Ibu Hamil Ingin Melahirkan Terjebak Banjir di Daan Mogot

Penting! Para pendamping harus mengetahui cara persalinan darurat ini

2 Januari 2020

Ibu Hamil Ingin Melahirkan Terjebak Banjir Daan Mogot
Twitter.com/TMCPoldaMetro

Seorang ibu hamil yang akan melahirkan terjebak banjir di depan Kantor Samsat, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020) pagi.

Perempuan tersebut kemudian mendapatkan pertolongan dari polisi lalu lintas dan petugas pemadam kebakaran yang sedang bertugas di lokasi tersebut.

1. Proses evakuasi jelang melahirkan

"Evakuasi (dilakukan) dengan mobil Damkar untuk dibawa ke RS Hermina," demikian ditulis pada akun twitter  TMCPoldaMetro.

Sampai saat ini Jalan Daan Mogot masih digenangi banjir, menyebabkan kemacetan  panjang di jalan tersebut.

2. Daan Mogot terendam banjir sejak 1 Januari

Jalan yang terkena banjir tepatnya berada di depan Hotel Samala. Para pengendara yang akan melintas dari arah Tanggerang, berbelok menuju arah Rawa Buaya.

Pengguna jalan pasti dialihkan sejak hari itu. Hingga saat ini pun masih tertutup banjir.

3. 14 Langkah persalinan dalam keadaan darurat

3. 14 Langkah persalinan dalam keadaan darurat
Freepik

Jika terjadi persalinan dalam keadaan darurat, semisal seperti kondisi di atas maka pastikan pendamping harus segera meminta bantuan. Carilah pertolongan untuk evakuasi.

Apa lagi yang perlu dilakukan pendamping dalam persalinan darurat, berikut rangkuman Popmama.com untuk kamu ketahui:

  1. Berusaha untuk tenangkan diri, dan sediakan tempat yang nyaman untuk ibu hamil 
  2. Hubungi orang terdekat seperti orangtua, saudara atau kerabat dekat yang sekiranya bisa membantu menghubungi kontak bantuan. 
  3. Siapkan ID ibu hamil yang akan melahirkan dan pendamping, jika memungkinkan.
  4. Jika tidak ada yang bisa dihubungi, penting bagi pendamping untuk memembersihkan diri. Cuci tangan pakai sabun dengan benar. 
  5. Baringkan ibu hamil di kursi, jika ibu hamil tidak igin berbaring, maka dudukkan di kursi dengan kondisi kaki menapak. Kaki ibu hamil jangan sampai menggantung.
  6. Sediakan bantal bila perlu, untuk alas kepala jika ibu hamil berbaring, atau untuk alas duduk. Ciptakan suasana nyaman untuk ibu hamil.
  7. Jika bantuan untuk evakuasi belum tiba, pendamping perlu sediakan handuk atau kain sebagai alas persalinan.
  8. Pendamping perlu siapkan gunting steril dan baskom sebagai wadah jika air ketuban pecah.
  9. Jika kepada bayi sudah lebih dulu keluar sebelum bantuan datang, maka proses persalinan bisa dilanjutkan. Pendamping perlu memerhatikan kondisi leher bayi yang baru lahir. Perhatikan apakah terlilit tali pusar atau tidak?
  10. Bila kondisi bayi yang baru lahir terlilit tali pusar maka renggangkan tali pusar dengan cara mengaitkan jari di bawah tali pusar agar leher bayi tidak tercekek. 
  11. Segera lepaskan lilitan tali pusar di sekitar leher. Pastikan bayi keluar dengan selamat. Tangkap dan tutupi tubuhnya dengan kain untuk menghangatkan. Segera berika pada ibunya dan biarkan posisi ibu menyender atau setengah berbaring. Gunting tali pusatnya. Jika merasa ragu maka diamkan saja dulu.
  12. Pendamping coba bantu mengeluarkan ari-ari secara utuh, letakkan dalam baskom bersih terpisah dari air ketuban. 
  13. Jika tali pusat masih menyambung ke ari-ari maka diamkan saja dulu. Tunggu bantuan darurat dan dokter atau bidan yang lebih mengerti. 
  14. Pendamping bisa membantu ibu yang baru melahirkan ganti pakaian jika memungkinkan, agar pakaian bersih, tidak basah dan lebih nyaman. 

Itulah yang perlu diperhatikan saat mendampingi persalinan darurat. Semoga ibu dan bayi bisa selalu terjaga dalam kondisi sehat dan nyaman.

The Latest