Melahirkan seorang bayi tentu membawa kebahagiaan bagi semua mama. Namun dalam beberapa kasus dan kondisi tertentu, kehadiran Si Kecil malah menjadi momok yang menakutkan dan membuat sejumlah perempuan merasa tertekan.
Akibat kurangnya waktu tidur, tanggung jawab baru, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri, seringkali memicu stres pada banyak ibu baru karena gangguan emosi yang naik turun.
Menurut Samantha Meltzer-Brody, M.D., Associate Professor dan Direktur Program Psikiatri Perinatal, UNC Center for Women's Mood Disorder, banyak perempuan merasakan adanya tekanan dari masyarakat yang luar biasa ketika mereka memiliki bayi.
Mungkin ini bisa berupa tuntutan peran sebagai seorang ibu.
Berikut Popmama.com rangkum 3 jenis depresi pasca melahirkan yang rentan dialami ibu baru beserta penyebabnya:
