Febrina menyebut sang suami, Hendra Jo, menjadi support system terbesar dalam hidupnya, termasuk ketika dirinya melewati fase hamil hingga menyusui yang penuh dengan tantangan baru.
“Suami saya, Hendra Jo, MM. adalah support system terbesar saya. Dia selalu hadir, mendukung, dan sejak pacaran di bangku kuliah kami sama sama memiliki mimpi yang sama untuk menyelesaikan S2 sebelum menikah,” cerita Febrina Herlambang.
Karier sang suami sebagai wirausaha IT membuatnya memiliki waktu yang lebih fleksibel, sehingga mereka bisa berbagi peran dalam membesarkan anak. Dukungan tersebut bersifat dua arah, karena Febrina pun selalu mendukung karier dan mimpi suaminya.
“Selain itu, saya bersyukur memiliki lingkungan kerja yang mendukung, termasuk atasan dan perusahaan yang berfokus pada hasil dan mendukung hybrid working arrangement, baik atasan saya saat ini, Annelise Tregoning dan Dmytro Badyvski maupun atasan-atasan saya sebelumnya,” lanjutnya.
Selain suami dan keluarga, Febrina juga merasa bersyukur memiliki lingkungan kerja yang suportif. Baginya, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di tempat kerjanya adalah hal yang sangat berharga lantaran diberikan kesempatan sama.
“Kombinasi ini membuat saya yakin bahwa perempuan bisa berdaya, berkarir, dan tetap menjadi ibu yang hadir untuk anak. Saya ingin setiap perempuan tahu bahwa kita punya kekuatan untuk menentukan jalan hidup kita,” tegasnya.
“Dukungan pasangan, keluarga, atasan adalah fondasi, terutama peran suami yang selalu mendukung untuk tetap berkarir. Namun keberanian kita untuk terus mengejar mimpi adalah kunci karena kita sebagai ibu bekerja tentunya akan membutuhkan ketekunan, ketabahan, pengorbanan, pembagian waktu dan semangat menjalani dua peran ini,” lanjutnya.