Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
kesha bersama baby danish dan suami.jpg
Instagram.com/kesharatuliu05

Intinya sih...

  • Kesha Ratuliu memilih fokus menyusui daripada memperhatikan kenaikan berat badan pasca melahirkan putra ketiganya.

  • Kesha mengakui kenaikan berat badan setelah melahirkan, namun tidak mempermasalahkannya demi kesuksesan dalam menyusui.

  • Meskipun sempat merasa insecure, Kesha berhasil membangun kembali rasa percaya diri dan tidak terlalu risih meski ada komentar dari orang lain.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kesha Ratuliu, aktris dan ibu dari tiga anak, belakangan ini sedang ramai diperbincangkan karena pernyataannya yang begitu jujur mengenai perubahan tubuhnya pasca melahirkan. Kesha yang baru saja melahirkan putra ketiganya, Danish Danendra Putra Permana, pada 15 April 2025 mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan. Kesha sendiri mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasa tidak percaya diri karena kenaikan berat badan. Namun, ia memilih untuk lebih fokus menyusui.

Kesha memilih untuk tidak terlalu ambil pusing dan lebih memprioritaskan proses menyusui putra ketiganya, Danish. Tahukah Mama, menyusui merupakan bentuk kasih sayang yang tidak tergantikan. Mama biasanya akan selalu mendapatkan tekanan untuk kembali kurus setelah melahirkan dari standar masyarakat yang tidak realistis. Namun, alih-alih terpaku pada citra fisik, Kesha memilih untuk fokus pada kesehatan dan kenyamanan dirinya sebagai seorang ibu baru.

Nah, Mama pasti penasaran kan mengenai keputusan Kesha ini. Berikut, Popmama.com rangkum Kesha Ratuliu pilih fokus menyusui daripada memperhatikan berat badan

Kesha Mengakui Mengalami Kenaikan Berat Badan

Instagram.com/kesharatuliu05

Setelah melahirkan, Kesha dengan jujur mengakui bahwa dirinya hanya fokus untuk memberikan ASI kepada bayinya, sehingga ia tidak terlalu memperhatikan kenaikan berat badan yang dialaminya. 

“Aku emang tipe yang berat badannya naik banyak kalau hamil, tapi turunnya juga cepat jadi harus diet," ujar Kesha.

Pengakuannya ini membuat banyak orang merasa terwakili dan lebih menerima kondisi tubuh mereka pasca melahirkan. Kesha bisa menjadi inspirasi bagi Mama untuk lebih menerima bentuk tubuh pasca melahirkan tanpa tekanan.

Kesha Tidak Mempermasalahkan Kenaikan Berat Badan

Instagram.com/kesharatuliu05

Alih-alih mengalami stres, Kesha memilih untuk tidak mempermasalahkan kenaikan berat badannya. Hal ini dikarenakan Kesha menyadari bahwa saat ini ia berada dalam masa menyusui.

“Aku enggak masalah kalo naik berat badannya banyak karena saat ini memang lagi menyusui," ujar Kesha.

Kesha sendiri memutuskan untuk tidak melakukan diet terlebih dahulu demi kesuksesan selama menyusui. Keputusan ini menunjukkan bahwa Kesha memiliki pemahaman yang matang tentang prioritas sebagai seorang ibu. Kesha tidak ingin menjadikan tubuh sebagai sumber stres.

Sempat Merasa Tidak Percaya Diri, Namun Berhasil Percaya Diri Kembali

Instagram.com/kesharatuliu05

Meski terlihat percaya diri, Kesha tidak menutupi kenyataan bahwa ia sempat merasa insecure. Namun, Kesha berusaha untuk memaklumi perasaan tersebut dan membangun kembali rasa percaya dirinya.

“Insecure tetap ada, apalagi kalau lagi pergi sama teman-temanku yang belum menikah. Kan mereka pasti badannya pada langsing-langsing. Ya pasti ada rasa insecure, cuman kembali lagi aku kan kayak gini karena melahirkan dan sedang menyusui. Bukan karena aku makan banyak makanan enggak sehat tiba-tiba jadi gendut," ujar Kesha.

Kesha menyadari bahwa saat ini belum waktunya untuk menurunkan berat badan. Kesha memilih untuk tidak terlalu kepikiran terlalu jauh dan tidak risih meski ada komentar dari orang lain. 

“Aku nggak pernah yang kayak risih atau kepikiran gitu. Kalaupun diomongin orang juga, ya enggak apa-apa namanya lagi menyusui, biarin aja,” tambahnya.

Itu dia, rangkuman dari Kesha Ratuliu pilih fokus menyusui daripada memperhatikan berat badan. Melalui kisah Kesha ini, Mama diingatkan bahwa perjalanan menjadi ibu bukan hanya soal fisik, tapi juga tentang kekuatan hati dalam mencintai dan menerima diri apa adanya.

Editorial Team