Penyebab Selalu Buang Air Kecil setelah Melahirkan dan Cara Mengatasi

Simak penyebab selalu buang air kecil setalah melahirkan dan cara mengatasi untuk para Mama

9 Juni 2023

Penyebab Selalu Buang Air Kecil setelah Melahirkan Cara Mengatasi
Unsplash/Jonathan Borba

Tidak sedikit Mama yang merasakan selalu buang air kecil setelah melahirkan. Tak perlu khawatir karena keluhan ini sangat umum dirasakan bagi ibu hamil setelah melahirkan. 

Dilansir dari Urogynecology University of Colorado, kondisi ini disebut sebagai urinary incontinence yang umumnya terjadi pada beberapa bulan pertama setelah melahirkan. 

Wajar sekali jika Mama sering tidak sengaja buang air kecil saat batuk, bersin, tertawa, atau mengangkat bayi. Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan kondisi ini terjadi. 

Berikut Popmama.com telah merangkum penyebab selalu buang air kecil setelah melahirkan dan cara mengatasi yang dapat Mama simak. Apa saja ya? 

1. Terjadi akibat beberapa faktor

1. Terjadi akibat beberapa faktor
Unsplash/Jimmy Conover

Mama pelu mengetahui bahwa terdapat banyak faktor yang menyebabkan seringnya buang air kecil setelah melahirkan. Faktor-faktor tersebut di antaranya, peningkatan berat rahim selama kehamilan, adanya hormon unik yang diproduksi selama kehamilan, faktor genetik dan gaya hidup, seperti merokok yang berperan dalam kemungkinan mengalami urinary incontinence.

Adapun perempuan dengan indeks massa tubuh lebih tinggi selama dan setelah hamil juga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk seringnya buang air kecil. Selain itu, Mama yang melahirkan secara normal juga memiliki peluang 50% mengalami kondisi ini. 

Melahirkan merupakan kondisi yang sangat berat bagi tubuh, sehingga dapat mengubah kemampuan kontrol urin pada ibu hamil. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, selama kehamilan, berat rahim yang membesar mampu melemahkan kekuatan otot panggul dan menyebabkan kebocoran urin. 

Dilansir dari Urogynecology, University of Colorado, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh adanya robekan pada otot panggul saat melahirkan dan ketika persalinan dibantu dengan forceps atau vakum yang dapat merusak panggul dan sfingter anus. 

Beberapa perempuan bahkan ada yang sampai mengalami inkontinensia usus (tinja), yaitu kondisi keluarnya kotoran secara tidak sengaja. 

Editors' Pick

2. Apakah perlu berkonsultasi ke dokter?

2. Apakah perlu berkonsultasi ke dokter
Unsplash/Alexandr Podvalny

Bisa dikatakan bahwa kondisi seringnya buang air kecil setelah melahirkan dapat hilang dalam beberapa minggu pertama. Hal ini dialami oleh beberapa perempuan karena sudah pulihnya otot dan jaringan yang meregang. 

Akan tetapi, ada beberapa perempuan yang sampai memakan waktu cukup lama hingga berbulan-bulan lamanya. Tidak hanya itu, ada juga perempuan yang merasakan bahwa panggul mereka tidak benar-benar pulih. 

Jika Mama mengalami kondisi kebocoran urine secara terus menerus, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko yang terjadi di masa akan datang. 

3. Bagaimana cara mengatasinya?

3. Bagaimana cara mengatasinya
Unsplash/Dane Wetton

Dilansir dari Urogynecology, University of Colorado, ada beberapa cara untuk mengatasi kondisi seringnya buang air kecil setelah melahirkan. Beberapa di antaranya sangat mudah dan umum dilakukan. Simak di bawah ini, ya Ma!

  1. Menjaga pola makan dan berolahraga: Mama harus menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih, seperti kopi dan makanan pedas. Tidak hanya itu, Mama perlu menjaga berat badan dalam kisaran BMI yang sehat dengan berfokus pada menurunkan berat badan yang dapat membantu mengontrol kandung kemih. 
  2. Terapi fisik: Terapi fisik untuk panggul dapat membantu membangun kekuataan otot. Mama dapat melakukan senam Kegel untuk membantu membangun otot bagian panggul kuat kembali. 
  3. Melatih kandung kemih: Mama dapat latihan untuk menjadwalkan waktu buang air kecil dan secara bertahap meningkatkan jumlah waktu di antara buang air kecil. Aktivitas ini dapat meningkatkan kekuatan kandung kemih. 
  4. Mengevaluasi gaya hidup: Cara ini menganjurkan Mama untuk tidak merokok atau mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan antihistamin yang berdampak buruk pada inkontinensia urin. 
  5. Perawatan Percutaneous Tibial Nerve Stimulation (PTNS): Perawatan non bedah ini dilakukan oleh dokter dengan menempatkan jarum tipis di pergelangan kaki tempat saraf tibialis berada. Jarum ini nantinya akan mengirimkan sinyal ke saraf yang mengontrol fungsi kandung kemih. 
  6. Perawatan bedah: Perawatan ini dilakukan saat belum berhasil dengan terapi konservatif, ya Ma. Untuk melakukan perawatan ini perlu adanya anjuran dari dokter terlebih dahulu. 

4. Tips mudah yang dapat dilakukan

4. Tips mudah dapat dilakukan
Unsplash/Possessed Photography

Selain cara-cara yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut ada beberapa tips mudah yang dapat dilakukan untuk membantu Mama menjalani hari dengan kondisi urinary incontinence. Simak di bawah ini.

  1. Mama dapat menggunakan pembalut khusus yang dibuat untuk kebocoran urin. Diusahakan jangan menggunakan pembalut biasa untuk hasil yang maksimal. 
  2. Sering mengganti pakaian dalam saat ke luar rumah. Hal ini dilakukan agar kebersihan area vagina tetap terjaga ya, Ma!
  3. Jika berada di tempat umum, alangkah lebih baiknya Mama tahu letak lokasi toilet agar mempermudah saat ingin buang air kecil.
  4. Jika ingin bersin atau tertawa, Mama dapat menyilangkan kaki guna meminimalisir bocornya urine. 
  5. Olahraga yang cukup terutama hindari aktivitas olahraga yang melompat untuk mengurangi kebocoran urine.

5. Bagaimana cara mencegahnya?

5. Bagaimana cara mencegahnya
Unsplash/Anh Nguyen

Bagi Mama yang sedang hamil, dapat melakukan langkah-langkah sederhana untuk menghindari kondisi seringnya buang air kecil setelah melahirkan. Apa saja? 

  1. Minumlah air putih 6 hingga 8 gelas per hari, kecuali jika dokter Mama menganjurkan sebaliknya. Mama juga perlu mengindari gula atau kafein.
  2. Makanlah makanan yang mengandung tinggi serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran setiap harinya.
  3. Pastikan Mama memiliki berat badan yang sehat dan tidak merokok.
  4. Berolahraga secukupnya, bisa dengan senam ibu hamil atau aktivitas lainnya khusus ibu hamil.
  5. Hindari sembelit karena kondisi ini membuat otot panggul menegang.

Itu dia informasi seputar penyebab selalu buang air kecil setelah melahirkan dan cara mengatasi. Semoga bermanfaat untuk Mama, ya!

Baca juga:

The Latest