Studi tersebut melibatkan 88 ibu yang mengonsumsi minuman manis setiap hari. Para peneliti mempelajari bayi dari ibu-ibu ini selama periode 24 bulan.
Hasil menunjukkan bahwa perkembangan saraf bayi pada 24 bulan pasca kelahiran mendapat pengaruh negatif dari asupan fruktosa mama di masa awal laktasi.
Padahal, selama ini para ahli menyebut proses menyusui sebagai standar emas nutrisi bayi, yang dapat memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi.
Namun beberapa manfaat tersebut dapat berkurang ketika ibu menyusui membuat pilihan yang tidak sehat untuk dirinya sendiri. Kebiasaan seperti merokok, minum alkohol, atau bahkan mengonsumsi terlalu banyak gula dalam makanannya.
"Kami tidak benar-benar tahu berapa banyak gula dalam pola makan ibu yang dapat mencapai tingkat aman untuk bayi. Yang diketahui adalah, gula tambahan lainnya tidak boleh lebih dari 5-10 persen kalori harian," kata Michael Goran, PhD, salah satu peneliti, profesor pediatri di Keck School of Medicine di University of Southern California.
Itulah mengapa yang terbaik adalah meminimalkan konsumsi minuman manis.
Barry Sears, PhD, Presiden Inflammation Research Foundation dan penulis buku terlaris, The Zone Diet mengatakan bahwa selama 1.000 hari pertama kehidupan bayi baru lahir mengalami perkembangan otak yang signifikan.
Karenanya, jumlah gula berlebihan yang diterima dalam ASI pada masa-masa awal memiliki peranan yang sangat penting.