sudah dijelaskan. Apalagi jika Mama terlalu lelah atau tidak punya waktu untuk berolahraga secara rutin.

Sedangkan jika Mama sedang menyusui, umumnya dibutuhkan waktu enam bulan hingga satu tahun untuk kembali ke berat badan sebelum hamil. Dimana salah satu caranya adalah memasukkan aktivitas fisik yang benar-benar Mama nikmati, entah itu berjalan kaki maupun melakukan yoga.

Apabila ibu menyusui menggerakkan tubuhnya dengan cara yang terasa menyenangkan, ini dapat membantu Mama merasa lebih baik secara mental dan fisik. Jadi cobalah memiliki program olahraga setiap hari untuk membantu Mama menstabilkan berat badan. 

Ma, itulah penyebab penurunan berat badan secara berlebih pada ibu menyusui dan perawatannya. Ada begitu banyak jenis perawatan lainnya, segeralah konsultasikan pada dokter.

Baca juga:

The Latest