Pixabay/Parentingupstream
Dikutip dari Parenting First Cry, melakukan operasi caesar berulang kali kadang dapat menambah daftar risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa di antara risiko operasi caesar berulang kali yakni:
- Waktu pemulihan yang lebih lama
Dibandingkan dengan persalinan normal, pemulihan dari operasi caesar membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini bisa berlipatganda ketika operasi dilakukan lebih dari sekali. Bekas luka operasi kadang butuh waktu lebih lama juga untuk bisa sembuh.
- Meningkatkan risiko cedera kandung kemih
Selama operasi dilakukan, kandung kemih menjadi salah satu area yang kemungkinan besar terpengaruh. Nah, ketika operasi caesar dilakukan kembali, kandung kemih pun jadi lebih berisiko mengalami cedera.
Setiap kali operasi caesar dilakukan, risiko terjadinya masalah pembekuan darah ikut meningkat. Masalah gumpalan darah ini, yang biasanya terjadi pada kaki atau daerah panggul, dapat berakibat fatal. Terutama jika pecah dan darah masuk ke paru-paru. Kondisi ini disebut emboli paru.
Berulang kali dilakukan operasi caesar menempatkan plasenta menjadi lebih berisiko mengalami masalah, terutama pada posisinya. Plasenta mungkin akan jadi terlalu dalam di dinding rahim (juga dikenal sebagai plasenta akreta) atau dapat menutupi serviks (juga dikenal sebagai plasenta previa), pada kehamilan berikutnya.
Operasi caesar berulang juga meningkatkan risiko Mama mengalami pendarahan hebat, biasanya terjadi pada operasi caesar yang lebih dari 2-3 kali. Untuk hal ini, diperlukan pemantauan ketat dari dokter kandungan selama proses operasi berlangsung.
Mama juga lebih berisiko mengalami infeksi setelah melakukan operasi caesar berulang. Ini karena bakteri yang biasanya ada di vagina dapat memasuki rahim. Dengan demikian, infeksi bisa lebih mudah terjadi di lokasi bekas luka sayatan operasi. Dalam beberapa kasus yang tak cepat ditangani, infeksi juga dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
Oleh sebab itu, jika Mama berencana hendak melakukan operasi caesar kembali untuk kesekian kalinya, cobalah untuk rutin berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter akan memeriksa kesehatan kehamilan dan kondisi tubuh Mama, sehingga bisa lebih memahami berbagai risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.