Melahirkan di Rumah, Berikut Hal yang Perlu Mama Persiapkan

Meski aman, tetapi tidak semua ibu hamil bisa melahirkan di rumah

5 September 2022

Melahirkan Rumah, Berikut Hal Perlu Mama Persiapkan
Pexels/Ksenia Chernaya

Bagi Mama yang sedang hamil trimester ketiga, sudah saatnya untuk mempersiapkan proses persalinan buah hati. Salah satu metode melahirkan yang cukup banyak dipilih, yakni home birth atau persalinan di rumah. 

Metode melahirkan di rumah ini dinilai lebih nyaman bagi para ibu dan bayi. Selain itu, Mama pun tak perlu repot untuk pergi ke rumah sakit karena semuanya bisa dilakukan dari rumah. 

Apalagi dengan merebaknya virus corona yang dinyatakan sebagai pandemi, membuat angka kelahiran bayi di rumah mengalami peningkatan. Jadi, semakin banyak ibu hamil yang merencanakan persalinannya di rumah. 

Lantas, apakah metode ini cukup aman bagi Mama dan bayi? Berikut Popmama.com rangkum informasi seputar melahirkan di rumah yang perlu setiap ibu hamil ketahui.

1. Alasan melahirkan di rumah banyak dipilih

1. Alasan melahirkan rumah banyak dipilih
Unsplash/Solen Feyissa

Ada berbagai alasan mengapa seorang ibu hamil pada akhirnya memilih untuk melahirkan di rumah. Salah satunya karena lebih nyaman tanpa harus repot pergi ke rumah sakit. 

Mama yang melahirkan di rumah juga bisa menghemat banyak uang. Sebab, tak perlu membayar tagihan rumah sakit karena semua telah dilakukan di tempat tinggal sendiri. 

Tidak hanya itu, melahirkan di rumah juga diketahui memiliki banyak manfaat. Misalnya, menciptakan hubungan kedekatan yang lebih baik antara ibu dengan bayi. 

Mama bisa langsung melakukan inisiasi menyusui dini ketika melahirkan si Kecil di rumah. Jadi, meminimalisir risiko pendarahan pada ibu sekaligus mentransfer antibodi untuk kekebalan tubuh bayi yang lebih baik. 

Dengan melahirkan di rumah, Mama juga dapat ditemani oleh orang-orang tersayang selama proses persalinan. Hal yang satu ini terbukti dapat menurunkan risiko depresi pascapersalinan sehingga Mama dapat pulih lebih cepat usai melahirkan.

Editors' Pick

2. Tetap harus didampingi dokter atau bidan profesional

2. Tetap harus didampingi dokter atau bidan profesional
Unsplash/Olivia Anne Snyder

Sebenarnya, melahirkan di rumah aman. Namun, tidak semua ibu hamil dapat melakukannya. Hanya ibu hamil dengan riwayat kesehatan baik dan tidak memiliki risiko komplikasi yang boleh melakukan persalinan di rumah. 

Ketika Mama telah memutuskan untuk melakukan persalinan di rumah, pastikan minta bantuan dari bidan atau dokter, ya. Ibu hamil tetap perlu pantauan medis selama mereka melahirkan sehingga penangannya tepat serta kesehatan Mama dan si Kecil terjamin. 

Pilihlah bidan atau dokter profesional sehingga tepercaya untuk menangani proses persalinan Mama. Selain itu, pastikan mereka memiliki perawat atau asisten yang andal untuk membantu proses melahirkan dengan lancar.

Sebelum memilih penyedia layanan kesehatan yang tepat, carilah informasi sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakukan agar ketika muncul komplikasi secara tiba-tiba, Mama dan bayi bisa segera ditangani.

3. Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan ibu dan bayi

3. Siapkan perlengkapan dibutuhkan ibu bayi
Pexels/Vatsal Bhatt

Hal penting lainnya yang perlu Mama perhatikan sebelum melakukan persalinan di rumah, yakni pastikan untuk menyiapkan perlengkapan dengan baik.

Perlengkapan ibu maupun bayi harus dipenuhi sehingga proses melahirkan di rumah dapat dilalui dengan nyaman, Ma. Jadi, coba cari tahu perlengkapan apa saja yang dibutuhkan Mama dan si Kecil selama proses persalinan.

