Vagina merupakan bagian yang menghubungkan organ seks perempuan eksternal (vulva) dengan serviks dan uterus (rahim).
Biasanya vagina disebut juga sebagai jalan lahir karena merupakan jalur janin keluar dari tubuh ketika perempuan melahirkan.
Selain itu, vagina juga termasuk saluran tempat keluarnya cairan menstruasi dan tempat penis mengalami ereksi ketika melakukan hubungan seksual.
Umumnya vagina perempuan bisa bervariasi secara dramatis. Kedalaman vagina pun dapat dipengaruhi oleh tinggi badan, rangsangan secara seksual hingga proses melahirkan.
Namun kedalaman perempuan itu bersifat elastis.
Seperti dikutip dari Womenhealth (1/11/2010), ketika sedang terangsang secara seksual, rata-rata perempuan mempunyai vagina dengan kedalaman 3 sampai 4 inci (7-10 cm). Kemudian ketika mengalami rangsangan seksual, aliran darah bisa menyebabkan leher rahim (serviks) dan rahim naik, sehingga saluran vagina mengalami peregangan sekitar 5 sampai 7 inci (12-17 cm).
Suatu kondisi tertentu pun bisa mempengaruhi kedalaman dan ukuran vagina. Perempuan yang tak mempunyai pasangan seks, ibu menyusui, perempuan menopause kadang mengalami penyusutan bentuk kelaminnya.
Kondisi ini disebut vagina atrofi.
Vagina atrofi terjadi karena menurunnya hormon estrogen yang membuat jaringan vagina menipis, kurang elastis, lebih kering, dan lebih rapuh.
Bagi beberapa perempuan, vagina atrofi bisa membuat hubungan seks terasa menyakitkan sehingga secara alami dapat menurunkan minat seksual.