Curhatan Suka Duka Ibu Melahirkan di Masa Pandemi, Wajib Swab!

Positif Covid-19 saat melahirkan hingga tak bisa menyusui bayi

20 Juni 2021

Curhatan Suka Duka Ibu Melahirkan Masa Pandemi, Wajib Swab
Unsplash/jcgellidon

Baru-baru ini, netizen Indonesia kembali dihebohkan dengan berita viral di media sosial terkait PCR Swab yang perlu dilakukan ibu hamil saat memasuki usia 35 minggu kehamilan. 

Melalui cuitan pemilik akun @NodaMembundle pada Jumat (18/06/2021) lalu, ia menyebutkan mengapa ibu hamil perlu melakukan tes PCR demi kenyamanan dan keselamatan sebelum persalinan.

"... disarankan tes PCR di luar RS mulai 35 Minggu, banyaknya 1x seminggu, guna berjaga apabila kontraksi bisa langsung masuk RS tanpa perlu menunggu hasil PCR di RS," tulis pemilik akun dengan nama Mbak Gebi di Twitter.

Cuitan terkait kesehatan ibu hamil sebelum persalinan di tengah pandemi ini kemudian viral dan ramai diperbincangkan di kalangan netizen. 

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkum curhatan suka duka ibu melahirkan di masa pandemi, khusus untuk Mama. Yuk, dipersiapkan sebelum waktu persalinan tiba, Ma!

1. Prosedur melahirkan di tengah pandemi

1. Prosedur melahirkan tengah pandemi
Pexels/Jonathan Borba

Demi keamanan pasien dan tenaga kesehatan yang menangani, ibu hamil yang akan melahirkan di tengah pandemi diharuskan mengikuti prosedur kesehatan dengan melakukan PCR Swab sebelum bersalin.

Mengapa demikian? Swab atau tes usap ini bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya virus Covid-19 pada tubuh mama, baik dengan gejala ringan maupun berat. 

Para dokter atau tenaga kesehatan menyebutkan, adanya tes usap ini juga demi kemanan mama serta para tenaga medis selama proses persalinan nanti.

Sehingga saat ibu hamil dinyatakan positif terpapar virus corona, maka dokter bisa menentukan perawatan apa yang perlu dilakukan kepada ibu hamil sesuai dengan gejala yang dialami.

Editors' Pick

2. Disarankan lakukan PCR Swab pada usia 35 minggu kehamilan

2. Disarankan lakukan PCR Swab usia 35 minggu kehamilan
Unsplash/mufidpwt

Di kondisi pandemi seperti saat ini, banyak ibu hamil meminimalkan waktu kedatangannya ke rumah sakit demi kemanan dirinya dan bayi yang dikandung. Tak menutup kemungkinan saat menuju waktu persalinan.

Sebagian ibu hamil mungkin akan pergi ke rumah sakit ketika sudah merasakan kontraksi atau tanda-tanda persalinan tiba. Padahal, ini akan memakan waktu lebih lama ketika Mama harus melakukan tes usap lebih dulu.

Melalui cuitannya di Twitter, pemilik akun Mbak Gebi kemudian menyarankan kepada setiap ibu hamil untuk lakukan tes usap atau PCR Swab saat sudah memasuki usia 35 minggu. Ia menuliskan, "Disarankan tes PCR di luar RS mulai 35 Minggu, banyaknya 1x seminggu."

"Karena dalam banyak kasus, sudah pembukaan lengkap tapi hasil PCR belum keluar, nggak semua RS punya ruang bersalin yang mumpuni untuk pasien yang belum jelas positif or negatif covid," tambahnya.

3. Mengapa perlu melakukan Swab jauh sebelum persalinan?

3. Mengapa perlu melakukan Swab jauh sebelum persalinan
Freepik/Pvproduction

Meski PCR Swab ini wajib dilakukan setiap ibu hamil yang akan melakukan proses persalinan, namun melakukannya jauh sebelum waktu persalinan tiba adalah saran terbaik yang perlu Mama pertimbangkan.

Hal ini guna meminimalkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, pemilik akun Mbak Gebi tersebut juga menceritakan pengalaman seorang mama baru yang melahirkan dengan kondisi positif Covid-19 dan tidak sempat IMD karena takut anaknya tertular.

Tidak hanya melewatkan IMD, ini juga akan membuat Mama merasa stres karena harus dipisahkan dengan anak dan membuat ASI menjadi terhambat atau tidak mau keluar.

Selain itu, ada pula kasus mama baru yang melahirkan dengan hasil tes PCR negatif, tetapi sang bayi positif. Hal ini juga bisa membuat Mama merasa stres karena harus meninggalkan bayinya sendiri untuk isolasi.

"Bayangkan, bayi merah udah dicolok2 untuk tes PCR. Dipisahkan antara ibu dan anak. Ibunya stress. ASI nggak keluar," tulisnya

Adanya pemeriksaan PCR Swab sebelum melahirkan menjadi sangat penting guna mendeteksi virus yang ada pada tubuh ibu hamil. Sehingga saat hasil tes dinyatakan positif, dokter akan segera menangani sebelum waktu persalinan tiba.

4. Bagaiamana memberikan ASI saat Mama dinyatakan positif?

4. Bagaiamana memberikan ASI saat Mama dinyatakan positif
Twitter.com/NodaMembundle

Tak hanya menyarankan untuk melakukan PCR Swab jauh sebelum waktu bersalin, banyak netizen menambahkan cuitan Mbak Gebi dengan berbagi pengalaman mereka yang harus melahirkan di tengah pandemi.

Dari beberapa komentar netizen yang berbagi pengalaman seputar mengASIhi di tengah pandemi, banyak ibu menyusui yang menyebutkan bahwa saat melahirkan, bayi mereka terpaksa diberikan sufor atau susu formula demi menjaga keamanan sang Bayi.

Seperti cuitan pemilik akun @neeskhoir, ia menceritakan pengalamannya yang tidak bisa memberikan ASI setelah melahirkan. Ia menuliskan, "Dari RS sementara sufor dulu mba. Iya memang betul ASI tidak bisa menularkan Covid, tapi dikhawatirkan pas pemberian ASInya ada droplet yg masuk. Padahal PD sudah bengkak, sama perawat disuruh dikeluarin aja, tapi gabisa dikasih ke bayinya."

Beda lagi cerita dari pemilik akun @aldrinfauzan yang menceritakan bagaiamana sang Istri melahirkan dengan positif Covid-19 dan berjuang memberikan ASI untuk anak mereka. Ia menuliskan, "ASI masih boleh dikasih dari ibu, cuma di-pumping. Pas pumpingdiusahain tetap pake masker, sama pumpingsambil ditutup kain. Hari pertama aja pake sufor, karena waktu itu ASI belum keluar."

Itulah curhatan ibu melahirkan di masa pandemi yang dibagikan netizen di Twitter. Melalui unggahannya, pemilik akun Mbak Gebi juga menegaskan, "Tidak bermaksud menebarkan ketakutan, namun memang dengan kondisi seperti ini kita perlu banyak tahu info kemana harus rujukan, kemana harus mendapatkan pertolongan, ldll."

Semoga informasi yang sedang ramai dibicarakan para ibu hamil ini juga bermanfaat untuk Mama ketahui. Tetap semangat dan semoga selalu diberikan kesehatan sampai waktu persalinan tiba ya, Ma.

Baca juga:

The Latest