Kisah Perjuangan Seorang Mama Menyelamatkan ASI Saat Mati Lampu

Ngungsi membawa bayi dan semua stok ASI, begini perjuangan Mama Sylvia!

5 Agustus 2019

Kisah Perjuangan Seorang Mama Menyelamatkan ASI Saat Mati Lampu
Unsplash/Dakota Corbin

Tagar "mati lampu" sempat jadi trending pada hari Minggu (04/08/2019). Berita pemadaman listrik ini sangat ramai dibicarakan di lini masa. Bukan hanya di Jakarta, pemadaman juga terjadi di Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor.

Semua warga mencoba mencari solusi masing-masing. Banyak warga yang pergi mengajak keluarga ke mal seharian atau menyewa hotel. Termasuk yang dialami oleh Sylivia Sudrajat, seorang mama yang memiliki bayi yang masih berusia 4 bulan. 

Sylvia adalah seorang mama yang bekerja, namun ia selalu mengupayakan agar stok ASI untuk bayinya memiliki persediaan yang cukup. 

Dalam kondisi listrik padam seperti saat ini, tentu ada perjuangan yang Mama Sylvia lakukan. Ia berupaya mencarikan tempat yang lebih nyaman untuk bayinya dan juga menyelamatkan stok ASI yang masih tersisa.

1. Menyewa hotel demi sang bayi

1. Menyewa hotel demi sang bayi
Freepik/feelartfeelant

Seperti diberitakan IDN Times, Sylvia bersama keluarga meninggalkan kediaman mereka di kawasan Bintaro, Jakarta pada Minggu siang untuk check-in di hotel terdekat.

"Awalnya santai karena dianggap (listrik) cuma mati sebentar. Eh, pas dengar kalau matinya sepulau [Jawa], langsung ketar-ketir. Ini gak boleh kelamaan mikir, karena kalau ASI kan kejar-kejaran sama waktu," ungkap Sylvia, Minggu malam.

2. Membawa stok ASI yang masih tersisa

2. Membawa stok ASI masih tersisa
Popmama.com/Novy Agrina

Sylvia dan suami sempat mempertimbangkan menitipkan mesin pembeku (freezer) ASI ke mall atau rumah sakit. Namun, demi kenyamanan anak, mereka berdua memutuskan untuk menginap di hotel.

"Mengingat ada bayi juga, gak mungkin kita tidur sambil panas-panasan," ungkap Sylvia.

Tak kurang dari 73 kantong ASI berhasil Sylvia selamatkan dari ancaman basi. Puluhan kantong tersebut, menurut dia, merupakan stok untuk 12 hari ke depan. 

Berapapun simpanan ASI yang berhasil dikumpulkan bagi ibu menyusui, itu merupakan perjuangan. Upaya menyelamatkan kondisi ASI pada saat mati lampu di rumah tentu memerlukan dukungan dari suami dan keluarga. 

3. Cara menyimpan ASI saat mati lampu agar kualitasnya tetap bagus

3. Cara menyimpan ASI saat mati lampu agar kualitas tetap bagus
happyfamilyorganics.com

ASI merupakan kegiatan naluri dan alami dari ibu menyusui untuk bayinya. Inilah cara utama seorang perempuan menghidupi anaknya setelah pertama kali mereka bertemu. Hingga bayi berusia 6 bulan, memberikan ASI sebaiknya tidak terputus dan tidak digantikan oleh yang lainnya.

Di dalam freezer lemari es satu pintu, ASI bisa disimpan hingga maksimal 2 minggu. Sementara pada freezer di lemari es 2 pintu, ASI bisa bertahan hingga 3 sampai 6 bulan.

Kondisi suhu freezer harus dipastikan stabil. Namun kondisi mati lampu, tentu membuat suhu freezer berubah karena mesin ikut mati. 

Jika kondisi mati lampu hanya sebentar atau kurang dari 60 menit, hal yang bisa dilakukan sebagai upaya menyelamatkan kualitas ASI adalah:

  • Pastikan pintu freezer tertutup dengan rapat
  • Jangan membuka tutup pintu freezer terlalu sering
  • Tambahkan es batu kering
  • Pindahkan ke freezer lain atau penyimpan darurat lainnya
  • Ambil 2 kantung sekaligus jika ingin diberikan kepada bayi
  • Diamkan ASI, jangan sampai mengalami perubahan suhu secara drastis agar kandungan ASI tidak rusak
  • Hangatkan ASI setelah mencair sedikit demi sedikit secara alami. 

Apa yang diupayakan oleh Mama Sylvia juga mungkin akan dilakukan oleh ibu menyusui lainnya di luar sana. Tetap semangat menyusui Mama!

Baca juga:

The Latest