7 Alasan Mengapa Mama Tidak Bisa Memberi ASI Eksklusif untuk Bayi

Bukan karena tak ingin, tapi ada beberapa kondisi yang membuat Mama tidak bisa memberi ASI

22 Juni 2022

7 Alasan Mengapa Mama Tidak Bisa Memberi ASI Eksklusif Bayi
Freepik/Drazen Zigic

Berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan RI mengimbau pemberian ASI eksklusif untuk bayi usia 0-6 bulan.

Hal ini karena, ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang di dalamnya terkandung beragam nutrisi. Nutrisi sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang, serta mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada bayi.

Tapi pada kenyataanya, tidak semua Mama bisa memberi ASI eksklusif untuk bayi. Alasannya pun cukup beragam, mulai dari masalah produksi ASI, hingga kondisi medis yang membuat seseorang tidak bisa memberikan ASI.

Nah kali ini Popmama.com akan berikan informasi mengenai 7 alasan mengapa Mama tidak bisa memberi ASI eksklusif untuk bayi, dilansir dari berbagai sumber.

1. Mama pernah menjalani operasi payudara

1. Mama pernah menjalani operasi payudara
Freepik/master1305

Alasan mengapa Mama tidak bisa memberi ASI eksklusif untuk bayi yang pertama yaitu pernah menjalani operasi payudara. Payudara seperti kita tahu, merupakan organ penting dalam proses menyusui. Di payudara, ASI akan diproduksi dan disalurkan ke bayi.

Apabila pernah menjalani operasi di bagian payudara, ada kemungkinan Mama memiliki suplai ASI yang sedikit. Hal ini terjadi karena saat menjalani tindakan operasi, ada kemungkinan jaringan payudara terangkat, padahal jaringan tersebut biasanya mengandung kelenjar atau saluran susu, demikian dilansir dari Romper.

Kondisi inilah yang mungkin membuat Mama mengalami kendala saat menyusui, sehingga tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi.

2. Mama menderita suatu penyakit berat

2. Mama menderita suatu penyakit berat
Freepik/jcomp

Ada penyakit tertentu yang melarang Mama untuk menyusui bayi, salah satunya HIV.

Mama yang menderita HIV tidak boleh menyusui, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus ke bayi melalui ASI, seperti dilansir dari What to Expect.

Selain itu, Mama yang memiliki riwayat penyakit jantung atau anemia berat juga tidak dapat menyusui. Ini disarankan tentu bukan tanpa alasan, melainkan demi kesehatan Mama dan bayi.

Editors' Pick

3. Mama sedang menjalani kemoterapi

3. Mama sedang menjalani kemoterapi
Freepik.com/freepik

Menurut Baby Center, seorang perempuan yang menjalani kemoterapi harus berhenti menyusui, sampai unsur radioaktif dan obat-obatan kemoterapi benar-benar hilang dari dalam tubuh.

Sedangkan bagi Mama yang sedang menjalani terapi radiasi, menyusui boleh saja dilakukan. Namun terapi radiasi bisa membatasi jumlah produksi ASI di payudara.

4. Mama sedang mengonsumsi obat mood stabilizer

4. Mama sedang mengonsumsi obat mood stabilizer
Freepik/kroshka__nastya

Mood stabilizer adalah obat yang banyak digunakan untuk mengendalikan perubahan mood, terutama pada orang dengan bipolar.

Setiap obat yang dikonsumsi oleh Mama menyusui, sedikit banyak bisa memengaruhi ASI. Meskipun faktanya menurut What to Expect, memang tidak semua penggunaan mood stabilizer dilarang untuk menyusui.

Karena itu, sebaiknya konsultasikan ke dokter tentang obat apapun yang dikonsumsi ya. Ini bertujuan agar kandungan dalam obat-obatan tidak memengaruhi ASI dan berdampak pada bayi.

5. Mama mengalami postpartum depression

5. Mama mengalami postpartum depression
Freepik/wayhomestudio

Postpartum Depression (PPD) atau depresi pasca melahirkan adalah salah satu jenis depresi yang umum dialami Mama pasca persalinan. Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormon setelah melahirkan, kelelahan, kurang dukungan dari orang terdekat, hingga gangguan emosional saat merawat bayi.

PPD juga bisa jadi alasan mengapa Mama tidak bisa memberikan ASI eksklusif untuk bayi. Karena orang dengan PPD biasanya merasa bahwa, menyusui bisa menambah beban dan memperparah depresi.

6. Produksi ASI yang sedikit

6. Produksi ASI sedikit
Freepik.com/shurkin_son

Tak jarang Mama mungkin menemukan kendala dimana produksi ASI di payudara sangat sedikit. Beberapa orang mungkin bisa menggunakan teknik tertentu untuk meningkatkan produksi ASI. Tapi pada kenyataanya, tidak semua Mama berhasil melakukannya.

Dilansir dari Mayo Clinic, ada banyak hal yang bisa menyebabkan suplai ASI rendah. Diantaranya menunggu terlalu lama untuk mulai menyusui, tidak cukup sering menyusui, mengonsumsi suplemen yang tidak sesuai, proses pelekatan yang tidak efektif, hingga penggunaan obat-obatan.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa memengaruhi produksi ASI Mama, seperti tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes.

7. Bayi memiliki alergi terhadap ASI

7. Bayi memiliki alergi terhadap ASI
Freepik/zilvergolf

Bayi yang memiliki alergi terhadap ASI bisa jadi alasan mengapa Mama tidak bisa memberi ASI eksklusif.

Menurut Kelly Mom, bayi bisa alergi terhadap kandungan yang ada di ASI. Kemungkinan besar itu merupakan intoleransi susu, sensitivitas atau alergi. Tapi meski pada kondisi ini Mama tidak bisa memberi ASI, bayi tetap bisa minum susu formula.

Susu formula bisa jadi pilihan untuk meringankan ketidaknyamanan atau gejala alergi pada bayi.

Nah demikianlah 7 alasan mengapa Mama tidak bisa memberi ASI eksklusif untuk bayi. Beberapa diantaranya memang berkaitan dengan kondisi medis dari Mama maupun bayi.

Jadi alangkah baiknya untuk tidak saling menghakimi ya. Sebab setiap orangtua pasti memiliki tantangan tersendiri dalam mengurus anak. Selain itu apapun keputusan yang dibuat, tentu sudah berdasarkan pertimbangan yang matang. Tetap semangat Ma!

Baca juga:

The Latest