Berikut ini beberapa infeksi umum yang mungkin terjadi setelah melahirkan:
1. Mastitis nifas: Infeksi payudara ini terjadi ketika bakteri memasuki area puting-areola karena puting pecah-pecah atau erosi saat menyusui. Mastitis umumnya disebabkan oleh adanya bakteri Staphylococcus aureus. Gejala awal mungkin termasuk eritema, nyeri tekan, dan bengkak. Beberapa komplikasi termasuk mastitis kronis dan abses payudara.
2. Infeksi saluran kemih (ISK): ISK terjadi pada 2-4 persen dari semua kelahiran. Meskipun dianggap sebagai infeksi ringan, ISK menyebabkan ketidaknyamanan dan telah dikaitkan dengan masa tinggal di rumah sakit yang lebih lama dan risiko penghentian menyusui. Beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan ISK postpartum termasuk kateterisasi, persalinan lama, membran pecah, ISK selama kehamilan, dan kolonisasi streptokokus beta grup B.
3. Infeksi luka (caesar): Infeksi tempat pembedahan adalah salah satu komplikasi paling umum setelah sesar dengan tingkat kejadian 3-15 persen. Infeksi ini sering disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang menyerang tempat operasi dalam waktu 30 hari setelah prosedur. Beberapa faktor risiko tersebut antara lain diabetes melitus pragestasional, obesitas, persalinan lama sebelum pembedahan, ketuban pecah dini, dan korioamnionitis. Amati sayatan sesar setiap hari, dan laporkan gejala seperti demam, nyeri tekan, eritema (kemerahan), dan keluarnya cairan bernanah (nanah) ke dokter.
4. Nyeri perineum: Nyeri perineum cukup umum terjadi setelah persalinan pervaginam. Rasa tidak nyaman biasanya timbul di daerah perineum (daerah antara vagina dan anus) dan terjadi karena memar atau robek (trauma) saat melahirkan. Rasa sakit juga bisa terjadi akibat episiotomi (luka yang dibuat untuk memperbesar area perineum untuk memudahkan kelahiran bayi). Beberapa robekan dan episiotomi alami membutuhkan jahitan (jahitan). Ibu yang mengalami persalinan lama (mendorong aktif dalam waktu lama) mungkin juga mengalami nyeri perineum bahkan tanpa adanya trauma perineum.
5. Keputihan parah: Persalinan per vaginam dapat menyebabkan perdarahan vagina postpartum hingga enam minggu. Awalnya, gumpalan kecil mungkin muncul. Secara bertahap, perdarahan bisa berubah dari merah menjadi merah muda. Debit tersebut selanjutnya dapat berubah warna menjadi kuning, diikuti oleh putih. Kotoran akan hilang dengan sendirinya, tetapi temui dokter jika cairan menjadi lebih kental, menimbulkan bau busuk, gumpalan yang lebih besar muncul, atau perdarahan semakin parah.
6. Infeksi rahim (endometritis): Endometritis terjadi pada saluran genital bagian atas, meliputi endometrium, miometrium (miometritis), dan jaringan di sekitarnya (parametritis). Ini umumnya terjadi ketika bakteri yang menjajah vagina mencapai saluran genital bagian atas setelah melahirkan.
Metode pengobatan yang umum adalah penggunaan antibiotik yang dapat membantu menghilangkan bakteri penyebab infeksi. Antibiotik dapat diberikan secara oral atau intravena tergantung pada jenis dan luasnya infeksi postpartum.