7 Langkah Penting Pemeriksaan Menjelang Persalinan, Wajib Tahu!

Pemeriksaan ini untuk memastikan kesehatan mama dan si Kecil

5 Februari 2025

7 Langkah Penting Pemeriksaan Menjelang Persalinan, Wajib Tahu
freepik/pressfoto

Menjelang persalinan, Mama tentu ingin memastikan bahwa semuanya berjalan lancar dan si Kecil lahir dalam kondisi sehat. Salah satu cara untuk mempersiapkan diri adalah dengan menjalani berbagai pemeriksaan medis yang bertujuan untuk memantau kesehatan Mama dan janin.

Beberapa pemeriksaan dilakukan secara rutin selama kehamilan, seperti pengecekan tekanan darah, berat badan, serta detak jantung janin. Selain itu, ada juga tes khusus yang diperlukan jika ada kondisi tertentu, misalnya pemeriksaan cairan ketuban atau tes genetik untuk mengetahui kemungkinan kelainan kromosom. Semua ini penting untuk memastikan kehamilan berjalan dengan baik dan persalinan bisa dilakukan dengan aman.

Bagi Mama yang sebentar lagi memasuki masa persalinan, Berikut Popmama.com telah merangkum 7 langkah penting pemeriksaan menjelang persalinan yang wajib Mama ketahui. Yuk, simak informasinya!

1. Pemeriksaan fisik rutin

1. Pemeriksaan fisik rutin
freepik/serhii_bobyk

Pemeriksaan ini adalah yang paling sering dilakukan selama kehamilan. Dokter akan mengecek tekanan darah, berat badan, serta tinggi fundus uteri (ukuran rahim) untuk memastikan perkembangan janin sesuai usia kehamilan. Selain itu, detak jantung janin juga akan dipantau untuk melihat apakah semuanya dalam kondisi baik.

Pemeriksaan ini juga bisa membantu mendeteksi masalah seperti tekanan darah tinggi yang bisa berisiko menyebabkan preeklamsia. Jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan, dokter bisa segera mengambil tindakan agar Mama dan si Kecil tetap sehat sampai persalinan tiba.

2. Tes laboratorium

2. Tes laboratorium
freepik/stefamerpik

Tes darah dan urin adalah bagian penting dari pemeriksaan menjelang persalinan. Tes darah dilakukan untuk mengecek apakah Mama mengalami anemia, infeksi, atau masalah lainnya. Sementara itu, tes urin bisa mendeteksi protein berlebih (tanda preeklamsia) atau gula tinggi yang bisa jadi indikasi diabetes gestasional pada Mama.

Selain itu, dokter mungkin juga akan meminta tes toleransi glukosa untuk memastikan kadar gula darah Mama tetap normal. Jika ada kondisi medis yang terdeteksi, dokter bisa memberikan penanganan lebih awal supaya tidak mengganggu proses persalinan Mama.

Editors' Pick

3. USG (ultrasonografi)

3. USG (ultrasonografi)
freepik/wavebreakmedia_micro

USG bukan hanya untuk melihat wajah si Kecil sebelum lahir, tapi juga untuk memantau pertumbuhan janin, posisi plasenta, dan jumlah cairan ketuban Mama. Pemeriksaan ini sangat penting untuk memastikan janin berkembang dengan baik dan tidak ada kelainan yang perlu diwaspadai.

Jika posisi bayi masih sungsang mendekati waktu persalinan, dokter bisa menyarankan metode tertentu agar bayi bisa berputar ke posisi yang lebih ideal. Jadi, USG ini lebih dari sekadar momen melihat si Kecil, tapi juga langkah penting untuk persalinan yang aman.

4. Pemeriksaan doppler

4. Pemeriksaan doppler
freepik/chandlervid85

Doppler adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mengecek aliran darah di tali pusat dan pembuluh darah janin. Pemeriksaan ini memastikan bayi mendapat cukup oksigen dan nutrisi selama dalam kandungan Mama.

Jika ada gangguan dalam aliran darah, dokter bisa mencari tahu penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat. Pemeriksaan ini sangat penting terutama untuk Mama yang berisiko tinggi melahirkan bayi dengan kelainan genetik atau pertumbuhan janinnya terhambat.

5. Amniosentesis

5. Amniosentesis
freepik/prostooleh

Amniosentesis dilakukan dengan mengambil sampel cairan ketuban untuk mendeteksi kelainan genetik atau infeksi tertentu pada janin. Biasanya, tes ini disarankan untuk Mama yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi genetik tertentu atau berisiko tinggi melahirkan bayi dengan kelainan kromosom.

Meskipun prosedur ini sedikit invasif, hasilnya sangat akurat dalam mendeteksi down syndrome dan gangguan genetik lainnya. Dokter akan menilai apakah tes ini diperlukan berdasarkan kondisi kehamilan Mama.

6. Chorionic Villus Sampling (CVS)

6. Chorionic Villus Sampling (CVS)
freepik/stefamerpik

CVS adalah tes yang mirip dengan amniosentesis, tetapi dilakukan lebih awal, biasanya pada trimester pertama. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi kelainan genetik dengan mengambil sampel dari jaringan plasenta.

Tes ini tidak selalu diperlukan, tetapi bisa menjadi pilihan jika Mama ingin memastikan kondisi kesehatan janin lebih dini. Hasilnya bisa membantu Mama dan dokter mengambil keputusan terbaik untuk persalinan nantinya.

7. Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT)

7. Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT)
freepik/rawpixel.com

NIPT adalah tes darah yang bisa mendeteksi kelainan kromosom pada janin tanpa harus mengambil sampel dari plasenta atau cairan ketuban. Tes ini sangat aman dan biasanya dilakukan mulai usia kehamilan 10 minggu.

Selain mendeteksi risiko down syndrome, NIPT juga bisa memberi tahu jenis kelamin bayi lebih awal. Jadi, kalau penasaran dengan gender si Kecil, tes ini bisa jadi pilihan sambil tetap mengecek kesehatannya.

Itu dia, 7 langkah penting pemeriksaan menjelang persalinan yang wajib Mama ketahui. Dengan menjalani pemeriksaan-pemeriksaan di atas, Mama dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk persalinan yang aman dan lancar.

Baca juga:

The Latest