Dalam unggahannya di Twitter, Nadia menjelaskan agar para mama berhati-hati setelah adanya kasus ini. Jangan lengah dan mudah percaya kepada orang asing yang menawarkan bantuan cuma-cuma di media sosial.
Berikut sejumlah tips dari Nurun Nadia Masrom, konselor laktasi agar mama tetap waspada pada oknum yang mengaku menjadi konselor laktasi.
"Kami sebagai konselor laktasi tidak akan pernah meminta untuk memperlihatkan payudara ibu," tegas Nadia dikutip dari media Malaysia mStar.
Dikutip dari sumber lain, mama juga berhak meminta sertifikasi dari konselor laktasi ketika akan melakukan konseling menyusui. Pastikan konselor yang melakukan praktik telah mendapatkan sertifikasi.
Misalnya, kita bisa memilih konselor laktasi yang punya gelar IBCLC yang merupakan gelar oleh International Board for Certified Lactation Consultants Examiners untuk konselor laktasi yang telah melakukan serangkaian pelatihan.
Konselor laktasi ini bisa berasal dari berbagai kalangan mulai dari tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, ataupun bidan.
Untuk memastikan keaslian sertifikat IBLCE bisa diakses di iblce.org, kemudian masukkan nama yang bersangkutan atau nama belakangnya. Jika benar memiliki gelar IBCLC, tentu namanya akan muncul saat Mama cari.
Namun, bukan berarti mama tidak bisa berkonsultasi dengan konselor laktasi tanpa IBCLC. Hanya saja pilih yang sudah berpengalaman dan kredibel, misalnya sudah sering memberikan penyuluhan di rumah sakit atau klinik lainnya.
Itulah tadi konselor laktasi palsu lakukan pelecehan pada ibu menyusui di Telegram. Yuk, tetap waspada ya!