Bolehkah Menyusui saat Hamil? Ini Penjelasannya Ma!

Menyusui memang jadi fase yang tidak mudah dilalui oleh Mama pasca melahirkan. Terlebih jika Mama harus menyusui si Kecil saat sedang hamil.

Meski nggak mudah, nyatanya ada banyak alasan mengapa Mama masih harus menyusui saat hamil. Diantaranya usia bayi yang masih kecil dan belum bisa meninggalkan ASI, kehamilan yang tidak direncanakan, atau perasaan yang belum siap untuk menyapih si Kecil.

Pertanyaan terkait bolehkah menyusui saat hamil mungkin saja muncul, terutama jika Mama dinyatakan hamil di tengah fase menyusui.

Melansir dari Pregnancy Birth Baby, apapun alasannya, menyusui saat hamil sangat aman untuk dilakukan. Sebab tubuh akan terus memproduksi ASI yang cukup, untuk memberikan makanan untuk bayi. Sementara janin di dalam knadungan masih bisa mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan dari tubuh Mama.

Sama seperti menyusui, umumnya pumping ASI saat hamil tidak menimbulkan efek negatif, selama kehamilan Mama dalam kondisi sehat tanpa komplikasi.

Hanya saja, saat hamil biasanya puting payudara akan terasa lebih sensitif, sehingga pumping ASI mungkin menyebabkan rasa tidak nyaman, demikian menurut What to Expect.

Selain itu, jika kehamilan sudah memasuki minggu-minggu terakhir jelang persalinan, pumping ASI sebaiknya dihindari ya. Karena bisa memicu terjadinya kontraksi dan Mama berisiko melahirkan bayi prematur.

Menurut penelitian, menyusui memang bisa memicu terjadinya kontraksi ringan. Tapi ini sebenarnya aman, terutama jika Mama memiliki kehamilan yang sehat, serta tidak memiliki komplikasi. Sebaliknya, jika kehamilan berisiko tinggi, Mama mungkin rentan mengalami keguguran atau melahirkan bayi prematur.

Terkait hal ini, ada baiknya Mama berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu ya. Dokter biasanya akan memberikan saran dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan Mama.

Berikut ini beberapa tips menyusui yang aman dan nyaman saat sedang hamil.

• Menyusui sambil duduk atau berbaring. Menyusui membutuhkan energi ekstra, dimana ini mungkin sulit didapat ketika Mama sedang hamil. Karena itu demi keamanan, sebaiknya menyusui sambil duduk atau berbaring saja ya Ma.
• Selalu pantau suplai ASI. Biasanya suplai ASI cenderung berkurang 4 atau 5 bulan setelah melahirkan. Oleh sebab itu, penting untuk Mama memantau suplai ASI untuk memenuhi kebutuhan si Kecil. Konsumsi makanan bernutrisi tinggi atau yang bisa membantu meningkatkan suplai ASI seperti daun katuk, bayam, beras merah, kacang almond, dan oatmeal.
• Mengonsumsi cukup kalori. Kehamilan dan menyusui membutuhkan lebih banyak energi Ma. Jadi pastikan Mama mengonsumsi cukup kalori, terutama untuk kesehatan tubuh ya. Mama bisa menambahkan 500 kalori ekstra setiap harinya. Dimana jumlah ini bisa disesuaikan lagi dengan kebutuhan tubuh.
• Jaga kesehatan payudara. Payudara terutama area puting, biasanya terasa lebih sakit saat menyusui dan hamil. Untuk itu, Mama perlu menjaga kesehatan payudara. Caranya mulai dari menjaga kebersihan, menggunakan produk perawatan puting seperti nipple cream, hingga melakukan pijat laktasi.
• Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Jika mengalami kendala saat menyusui dan hamil, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter ya Ma. Pemeriksaan dini bisa mencegah Mama dari risiko komplikasi kehamilan dan masalah menyusui seperti mastitis (infeksi payudara).

Demikian informasi mengenai bolehkah menyusui saat hamil. Kehamilan seharusnya tidak menjadi kendala untuk Mama tetap menyusui bayi. Tapi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, agar aktivitas ini tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan tubuh Mama. Tetap semangat dan semoga bermanfaat ya!