Bersama dengan sang suami, Florin Kecani, mereka mengaku sudah mengharapkan kehadiran sang buah hati sejak tahun 2019.
Pada awalnya, semua berjalan baik-baik saja dan sang bayi tumbuh secara normal. Namun saat trimester akhir kehamilannya, Maria tidak dapat merasakan gerakan bayinya yang membuatnya khawatir.
Maria kemudian langsung memeriksakan kandungannya pada usia 20 minggu, namun ia tidak mendapat perawatan apapun karena dikatakan memiliki gerakan rendah sebelum usia 29 minggu adalah hal yang normal.
Saat usianya sekitar 30 minggu, Maria mengalami sakit punggung yang membuatnya harus dipasang sebuah monitor untuk memeriksa gerak sang bayi. Lagi-lagi kondisi dikatakan baik-baik saja dan Maria hanya mengalami peningkatan cairan.
Setelah dirawat selama seminggu, petugas medis kemudian memutuskan untuk melakukan tindakan caesar sebagai tindakan yang aman utnuk melahirkan sang anak pada minggu ke-33 karena sang bayi tidak bisa bergerak.
Setelah proses melahirkan tersebut, ia menuturkan bagaimana kondisi terasa sangat tegang yang membuatnya tidak ada ruang di kepalanya hingga tidak bisa mengeluarkan kata dalam bahasa Inggris.