Dokter Keven menjelaskan ada banyak penyebab terjadinya perdarahan postpartum.
Penyebab pertama yaitu rahim yang tidak mengalami kontraksi dengan baik atau disebut dengan atonia uteri. Ini merupakan penyebab paling umum, di mana otot-otot rahim tidak mengencang usai melahirkan.
"Penyebabnya itu banyak banget, yang pertama rahim tidak bisa berkontraksi dengan baik yang kita sebut dengan atonia uteri. Si rahim itu, yang harusnya setelah bayi lahir, setelah plasenta lahir itu kan dia ukuran yang tadi besar dia mulai mengecil lagi tuh, itu yang dinamakan kontraksi. Tapi ini rahimnya tidak bisa berkontraksi dengan baik. Jadi pembuluh darah masih terbuka dan jadi darahnya keluar," kata dokter Keven.
Penyebab kedua yakni adanya trauma di jalan lahir, yang disebabkan oleh adanya robekan. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko perdarahan pasca persalinan, terutama jika tidak ditangani dengan baik.
"Hal yang kedua yang lumayan sering terjadi adalah terjadinya trauma pada jalan lahir. Jadi trauma itu bisa gara-gara hasil dari robekan. Jadi pada saat Mama lahir kan keluar tuh baby-nya dari jalan lahir, nah itu biasanya terjadi robekan-robekan terutama di jalan lahir yang tidak ditangani dengan baik, yang menyebabkan jalan lahirnya itu masih terus mengeluarkan darah," tambahnya.
Penyebab lainya menurut dr. Keven yakni adanya retensi plasenta. Di mana plasenta tidak keluar seutuhnya saat proses persalinan berlangsung. Sehingga sisa plasenta di dalam rahim kemudian menyebabkan perdarahan.