Spermisida memiliki beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan, antara lain:
- Membutuhkan waktu sebelum melakukan hubungan intim.
- Kurang efektif jika tidak digunakan bersamaan dengan alat kontrasepsi lain, misalnya kondom.
- Harus lebih cermat memakainya agar benar-benar efektif untuk menghalangi sperma.
- Tidak memberikan perlindungan terhadap risiko terinfeksi AIDS maupun infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
- Bisa memicu alergi, iritasi pada alat kelamin, atau infeksi saluran kencing.
- Jika Mama sedang dalam pengobatan untuk menyembuhkan infeksi jamur pada vagina, efektivitas spermisida dalam mencegah kehamilan bisa berkurang.
Jika Mama memiliki kondisi seperti di bawah ini, maka Mama sebaiknya tidak menggunakan spermisida:
- Mengidap HIV atau AIDS.
- Berisiko tinggi untuk terkena HIV atau AIDS.
- Sering mengalami infeksi saluran kemih.
- Berisiko tinggi untuk hamil, misalnya berusia di bawah 30 tahun atau berhubungan intim tiga kali atau lebih per minggu.
Nah, itu informasi mengenai kelebihan dan kekurangan spermisida. Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi mama serta papa.
Sebelum memilih metode kontrasepsi mana yang paling tepat, sebaiknya Mama berkonsultasi dulu dengan dokter atau bidan. Sehingga Mama dan Papa bisa menunda rencana kehamilan dengan efektif.
Selamat mencoba!