Bisa Sebabkan Kekurangan ASI, Pahami Fenomena BAA pada Busui

Berbeda orang, berbeda pula tingkat keparahannya

28 Januari 2023

Bisa Sebabkan Kekurangan ASI, Pahami Fenomena BAA Busui
Freepik.com/valuavitaly

Saat si Kecil lahir ke dunia, tak hanya perasaan bahagia dan haru yang dapat terjadi pada Mama. Mama bahkan mulai merasakan cemas, tidak tenang, sedih, bahkan emosi naik turun, terutama ketika harus menyusui si Kecil.

Ini merupakan tantangan lainnya sesaat setelah memiliki anak, selain pengalaman baby blues. Perasaan emosional yang kerap terjadi pada saat menyusui si Kecil ini disebut dengan Breastfeeding Aversion and Agitation atau BAA.

BAA merupakan fenomena yang cukup sulit dijelaskan oleh setiap ibu menyusui. Namun, tak perlu cemas karena hal ini nyatanya umum terjadi.

Nah, ingin tahu lebih jauh tentang fenomena Breastfeeding Aversion and Agitation atau BAA?

Ini dia Popmama.com rangkumkan informasi seputar fenomena BAA pada busui yang perlu Mama ketahui. Yuk, simak sama-sama di sini!

1. Apa itu Breastfeeding Aversion and Agitation atau BAA pada busui?

1. Apa itu Breastfeeding Aversion and Agitation atau BAA busui
Pexels/Tamilles Esposito

Istilah Breastfeeding Aversion and Agitation atau BAA mungkin masih terdengar asing. Namun, faktanya hal ini umum dialami setiap Mama yang tengah menjalani masa menyusui si Kecil.

Dilansir dari Breastfeeding Network, Zainab Yate mengatakan bahwa BAA atau 'keengganan' dalam menyusui adalah fenomena yang dialami beberapa ibu menyusui, termasuk memiliki perasaan negatif tertentu, sering kali disertai dengan pikiran mengganggu saat bayi dilekatkan dan disusui di payudara.

Editors' Pick

2. Ciri-ciri yang bisa diketahui saat mengalami BAA

2. Ciri-ciri bisa diketahui saat mengalami BAA
Freepik/jcomp

Karena berkaitan dengan emosi, beberapa busui kerap mengalami perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan saat mengalami BAA. Dilansir dari Kelly Mom, beberapa di antaranya yaitu:

  • Amarah
  • Agitasi
  • Jijik pada diri sendiri
  • Cepat marah
  • Perasaan malu dan bersalah setelah menyusui

Tak hanya itu, ibu menyusui yang mengalami BAA juga kerap mengalami perasaan-perasaan yang berkaitan dengan bayinya, seperti:

  • Ingin melarikan diri agar tidak menyusui
  • Dorongan yang luar biasa untuk berhenti menyusui
  • Merasa terjebak atau merasa seperti tahanan
  • Ingin mencubit bayi atau melakukan hal yang membuat anak berhenti menyusu
  • Memiliki pikiran dan perasaan seperti disentuh oleh orang lain pada bagian payudara

Rasa enggan dalam menyusui ini bahkan dapat mendorong busui untuk berhenti atau menghindari aktivitas menyusui. Namun setelah selesai menyusui, BAA yang dialami oleh busui bisa kembali hilang.

3. Apa penyebab BAA terjadi pada busui?

3. Apa penyebab BAA terjadi busui
Freepik/wayhomestudio

Dilansir dari beberapa sumber, belum diketahui penyebab pasti seorang ibu menyusui atau busui mengalami BAA. Namun, dalam sebuah penelitian yang meminta 694 wanita untuk mendeskripsikan fenomena keengganan, tidak ditemukan perbedaan antara ibu yang menyusui bayi tunggal dan mereka yang hamil atau menyusui secara tandem (Yate, 2017).

Kemungkinan penyebab yang dibahas pada penelitian lainnya memberikan beberapa pemahaman. Hal ini dikelompokkan secara longgar di bawah kategori berikut ini:

  • Hormon
  • Dinamika menyusui
  • Kurang tidur atau kurang 'me time'

Sedangkan dilansir dari Nest Collaborative, BAA diduga terjadi karena adanya pergeseran hormon akibat menstruasi, ovulasi, atau kehamilan. Sehingga, beberapa busui lebih rentan mengalami BAA pada saat ovulasi, setelah siklus menstruasi selesai, atau di antara keduanya.

Sehingga, ketika siklus ini selesai atau berakhir maka perlahan berakhir pula fenomena BAA yang terjadi.

4. Dampak yang dapat terjadi pada bayi jika BAA terjadi berkepanjangan

4. Dampak dapat terjadi bayi jika BAA terjadi berkepanjangan
Pixabay/seeseehundhund

Untuk Mama yang mengalami hal ini, tentu saja momen menyusui menjadi waktu yang kurang menyenangkan. Apalagi jika hal ini sudah termanifestasikan dalam bentuk gangguan fisik seperti perubahan suhu tubuh yang tidak stabil, gatal-gatal, hingga sakit kepala.

Dampak dari rasa enggan menyusui ini juga nyatanya tak hanya dirasakan oleh Mama sebagai pemberi ASI. Si Bayi pun bisa mengalami dampaknya, lho. Mulai dari merasakan penolakan hingga kekurangan ASI.

Tetapi derajat keparahan ganggguan pada fenomena BAA ini juga berbeda-beda pada setiap orang. Perasaan yang muncul pun juga bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.

5. Bantu atasi BAA selama menyusui dengan beberapa cara ini

5. Bantu atasi BAA selama menyusui beberapa cara ini
Freepik/cookie_studio

Jika saat ini Mama tengah mengalaminya atau menemukan orang terdekat mengalami BAA, percayalah bahwa tidak ada yang salah dengan hal ini. Mengalami hal ini juga bukan berarti Mama tidak menyayangi si Kecil.

Selain itu, meskipun setiap orang memiliki tingkat keparahan yang berbeda, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengelolanya dan terus memiliki hubungan menyusui yang bahagia dengan si Bayi.

Beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:

  • Menonton TV atau membaca buku
  • Memainkan game di ponsel 
  • Mendapatkan bantuan dari pendamping
  • Rawat si Kecil sambil menggunakan gendongan, sehingga Mama bisa tetap bergerak
  • Pegang es batu atau penghangat tangan sebagai distraksi
  • Dapatkan waktu tidur yang cukup
  • Makan dan minum dengan baik
  • Konsumsi suplemen dengan magnesium
  • Pastikan untuk memiliki me time
  • Lakukan pemeriksaan pada ahli 

Dengan demikian BAA perlahan dapat ditangani sehingga momen menyusui si Kecil kembali menjadi momen yang spesial dan penuh kebahagiaan.

Nah, itulah tadi informasi seputar fenomena BAA pada busui. Apakah Mama pernah mengalami hal yang sama?

Baca juga:

The Latest