Mengetahui janin memiliki kondisi celah bibir atau celah langit dapat dideteksi saat janin memasuki usia 3 bulan pertama. Jika kondisi ini terdeteksi pada saat usia kandungan diatas 3 bulan, pihak medis tidak dapat melakukan tindakan apa-apa selain mengedukasi orangtua dan keluarga agar ketika si bayi lahir, orangtua sudah tahu harus melakukan apa.
Menurut penuturan dokter Andi ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh pasangan yang baru menikah dan ingin memilliki keturunan agar dapat menurunkan risiko dari kondisi ini yaitu:
- Mempersiapkan gizi yang baik
- Penuhi asam folat yang cukup pada saat melakukan program hamil
- Kurangi stress
- Mengurangi konsumsi rokok dan alcohol karena dapat mengganggu proses pertumbuhan janin
- Kurangi paparan radiasi dan bahan kimia
- Hindari terjadinya perkawinan antar keluarga atau hubungan sedarah
- Serta faktor kebersihan lingkungan dapat memengaruhi kondisi ini
Setiap orangtua tentu menginginkan buah hati yang sehat namun bukan berarti sebagai orangtua kita tidak menerima kondisi seperti ini. Atas alasan tersebut, Smile Train hadir untuk membantu para orangtua memperbaiki kondisi buah hati mereka dari kondisi celah bibir dan celah langit.
Smile Train adalah badan amal anak internasional yang mengatasi masalah celah bibir dan langit-langit yang sudah ada sejak tahun 2002, program ini telah membantu lebih dari 85.000 anak yang mengalami celah bibir dan langit di seluruh Indonesia.
Pihaknya telah memberdayakan para tenaga ahli medis dalam negeri dengan pelatihan, pendanaan dan sumber daya untuk memberikan operasi secara gratis serta perawatan pasca operasi yang komprehensif.
Selain itu selama ini juga telah menyediakan akses ke berbagai layanan perawatan celah seperti program nutrisi, ortodontik, terapi wicara dan dukungan sosial-emosional.