Perempuan ini Hanya Butuh 40 Detik Melahirkan, Apa Penyebabnya?

Perempuan asal Pennsylvania melahirkan anak ke duanya, hanya dalam 40 detik!

20 Oktober 2023

Perempuan ini Ha Butuh 40 Detik Melahirkan, Apa Penyebabnya
dailymail.co.uk

Kebayang nggak sih, Ma, kalau melahirkan semudah membalik telapak tangan? Beruntungnya, seorang perempuan di Amerika Serikat mendapatkan kemudahan itu, saat melahirkan beberapa waktu lalu.

Dirinya bahkan tidak usah mengejan. Sang bayi seolah keluar dengan sendirinya. Bahkan, waktu melahirkannya hanya 40 detik!

Berikut, Popmama.com bagikan fakta seputar perempuan ini hanya butuh 40 detik melahirkan.

 

1. Awal kejadian

1. Awal kejadian
dailymail.co.uk

Cianna Gozalez berada dalam usia kehamilan 38 minggu. Ia pun, mulai mengalami gejala yang ia kira sebagai kontraksi Braxton-Hicks atau nyeri persalinan palsu. Kemudian, dia menghubungi pusat persalinan,dan tim medis memberitahunya bahwa ia sebenarnya dalam proses melahirkan.

Saat berada di kolam persalinan, tiba-tiba Cianna merasa bahwa bayinya akan segera lahir. Ia mencoba keluar dari kolam untuk melahirkan, tetapi menyadari bahwa waktu yang tersisa sangat terbatas.

 

Editors' Pick

2. Bantuan datang

2. Bantuan datang
dailymail.co.uk

Bidan berhasil menangani kelahiran anak laki-laki Cianna pada pukul 10.35 pagi. Bayi tersebut tampak sehat dengan berat 7 pon (sekitar 3,2 kg).

Proses kelahiran yang cepat pada Cianna disebabkan oleh sebuah kondisi medis yang dikenal sebagai refleks Ferguson atau ejeksi janin. Fenomena ini terjadi ketika tubuh secara otomatis mendorong kelahiran bayi karena peningkatan oksitosin yang memicu kontraksi kuat.

3. Mengenal refleks Ferguson

3. Mengenal refleks Ferguson
dailymail.co.uk

Refleks ejeksi janin, juga dikenal sebagai refleks Ferguson, adalah ketika tubuh mengeluarkan bayi tanpa sadar. Artinya, tidak ada dorongan paksa dari sang Mama.

Menjelang hari besar Mama, kepadatan reseptor oksitosin di rahim meningkat sebanyak 200 kali lipat. Ini berarti rahim Mama sudah siap untuk bereaksi terhadap hormon ini.

Selama proses melahirkan, tubuh Mama akan melepaskan oksitosin dalam bentuk tekanan, dan reseptor akan merangsang kontraksi. Kontraksi tersebut menipiskan dan melebarkan leher rahim, dengan menariknya ke atas, dan kemudian memindahkan bayi Mama ke lajur lahir. 

Saat tekanan pada leher rahim dan lajur lahir meningkat, lajur saraf mengirimkan pesan ke otak untuk melepaskan lebih banyak oksitosin. Oksitosin tambahan menyebabkan dua atau tiga kontraksi kuat pada rahim yang mengeluarkan bayi ke dunia.

4. Dalam keadaan apa refleks Ferguson terjadi?

4. Dalam keadaan apa refleks Ferguson terjadi
dailymail.co.uk

Coba untuk melihat ke alam. Para mamalia akan melahirkan di tempat di mana mereka merasa terlindungi dan aman. Itu karena refleks pengeluaran janin terjadi secara alami saat hewan tersebut merasa aman dan didukung.

Penelitian lama dari tahun 2004 mengakui bahwa manusia membutuhkan lebih dari sekedar dukungan fisik dan emosional selama persalinan. Nah, Mama  juga membutuhkan lingkungan yang damai dan tenang agar bisa fokus pada tugas. Bila itu ada, refleks ejeksi janin bisa terjadi.

5. Kelebihan dan kekurangan refleks Ferguson

5. Kelebihan kekurangan refleks Ferguson
Instagram.com/beforethebirth

Jika Mama tertarik untuk melahirkan secara alami dengan intervensi sesedikit mungkin dan mengalami kehamilan tanpa komplikasi, refleks Ferguson mungkin pilihan yang tepat untuk Mama. Beberapa orang yang pernah mengalami refleks Ferguson melaporkan bahwa kelahiran terjadi dengan sendirinya. 

Namun, jika Mama merasa tidak nyaman membiarkan refleks berkontribusi secara signifikan terhadap kelahiran, Mama mungkin ingin membiarkan tim persalinan memandu sesuai dengan prosedur rumah sakit. Tentu saja, jika kamu berisiko tinggi mengalami komplikasi, perawatan di rumah sakit mungkin merupakan pilihan yang paling aman.

Itulah, fakta seputar perempuan ini hanya butuh 40 detik melahirkan. Sungguh cara yang unik untuk melahirkan, bukan Ma? Tetapi, pastikan kesehatan Mama dan si Kecil menjadi yang prioritas, ya. 

Baca juga:

The Latest