Pentingnya Support System MengASIhi di Masa Pandemi

Untuk menjaga kualitas ASI, dibutuhkan support system selama mengASIhi

7 Agustus 2021

Penting Support System MengASIhi Masa Pandemi
Pixabay/AdinaVoicu

ASI merupakan satu-satunya nutrisi untuk anak yang perlu Mama berikan sejak awal kehidupannya. Namun, di tengah kondisi pandemi yang tak kunjung usai ini, banyak Mama yang merasa cemas dan memengaruhi kualitas ASI yang diproduksinya.

Itulah mengapa support system ibu menyusui selama masa pandemi dinilai cukup penting dalam membantu menjaga kualitas ASI. Tujuannya adalah agar Mama tetap bahagia.

Sebab saat ibu menyusui merasa bahagia, maka ASI yang dikeluarkan pun menjadi lebih lancar dan membuat bayi ikut merasakan kebahagiaan tersebut untuk tumbuh kembangnya yang lebih optimal.

Penting Support System MengASIhi Masa Pandemi

Untuk membahas lebih lanjut, kali ini Popmama.com akan merangkum materi pembahasan yang telah disampaikan dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI, Spesialis Anak Konselor Laktasi, RSPI Puri Indah dalam Kulwhap Popmama Online Class pada Kamis (5/8/2021).

Kira-kira seberapa penting dukungan atau support system yang Mama perlukan selama mengASIhi? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini, Ma!

Editors' Pick

1. Tetap memberikan ASI di tengah kondisi pandemi

1. Tetap memberikan ASI tengah kondisi pandemi
Pexels/Wendy Wei

Dalam penjelasan yang dibagikan dr. Jeanne, ia menyebutkan bahwa di tengah kondisi pandemi memang membuat banyak ibu menyusui merasa takut untuk memberikan ASI kepada buah hatinya.

Namun, hal ini bukanlah penghalang bagi Mama untuk terus memberikan ASI kepada si Kecil. Menurutnya, "Covid-19 yang terjadi di Indonesia diharapkan tidak membuat para ibu menyusui berhenti atau takut memberikan ASI."

Tak hanya itu, dr. Jeanne pun kembali menegaskan dalam paparannya bahwa sampai dengan saat ini belum ada penelitian yang menemukan adanya virus Covid-19 bisa berkembang pada ASI. Sehingga diharapkan Mama tetap dapat mengASIhi si Kecil di masa seperti sekarang ini.

2. Dukungan yang bisa diberikan untuk ibu menyusui

2. Dukungan bisa diberikan ibu menyusui
Unsplash/liangkevin

dr. Jeanne juga membagikan bagan yang menjelaskan saran dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait dukungan yang bisa diberikan kepada ibu menyusui.

Jika setelah melahirkan Mama dan bayi dinyatakan tidak terinfeksi Covid-19, maka dukungan dari orang terdekat seperti suami dan keluarga adalah untuk selalu mengingatkan kepada Mama bahwa penting memberikan ASI satu jam setelah si Kecil lahir.

Untuk bayi kurang dari enam bulan, dianjurkan kepada Papa dan keluarga untuk selalu memberikan dukungan kepada Mama dalam memberikan ASI eksklusif. Sementara untuk bayi yang sudah memasuki MPASI, tetap berikan ASI dan menu makanan yang sehat dan bergizi.

Terpenting dari itu semua adalah, jangan memisahkan bayi dari sang Mama. Sebab kontak kulit antara Mama dan anak sangat dibutuhkan untuk kelancaran mengASIhi.

Namun jika Mama dinyatakan terinfeksi Covid-19, dr. Jeanne menjelaskan bahwa hal pertama yang perlu diperhatikan apakah kondisi mama cukup fit untuk menyusui atau tidak. Ia menyebutkan, "Apabila iya, Mama harus mengenakan masker medis saat menyusui, bila masker medis tidak tersedia maka disarankan Mama untuk batuk dan bersin menggunakan tisu dan dibuang setelahnya."

dr. Jeanne pun menambahkan bahwa Mama dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, serta memberishkan area dada jika terkena bersin atau batuk.

Lain hal jika kondisi mama sedang tidak fit untuk memberikan ASI secara langsung, maka Papa atau keluarga yang merawat boleh memberikan dukungan dengan membantu Mama melakukan pemerahan ASI. 

