Mengenal Fetal Ejection Reflex, Proses Melahirkan Bayi secara ‘Mudah’

Refleks lonjakan janin bisa terjadi dengan penyebab atau bahkan tidak sama sekali

6 Oktober 2022

Mengenal Fetal Ejection Reflex, Proses Melahirkan Bayi secara ‘Mudah’
Freepik/jcomp

Dikutip dari Instagram Lanny Kuswandi, Pengembang Hypnobirthing di Indonesia, tubuh ibu melahirkan akan menyesuaikan dan tahu kapan saatnya mengejan untuk mendorong bayi keluar.

“Tubuh kita dan dede bayi adalah tim yang bekerja sama dengan harmonis,” jelas Lanny di Instagram.

Fetal Ejection Reflex atau refleks lonjakan janin (FER) adalah reaksi mengejan seorang ibu melahirkan yang kuat saat persalinan. Akibatnya bayi yang dikandung bisa dilahirkan dengan mudah. Mengutip dari Belly Belly, FER bisa terjadi karena adanya tingkat adrenalin yang sangat tinggi selama persalinan.

Bagaimana FER pada ibu melahirkan ini bisa terjadi? Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya.

1. Pengertian dan proses terjadinya refleks lonjakan janin

1. Pengertian proses terjadi refleks lonjakan janin
baby-chick.com

Kelahiran bayi secara cepat ini bisa terjadi karena terkumpulnya adrenalin saat proses kontraksi. Biasanya kontraksi yang terlambat dan lama akhirnya bisa memicu satu kontraksi yang kuat dan cepat yang kemudian membawa bayi dari rahim ke jalan lahir.

Tekanan bayi di vagina pun merangsang refleks Ferguson, yang merupakan refleks neuroendokrin yang terdiri dari siklus kontraksi rahim karena diawali oleh tekanan pada leher rahim atau dinding vagina. Refleks ini biasanya terjadi di hewan mamalia yang akan melahirkan.

Refleks Ferguson seolah mendorong bayi lahir secara tidak terkendali, yang terjadi ketika saraf di panggul dirangsang saat bayi turun menuju saluran kelahiran. Reaksi umpan secara biologi ini pun akan mengirim pesan ke otak untuk melepaskan lebih banyak oksitosin. Sehingga menghasilkan beberapa kali kontraksi yang kuat. Hingga pada akhirnya bayi dilahirkan dengan cepat dan mudah tanpa perlu usaha untuk mengejan yang keras dari sang Mama.

2. Penyebab FER bisa terjadi kepada ibu melahirkan

2. Penyebab FER bisa terjadi kepada ibu melahirkan
Freepik/pch.vector

Dikutip dari Belly Belly, Michel Odent, dokter kandungan Prancis yang terkenal mencatat bahwa FER dapat dipicu oleh rasa bahaya dari ibu menjelang persalinan. Adanya rasa terancam atau merasa takut akan keselamatan bayi mereka dalam tahap terakhir persalinan juga berperan. Lalu, terhentinya pembukaan selama persalinan juga bisa memicu FER.

Meski begitu, FER juga bisa terjadi secara spontan. Ketika ibu mengalami persalinan yang nyaman, aman, dan penuh dukungan serta memiliki privasi maka FER bisa dialami oleh ibu tersebut.

3. Faktor yang memengaruhi emosional ibu pada proses kelahiran

3. Faktor memengaruhi emosional ibu proses kelahiran
Pexels/Rawpixel

Hasil penelitian dari jurnal School of Life Sciences dari University of Skövde, Swedia, menunjukkan bahwa dukungan emosional secara pribadi membantu ibu melahirkan terutama yang baru pertama kali melewati persalinan. Dukungan ini meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pengalaman melahirkan yang positif, bahkan jika persalinan berlarut-larut atau dengan komplikasi medis.

Ibu melahirkan ketika dihadapkan oleh rasa sakit yang sangat parah atau risiko komplikasi medis bisa mengalami trauma persalinan nantinya. Tidak adanya dukungan yang memadai dari para profesional dapat berujung pada pengalaman melahirkan yang negatif di mana perempuan merasa ditelantarkan, dilumpuhkan, dan tidak diprioritaskan oleh para profesional.

Pengalaman melahirkan yang positif merupakan tujuan penting, di mana persalinan didefinisikan sebagai peristiwa kehidupan yang normal, dengan tujuan utama ibu dan bayinya sehat secara fisik dan emosional. Oleh karenanya, dalam proses persalinan perlu ada sinergi harmonis antara ibu melahirkan, pasangan dan tenaga kesehatan yang menangani.

Itulah tadi sejumlah fakta mengenai refleks lonjakan janin atau FER saat melahirkan. Ibu hamil tentu mengharapkan seorang bayi yang lahir sehat. Namun, Mama juga jangan lupa untuk menjaga kondisi emosional dan fisik sebelum melahirkan.

Baca juga:

The Latest