Menakjubkan! Bayi Lahir Berusia 27 Tahun, Berbeda 18 Bulan dari Ibunya

Bayi lahir dari embrio yang dibekukan dalam proses bayi tabung

4 Desember 2020

Menakjubkan Bayi Lahir Berusia 27 Tahun, Berbeda 18 Bulan dari Ibunya
Pixabay/pexels

Frozen embryo transfer atau transfer embrio beku merupakan bagian dari prosedur program bayi tabung. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Kejadian yang aneh tetapi terbukti nyata baru saja terjadi, seorang bayi yang baru lahir memiliki usia 27 tahun dan hanya berbeda 18 bulan dari sang Mama, Tina, yang lahir tahun 1991.

Bayi tersebut diberi nama Molly Everette Gibson. Molly terlahir dari embrio yang telah dilakukan sejak Oktober 1992. Bayi ini telah memecahkan rekor sebagai embrio beku terlama yang menghasilkan kelahiran.

Jika Mama ingin mengetahui terkait proses transfer embrio beku, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.

1. Persiapan transfer embrio beku

1. Persiapan transfer embrio beku
Pixabay/mostafa_meraji

Orangtua yang akan menjalani transfer embrio beku harus melakukan tes seperti tes cadangan ovarium, tes analisis sperma, pemeriksaan rahim, dan pemeriksaan penyakit menular.

Jika Mama akan melakukan transfer embrio persiapkan kondisi tubuh yang baik dan ikuti arahan dari dokter ya, Ma.

Editors' Pick

2. Prosedur transfer embrio beku

2. Prosedur transfer embrio beku
Pixabay/u_jqskahw9

Embrio beku yang dihasilkan dari proses pembuahan sel telur oleh sel sperma dengan menggunakan berbagai teknik, akan diolah dan dikembalikan pada suhu ruangan lalu dipersiapkan untuk ditanamkan ke dalam dinding rahim mama.

Proses penanaman embrio ke rahim mama akan dilakukan dalam kondisi sadar, namun akan diberi suntikan untuk menenangkan pada saat proses berlangsung.

3. Tahapan setelah transfer embrio beku

3. Tahapan setelah transfer embrio beku
Pixabay/cherylholt

Setelah proses transfer embrio berhasil, dokter akan mengimbau Mama untuk menghindari aktivitas yang berat, sedangkan aktivitas yang ringan masih diperbolehkan.

Embrio beku lain yang masih tersimpan di ruang penyimpanan, dapat dicairkan lagi untuk keperluan penanaman kembali di waktu mendatang.

Saat Mama telah melakukan transfer embrio, bisa meminta tolong pada Papa atau keluarga yang lain untuk melakukan aktivitas yang berat.

4. Risiko transfer embrio beku

4. Risiko transfer embrio beku
Pixabay/predvopredvo

Setelah Mama melakukan penanaman embrio, Mama mungkin akan mengalami beberapa keluhan seperti perut kembung, payudara mengeras, kram perut, dan sembelit. Hal ini termasuk wajar jika Mama merasakannya.

Namun, jika mengalami nyeri hebat yang berlebihan, sebaiknya langsung periksa ke dokter agar terhindar dari masalah yang lebih serius.

5. Keuntungan transfer embrio beku

5. Keuntungan transfer embrio beku
Pixabay/one_life

Ada beberapa keuntungan yang didapatkan ketika melakukan transfer embrio ini, yaitu mempermudah Mama dan Papa untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan risiko meninggalnya bayi setelah melahirkan sangat kecil.

Tentu saja dengan mengikuti seluruh prosedur dengan baik dan ditangani oleh dokter yang berpengalaman.

Itulah beberapa informasi mengenai bayi yang terlahir berusia 27 tahun dan proses transfer embrio beku. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca Juga:

The Latest