"Apabila Mama sudah bisa kembali menyusui secara langsung dari payudara, Mama tentu harus mendapatkan dukungan dari orang sekitar," sambungnya.

3. Memahami bantuan yang diperlukan dari konselor laktasi

3. Memahami bantuan diperlukan dari konselor laktasi
Freepik/serhii_bobyk

Selain dukungan dari suami, peran konselor laktasi dalam membantu mendukung kelancaran mengASIhi ternyata juga sama pentingnya, Ma.

Bahkan, bantuan dari konselor laktasi ini sudah bisa dimulai sejak memasuki kehamilan trimester kedua dan ketiga, hal ini guna mempersiapkan diri untuk menyusui setelah persalinan nanti.

Lalu, sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi konselor laktasi ya, Ma? Dalam penjelasannya, dr. Jeanne menyebutkan bahwa terdapat tujuh kali kontak dengan konselor laktasi. Adapun di antaranya adalah:

  1. Pada trimester kedua: harus dilakukan satu kali untuk membahas keinginan mama dan mengetahui manfaat persiapan mengASIhi. Kontak pertama pada trimester kedua ini disebutkan dr. Jeanne sangat penting untuk mengetahui apakah bayi harus lahir prematur atau tidak, sehingga Mama sudah mempersiapkannya jauh-jauh bulan.
  2. Selanjutnya di trimester ketiga: meneruskan persiapan yang sudah dilakukan bersama konselor laktasi pada trimester kedua.
  3. Saat bayi lahir: jika kondisi mama dan si Kecil memungkinan, maka konselor laktasi akan menganjurkan dan membantu menjelaskan kepada Mama untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
  4. Selama masih dalam perawatan di fasilitas kesehatan pasca persalinan.
  5. Selanjutnya kontak kelima ketika Mama dan si Kecil melakukan kontrol pertama pasca kelahiran. Pada tahap ini nantinya konselor laktasi akan membahas apa saja kendala yang Mama hadapi selama menyusui.
  6. Pada saat usia bayi 1 bulan.
  7. Pada saat usa bayi 2-3 bulan.

4. Keberhasilan menyusui akan meningkat jika mendapat dukungan

4. Keberhasilan menyusui akan meningkat jika mendapat dukungan
Freepik/pch.vector

Tak hanya tahap persalinan, nyatanya banyak Mama yang menyebutkan bahwa masa menyusui juga tak kalah penting dan penuh perjuangan. Setuju nggak nih, Ma?

Untuk itu, sangat dibutuhkan adanya dukungan dari suami maupun keluarga dalam membantu keberhasilan mengASIhi, terlebih di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Dalam paparannya, dr. Jeanne menyebutkan, "Suami bisa membantu selain dengan mencari nafkah, tentunya pada saat sampai di rumah untuk bisa memijat (agar Mama lebih rileks saat mengASIhi)."

Tak hanya suami, peran orangtua dan kerabat terdekat juga tak kalah penting dalam memberikan dukungan bagi setiap ibu menyusui. dr. Jeanne menambahkan, "Saling berdiskusi bagaimana atau apa masalah yang Mama rasakan. Mudah-mudahan dukungannya positif, sehingga Mama tidak menjadi stres dengan dukungan yang kadang mungkin bisa menjadi sumber yang keliru."

Dukungan-dukungan ini sangat dibutuhkan, Ma. Sehingga Mama dapat memberikan ASI secara optimal untuk tumbuh kembang si Kecil. Selain dukungan, hal terpenting lainnya yang diperlukan adalah memenuhi asupan nutrisi.

"Dengan tubuh yang sehat, dukungan dari keluarga, Mama juga ingin memberikan yang maksimal untuk bayi. Jadi semua ini diharapkan dapat membantu mendukung keberhasilan menyusui. Walaupun pandemi, bukanlah halangan untuk Mama menyusui seoptimal mungkin," tutupnya.

Nah, itulah informasi mengenai pentingnya support system bagi menyusui agar ASI lancar. Semoga Mama bisa mendapatkan support system yang dibutuhkan agar bisa menyusui hingga bayi berusia dua tahun ya, Ma.

Baca juga:

The Latest