Misalnya pakaian bayi, popok bayi, selimut, handuk, waslap, bra menyusui, pakaian dalam, dan perlengkapan ibu serta bayi lainnya yang diperlukan.

Selain itu, bidan atau dokter yang membantu proses persalinan juga perlu memiliki alat dan perlengkapan khusus selamam Mama melakukan home birth.

Biasanya, seorang bidan akan membawa perlengkapan berikut selama proses melahirkan:

  • oksigen untuk bayi jika diperlukan,
  • cairan IV atau infus untuk ibu jika dia mengalami dehidrasi atau membutuhkan nutrisi tambahan selama persalinan,
  • sarung tangan steril, pembalut kasa, topi katun untuk bayi, kain lap, penutup tempat tidur tahan air, termometer, panci untuk mandi bayi setelah lahir, dan lainnya,
  • fetoskop atau stetoskop ultrasonik,
  • obat untuk memperlambat atau menghentikan pendarahan,
  • Sediaan herbal khusus, pengobatan homeopati, perlengkapan/teknik pijat dan bahkan mungkin jarum akupunktur.

Pastikan bidan atau dokter yang Mama pilih sigap dan memiliki keterampilan untuk menggunakan alat-alat bantu persalinan tersebut. 

4. Pentingnya kesehatan ibu dan janin sebelum melahirkan di rumah

4. Penting kesehatan ibu janin sebelum melahirkan rumah
Unsplash/Carlo Navarro

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidak semua ibu hamil dapat melakukan proses persalinan di rumah. 

Proses melahirkan di rumah hanya diperuntukkan bagi ibu hamil dengan kesehatan yang baik tanpa risiko komplikasi.

Apabila Mama memiliki salah satu faktor risiko di bawah ini, sebaiknya tidak memilih untuk melahirkan di rumah:

  • hamil dengan anak kembar (kembar, kembar tiga atau lebih),
  • memiliki riwayat operasi caesar,
  • posisi bayi sungsang (kaki bayi berada di bagian bawah, bukan kepala lebih dulu),
  • ibu hamil menderita diabetes, 
  • ibu hamil memiliki riwayat tekanan darah tinggi kronis atau toksemia (juga dikenal sebagai preeklamsia),
  • Mama pernah mengalami persalinan prematur di masa lalu, atau berisiko mengalami persalinan prematur di kehamilan saat ini,
  • kontraindikasi lainnya atau alasan yang mungkin berbahaya menurut penyedia layanan kesehatan.

Jadi, pastikan Mama melakukan pemeriksaan kesehatan mendalam terlebih dahulu sebelum benar-benar memutuskan untuk bersalin di rumah. Konsultasikanlah pada dokter kandungan yang memeriksakan kehamilan Mama secara rutin terkait perencanaan melahirkan ini.

5. Pahami risiko dan miliki rencana darurat

5. Pahami risiko miliki rencana darurat
Unsplash/Gabriel Tovar

Sama seperti melahirkan di rumah sakit, bersalin di rumah juga memiliki beberapa risiko. Bahkan, risikonya jauh lebih besar.

Beberapa risiko melahirkan di rumah yang perlu Mama waspadai, yakni kematian perinatal, kejang neonatal atau disfungsi neurologis yang serius.

Risiko medis yang terduga ini membuat Mama sebaiknya memiliki rencana darurat selama memutuskan untuk bersalin di rumah. 

Misalnya dengan memastikan bidan atau dokter yang dipilih memiliki koneksi rumah sakit sehingga penanganan kondisi darurat bisa dilakukan segera mungkin dan tepat.

Bidan atau dokter yang membantu proses persalinan di rumah sebaiknya membuat perjanjian dengan rumah sakit terdekat untuk. Jadi, Mama bisa langsung ditangani apabila mengalami kondisi darurat medis.

Selain itu, pastikan Mama dan Papa memiliki akses transportasi menuju rumah sakit yang mudah.

Itu dia beberapa informasi seputar home birth atau proses melahirkan di rumah yang perlu Mama dan Papa ketahui. Metode persalinan apapun yang dipilih memang berada di tangan orang tua, akan tetapi perhatikan juga kesehatan dan keselamatan si Kecil, ya. 

Baca juga:

The Latest