Perlu diketahui, setelah proses melahirkan selesai, pada normalnya plasenta akan terlepas dari dinding rahim. Biasanya sekitar 10-15 menit setelah melahirkan. Namun, pada kasus plasenta yang tidak lepas setelah 30 menit, maka tindakan melepaskan plasenta oleh dokter atau bidan akandiperlukan.
Inversio uteri merupakan kondisi gawat yang harus segera mendapat penanganan. Dokter umumnya akan mendorong bagian atas rahim yang terbalik atau yang ke luar dengan kepalan tangan.
Jika Mama mengalami ini, maka saat ditangani, Mama akan diberikan anestesi umum.
Selain dengan cara manual, posisi rahim akan dikembalikan ke posisi semula dengan operasi oleh dokter yang menangani persalinan.
Reposisi juga dapat dilakukan dengan alat. Dokter dapat menggunakan alat yang berbentuk seperti balon ditambah dengan alat yang akan mengeluarkan tekanan dengan tenaga air.
Balon tersebut akan ditempatkan di dalam area rahim dan dialiri oleh cairan salin untuk mendorong rahim bergerak kembali ke posisi normal.
Setelah tindakan reposisi berhasil, dokter akan terus mengawasi secara ketat untuk memeriksa apakah rahim benar-benar tidak berputar arah atau bergeser lagi. Tidak hanya itu, dokter juga akan memeriksa apakah terdapat perdarahan pada bagian tubuhnya lainnya.
Jika plasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim, maka mungkin akan dilakukan histerektomi atau pengangkatan rahim.
Jika kondisi ini ditangani dengan operasi, maka pada kehamilan berikutnya Mama akan memerlukan operasi caesar untuk melahirkan.
Inversio uteri umumnya mudah untuk didiagnosis serta penanganan yang cepat sangat penting untuk menangani kondisi ini dan memastikan kesehatan serta kesejahteraan mama.
Jika Mama pernah mengalami inversio uteri, maka Mama berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya di persalinan berikutnya. Seperti komplikasi kehamilan lainnya, pastikan dokter mengetahui riwayat persalinan ama sebelumnya. Ini penting agar dokter dapat mempersiapkan untuk kemungkinan terjadi inversio uteri pada persalinan berikutnya.
Namun jangan khawatir, Ma, kenali tanda-tandanya sehingga dokter atau bidan dapat segera menangani.
Itulah beberapa informasi mengenai inversio uteri, komplikasi persalinan yang harus Mama waspadai.
Semoga informasi ini bermanfaat.