Meski haram menalak istri ketika dalam keadaan sedang nifas, namun menurut kebanyakan ulama, talaknya tersebut sah.
Sementara menurut Ibnu Taimiyah, Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah, ulama Dzahiriyah dan ulama Syiah Imamiyah, menceraikan istri ketika dalam keadaan nifas hukumnya haram sekaligus talaknya tidak sah.
Ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu berikut;
يقع الطلاق باتفاق المذاهب الاربعة في حال الحيض او في حال الطهر الذي جامع الرجل امراته فيه….وقال الشيعة الامامية والظاهرة وابن تيمية وابن القيم: يحرم الطلاق في اثناء الحيض والنفاس او في طهر وطي الرجل زوجته فيه ولا ينفذ هذا الطلاق البدعي
Talak jatuh dengan kesepakatan ulama empat madzhab ketika istri sedang haid, atau dalam keadaan suci tetapi suami telah menyetubuhinya. Ulama Syiah Imamiyah, ulama Dzahiriyah, Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa haram talak saat haid, nifas dan suci namun suaminya telah menyetubuhinya, dan talak semacam ini (talak bid'i) tidak jatuh talak.
Jadi sudah jelaskah kah mengenai hukum ditalak dalam keadaan nifas. Semoga penjelasan ini dapat mencerahkanmu dalam berumah tangga secara islam ya Ma.