Tahap Melahirkan Caesar, Mulai dari Tes Urine

Mama akan diminta puasa sebelum operasi

1 Juli 2022

Tahap Melahirkan Caesar, Mulai dari Tes Urine
Pexels/Rene Asmussen

Operasi caesar merupakan salah satu proses melahirkan yang paling umum. Prosedur ini dilakukan dengan cara menyayat bagian perut dan rahim sehingga bayi dapat dikeluarkan. 

Biasanya, operasi caesar dilakukan karena beberapa indikasi pada ibu hamil. Misalnya, jika ada komplikasi tertentu selama kehamilan. 

Beberapa alasan yang mungkin menjadi dasar dilakukannya operasi caesar, yaitu proses persalinan normal tidak mengalami kemajuan, kepala atau tubuh bayi terlalu besar, bayi sungsang, hamil bayi kembar, atau masalah plasenta. 

Lantas, apa saja tahap melahirkan caesar yang akan Mama alami untuk membantu bayi keluar? Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya.

1. Tes urine dan darah

1. Tes urine darah
Pexels/Amornthep Srina

Hal pertama yang biasanya akan dilalui ibu hamil sebelum melahirkan caesar adalah tes darah dan urine.

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam tubuh Mama. Hal ini dilakukan sebagai tindak pencegahan apabila Mama membutuhkan transfusi darah nantinya.

Selain pemeriksaan ibu hamil, kondisi janin juga harus dipantau sebelum menjalani operasi. Dalam hal ini, dokter akan memeriksa kematangan paru-paru janin hingga meneliti sampel air ketuban.

2. Puasa sebelum operasi

2. Puasa sebelum operasi
Pexels/Daniel Reche

Persiapan lain yang perlu dilakukan ibu hamil sebelum operasi caesar ialah berpuasa.

Mama harus menahan haus dan lapar selama 8-12 jam. Puasa dilakukan demi kelancaran proses melahirkan si Kecil, Ma. 

Selain itu, puasa sebelum operasi caesar juga dilakukan dengan tujuan mencegah pneumonia aspirasi, yakni infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh terhirupnya sesuatu (makanan, cairan, atau muntah) ke dalam saluran pernapasan.

Editors' Pick

3. Proses anestesi

3. Proses anestesi
Pexels/Vidal Belielo Jr.

Tahap melahirkan caesar selanjutnya yang perlu Mama lalui ialah anestesi.

Ada tiga jenis anestesi atau obat bius yang mungkin dokter berikan. Misalnya spinal, epidural, atau anestesi umum.

Sebagian besar operasi caesar dilakukan dengan anestesi epidural, yang hanya mematikan bagian bawah tubuh Mama. Sementara anestesi umum bisa membuat Mama tidur sepenuhnya pada saat operasi caesar.

4. Melakukan sayatan

4. Melakukan sayatan
Pexels/Jonathan Borba

Setelah anestesi, dokter akan mulai melakukan sayatan sebagai tahap melahirkan caesar yang berikutnya. 

Sebelum penyayatan, dokter akan membersihkan bagian perut Mama dengan antiseptik hingga benar-benar steril. 

Biasanya, sayatan yang dibuat selama proses melahirkan caesar adalah vertikal atau melintang.

Bagian yang disayat ialah daerah rambut kemaluan, tepat di bawah pusar. Selain itu, bagian rahim juga akan disayat sehingga dokter bisa mengeluarkan bayi.

5. Melahirkan bayi dan membersihkannya

5. Melahirkan bayi membersihkannya
Pexels/Vidal Belielo Jr.

Selama proses pengeluaran bayi, Mama mungkin akan merasakan sedikit tekanan atau tarikan.

Bisa juga menyebabkan mual, tetapi tidak disertai rasa nyeri karena telah dianestesi. 

Usai bayi berhasil dikeluarkan dari rahim, dokter akan segera membersihkannya.

Bagian mulut dan hidung bayi akan dibersihkan dari cairan sehingga dapat bernapas dengan baik. Tali pusar bayi juga akan dipotong.

6. Menutup sayatan dengan jahitan

6. Menutup sayatan jahitan
Pexels/Jonathan Borba

Sama seperti proses melahirkan normal, plasenta juga harus dikeluarkan pada proses melahirkan caesar. Setelah itu, sayatan yang dibuat pada rahim dan perut akan ditutup kembali oleh dokter. 

Apabila ditotal, durasi yang diperlukan selama proses operasi caesar dapat berlangsung selama 45-60 menit.

Namun, durasinya bisa saja lebih dari itu, tergantung pada kondisi Mama sendiri. Bahkan, ada beberapa kasus operasi caesar yang hanya memakan waktu 15-20 menit apabila kondisinya darurat.

7. Interaksi pertama dan perawatan pascaoperasi

7. Interaksi pertama perawatan pascaoperasi
Pexels/Jonathan Borba

Dokter akan mengawasi area pascaoperasi setidaknya selama satu jam untuk memastikan bahwa tanda-tanda vital Mama stabil dan tidak mengalami pendarahan yang terlalu banyak.

Setelah semua tahap melahirkan caesar dilalui, Mama bisa bertemu dengan buah hati. Dalam hal ini, Mama perlu melakukan interaksi pertama dengan bayi. 

Misalnya, dengan melakukan skin to skin contact untuk membangun ikatan antara ibu dan bayi. Mama juga akan diminta melakukan inisasi menyusui dini (IMD).

Usai prosedur, Mama mungkin harus dirawat di rumah sakit selama 2-4 hari. Selama perawatan, Mama akan diberikan infus dan beberapa obat lain yang diperlukan untuk mempercepat masa pemulihan.

Mama akan dianjurkan banyak istirahat, belajar berjalan dengan postur tubuh yang tepat, dan menjalankan pola hidup sehat agar luka usai operasi lebih cepat pulih.

Apabila terjadi gejala yang tidak biasa, jangan ragu untuk menghubungi dokter ya, Ma.

Baca juga:

The Latest