Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik/fabrikasimf
freepik/fabrikasimf

PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) merupakan suatu kondisi yang banyak dikhawatirkan oleh perempuan. PCOS bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, sehingga berpengaruh pada ovarium dan proses ovulasi. Kondisi inilah yang membuat perempuan sulit mendapatkan kehamilan.

Tapi tahukah Mama, jika PCOS juga bisa berdampak pada proses menyusui? Meski tidak semua, beberapa penderita PCOS bisa mengalami masalah saat menyusui. Salah satunya produksi ASI yang sedikit alias ASI seret.

Menurut pakar gizi Rachel Olsen dalam unggahan Instagramnya pada Jumat (15/3/2024), ASI seret sangat mungkin dialami oleh Ibu menyusui yang mengalami PCOS. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari perubahan hormon androgen dan insulin di dalam tubuh.

Kali ini Popmama.com akan berikan informasi lebih lanjut mengenai benarkan PCOS bisa bikin ASI seret? Ini kata pakar gizi Rachel Olsen!

1. Apa itu PCOS?

Freepik/atlascompany

PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) adalah gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi perempuan, saat sel telur yang diproduksi oleh ovarium (indung telur) tidak berkembang dengan semestinya.

Gangguan reproduksi yang satu ini, biasanya dialami oleh perempuan di masa subur, usia antara 15 hingga 44 tahun. Gejalanya berupa gangguan siklus menstruasi dan meningkatnya hormon androgen yang berlebihan di dalam tubuh.

Kadar hormon androgen yang meningkat, mengakibatkan ovarium atau sel telur memproduksi banyak benjolan kecil yang berisi cairan atau disebut dengan kista. Sehingga sel telur tidak bisa berkembang sempurna dan menghambat proses pembuahan sperma. Kondisi ini yang kemudian membuat perempuan sulit untuk bisa hamil secara alami.

2. PCOS berisiko sebabkan ASI seret

Tak hanya sulit hamil, PCOS juga dapat memengaruhi proses menyusui. Hal ini disampaikan oleh pakar gizi Rachel Olsen, melalui media sosial Instagramnya pada Jumat (15/3/2024).

"Aku adalah ahli gizi yang mengalami low milk supply di saat menyusui. Ternyata ada hubungannya dengan PCOS dan low milk supply," ungkap Rachel.

Menurut Rachel berdasarkan hasil riset PubMed Centre, kadar hormon androgen yang tinggi pada penderita PCOS berisiko menganggu dan menyikat reseptor prolaktin. Padahal, prolaktin menjadi salah satu hormon penting yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi ASI.

Di sisi lain, perempuan yang kini tengah menyusui tersebut juga mengungkap jika, gangguan hormon insulin pada penderita diabetes dapat mengganggu suplai ASI.

"Androgen yang biasanya tinggi pada PCOS dapat mengganggu dan menyikat reseptor prolaktin (hormon produksi ASI), sehingga mengurangi jumlah produksi ASI. Hormon insulin juga dapat mengganggu suplai ASI yang cukup," jelasnya.

3. Usahakan untuk tetap memberikan ASI

Freepik/freepik

Meski menyusui dengan PCOS tidak mudah, Rachel mengingatkan Mama untuk tetap berusaha memberikan ASI pada si Kecil, terutama ASI eksklusif selama 6 bulan.

Memberikan ASI eksklusif dapat membantu melindungi bayi dari beberapa risiko penyakit, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya saja, diabetes, asma, obesitas, hingga SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).

"Penting banget untuk utamakan ASI. Jika bisa, ASI eksklusif selama 6 bulan dapat membantu melindungi bayi terhadap beberapa penyakit jangka pendek dan jangka panjang. Bayi yang mendapatkan ASI memiliki risiko lebih rendah terhadap asma, obesitas, diabetes, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)," tambahnya.

4. Tingkatkan produksi ASI lewat makanan bergizi

Unsplash/S'well

Bagi Mama yang mengalami masalah ASI seret, tak perlu khawatir ya. Sebab kondisi ini masih bisa diatasi, salah satunya dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Rachel Olsen mengingatkan Mama untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup. Di mana menurutnya, Ibu menyusui membutuhkan 400 kalori ekstra setiap harinya. Mama bisa mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI seperti sayuran hijau, gandum utuh, kacang-kacangan, telur, hingga ikan.

Jika ragu dalam menentukan jumlah kalori harian selama menyusui, Rachel menyarankan Mama untuk menggunakan kalkulator profesional yang disediakan oleh U.S Departement of Agriculture.

"Aku tetap mencoba meningkatkan produksi ASI-ku dan sekarang masih bisa DBF, walaupun kalau pumping keluarnya sedikit. Aku tetap semangat jaga nutrisi dan mengonsumsi makanan yang baik untuk ASI. Penting untuk makan yang bergizi dan cukup. Ibu menyusui perlu sekitar 400 ekstra kalori per hari. Mama bisa hitung kebutuhan kalori makro dan mikronutirsi dengan Dietary Reference Intake Calculator for Healthcare Professionals.

Demikian informasi mengenai benarkan PCOS bisa bikin ASI seret, menurut pakar gizi Rachel Olsen. Menyusui memang tidak mudah, tapi Mama tetap harus semangat ya!

Editorial Team