Catherine Delahaye/Corbis
Ibu melahirkan kadang mengalami masa-masa sulit. Ada dua istilah yang terkenal yakni baby blues dan postpartum depression (PPD). Baby blues bisa terjadi selama 7-14 hari setelah melahirkan.
Namun untuk yang megalami PPD biasanya lebih parah dan berlangsung lebih lama. Oleh karena itu, harap hati-hati apabila depresi terjadi lebih dari 14 hari atau berdampak signifikan pada sang Mama, bayi, serta keluarga.
Berikut ini adalah sejumlah gejala PPD yang umumnya bisa terjadi:
- Terus menerus sedih atau murung,
- sering menangis tanpa sebab yang jelas,
- selalu lemas dan lelah,
- mengalami gangguan tidur dan cenderung mengantuk pada siang hari,
- sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan,
- tidak tertarik pada sekitarnya,
- kehilangan minat pada hal-hal yang pernah disukai,
- nafsu makan yang menurun atau meningkat,
- merasa bersalah dan tak berdaya,
- selalu bicara negatif,
- uring-uringan atau cepat emosi,
- tidak merawat diri sendiri, misalnya tidak mandi atau ganti baju,
- tidak ingat waktu,
- kehilangan selera humor,
- cenderung menarik diri,
- kesulitan merasakan ikatan batin dengan sang Bayi,
- tidak merasa senang punya momongan,
- hanya merawat sang Bayi karena kewajiban,
- tidak ingin bermain dengan sang Bayi,
- selalu merasa ada yang salah pada kondisi sang Bayi,
- memiliki pikiran buruk, seperti ingin menyakiti sang Bayi atau bunuh diri.
Itulah tadi informasi mengenai seorang mama yang mengakhiri hidup bersama sang Bayi karena depresi. Untuk mencegah hal serupa terjadi pada orang terdekat, Mama bisa mulai mengamati tanda-tanda PPD yang muncul pada teman atau kerabat ya.
Sedangkan bagi Mama yang merasa memiliki gejala depresi pascapersalinan, sebaiknya segera berbicara dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.