Inilah yang Dialami Ibu Hamil Saat Proses Persalinan Normal

Ini dia proses berharga yang mengubah hidup mama

5 Januari 2020

Inilah Dialami Ibu Hamil Saat Proses Persalinan Normal
healthista.com

Ada baiknya ibu hamil yang baru memiliki pengalaman kehamilan untuk pertama kali, mengetahui hal ini. Dengan mengetahui proses persalinan, tahapan demi tahapan maka kamu bisa memiliki gambaran melahirkan seperti apa.

Diharapkan calon Mama dapat mempersiapkan segala halnya untuk menghadapi proses persalinan nanti. Proses persalinan terbagi ke dalam  empat tahapan, berikut ini Popmama.com sampaikan penjelasan masing-masing tahapan.

1. Tahap Pembukaan

1. Tahap Pembukaan
sheknows.com

Pembukaan atau partus ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, biasanya bercak ini menempel di pakaian dalam kamu. Bercak terjadi karena serviks mulai membuka dan mendatar.

Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mulai proses mendatar dan terbuka. Akan terjadi dua fase, yaitu:

  • Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
  • Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi

Tahap pembukaan merupakan tahapan pertama, sekaligus fase yang paling lama. Setiap ibu hamil memiliki pengalaman yang berbeda-beda, tapi pada umumnya berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya.

Bisa semakin cepat proses pembukaan jika kehamilan kedua berdekatan dengan kehamilan pertama.

Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong turun ke bawah, sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir.

Tahap pembukaan jalan lahir dinyatakan lengkap saat lebarnya menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim dengan proses persalinan normal spontan.

Pembukaan 1 hingga pembukaan 10 atau sempurna menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu hamil. Menjelang pembukaan sempurna maka ibu hamil merasakan kontraksi yang semakin sering dan semakin kuat.

Mama mungkin mengalami rasa sakit yang luar biasa.

Kamu akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar tapi bukan melalui jalan pembuangan belakang. Ada sensasi yang luar biasa dari pembukaan yang sudah hampir sempurna.

Perlu diingat bahwa sebelum pembukaan sempurna, sesakit atau semulas apapun Mama belum diperbolehkan mengejan agar tidak terjadi robekan pada vagina.

Editors' Pick

2. Tahap melahirkan bayi

2. Tahap melahirkan bayi
Unsplash/ahock

Pada saat melahirkan bayi, rasa mulas semakin terkumpul, semakin kuat, datang semakin cepat dan durasinya menjadi lebih lama setiap kali mulas.

Setiap kira-kira 2-3 menit sekali rasa mulas bisa kembali datang. Yang terjadi dalam tubuh ibu hamil adalah kepala janin semakin turun kemudian masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan.

Ibu hamil merasa seperti mau buang air besar. Di tahap ini kamu akan semakin sulit menahan diri untuk mengejan.

Secara teknik, meskipun proses persalinan normal baru akan dimulai saat leher rahim terbuka lebar, tetapi hal ini secara bersamaan mungkin tidak akan terjadi dengan turunnya bayi. Sehingga sebagian ibu hamil akan merasa ingin mengejan agar bayi bisa segera terdorong dan keluar dari rahim.

Sebaiknya ibu hamil tidak mendorong atau mengejan hingga leher rahim benar-benar terbuka dengan natural. Ketika tahap mendorong, kontraksi akan berubah menjadi yang memacu bayi untuk segera keluar.

Jika kamu merasa ingin melakukan dorongan dan mengejan sebelum leher rahim benar-benar terbuka, maka kamu mungkin akan merasa bahwa melakukan dorongan tersebut tidak dapat dihentikan. Dalam keadaan seperti ini, bidan atau dokter akan menyarankan ibu hamil untuk mendorong secara perlahan atau sebaliknya, ibu hamil malah diminta untuk menahan diri agar tidak mendorong dan mengejan.

Apa yang perlu Mama lakukan jika mengalami fase ini?

Mama bisa mengatur napas, hindari menahan napas dan mendorong menggunakan otot perut karena rasanya akan semakin mulas.

Apabila leher rahim sudah terbuka lebar, namun di sisi lain tidak ada perasaan atau keinginan untuk mendorong, akan lebih baik kalau ibu hamil menunggu hingga bayi berada di bawah dan memacu keinginan anda untuk mendorong.

Jika mendorong bayi berjalan cepat, ibu hamil mungkin akan merasa kewalahan. Namun, di sisi lain apabila mendorong bayi lambat dan pelan, kamu mungkin akan merasa kelelahan dan frustasi. Sebagian ibu hamil akan berpikir mungkin mereka kalah dalam proses melahirkan normal dan memilih untuk melakukan operasi caesar.

Meskipun kamu sudah mendorong dengan sekuat tenaga, tetapi dokter atau bidan akan meminta anda untuk mendorong lebih keras lagi. Jeda atau beristirahat sebentar sangat berguna sebelum kembali mendorong. Saat kontraksi segeralah mengejan kembali. Semangat dari pasangan dan keluarga sangat berarti pada tahap melahirkan ini.

3.  Tahap Pengeluaran Plasenta

3.  Tahap Pengeluaran Plasenta
gcphysioforwomen.com.au

Setelah bayi lahir, selanjutnya adalah menunggu plasenta keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

Biasanya bidan dan perawat yang membantu persalinan akan membantu mengeluarkan plasenta dengan cara menekan dengan perlahan sampai plasente keluar sepenuhnya.

Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Pijatan yang dilakukan dibagian perut secara lembut akan membantu proses ini.

Setelah itu dokter atau bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim.  Kemudian barulah dokter atau bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan pada lapisan vagina jika diperlukan.

Saat proses semua ini berlangsung biasanya Mama bisa melakukan inisiasi dini. Pengalaman pelekatan pertama bayi bersama Mama. Ini juga bisa membantu plasenta keluar dengan sendirinya.

Baca Juga: 5 Latihan untuk Mempersiapkan Persalinan Normal

4. Tahap Pengawasan

4. Tahap Pengawasan
Unsplash/graybill_

Inilah tahapan terakhir yang dilakukan pada Mama saat proses persalinan normal. Pengawasan dilakukan untuk mewaspadai bahaya perdarahan.

Pengawasan ini dilakukan kurang lebih sekitar dua jam pasca melahirkan normal. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta. 

Setelah beberapa hari pendarahan akan semakin sedikit.

Pada beberapa keadaan, pendarahan setelah proses kelahiran bisa terjadi. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Itulah 4 tahap yang Mama lewati saat menjalankan proses persalinan normal. Semua Mama lakukan secara penuh kesadaran. Jika kamu sudah mengetahuin tahapannya, semoga kamu semakin siap ya Ma.

Bacajuga:

The Latest