6 Gangguan Kesehatan setelah Melahirkan yang Tidak Boleh Diabaikan

Meskipun ini umum terjadi, bukan berarti Mama boleh mengabaikannya ya!

9 Maret 2024

6 Gangguan Kesehatan setelah Melahirkan Tidak Boleh Diabaikan
Freepik

Melahirkan jadi satu momen yang tidak bisa dilupakan bagi seorang Mama. Rasa bahagia dan haru biasanya akan Mama rasakan ketika si Kecil hadir di dunia ini.

Bahkan tak jarang, banyak Mama yang mengatakan kalau rasa sakit saat atau setelah melahirkan hilang begitu saja ketika melihat si Kecil.

Tapi ini bukan berarti gangguan kesehatan setelah melahirkan bisa diabaikan begitu saja ya, Ma. Pasalnya, beberapa macam gangguan kesehatan pasca melahirkan dapat menyebabkan masalah yang serius, bahkan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.

Untuk itu, Mama perlu tahu nih 6 gangguan kesehatan pasca melahirkan yang tidak boleh diabaikan. Berikut ini Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama, dilansir dari Flo Health. Yuk, disimak dulu agar Mama bisa lebih waspada!

1. Mengalami pendarahan di vagina pasca melahirkan

1. Mengalami pendarahan vagina pasca melahirkan
Freepik/Maksymiv_yura

Pendarahan di vagina pasca melahirkan adalah hal yang umum terjadi dan dialami oleh Mama, baik yang melahirkan secara normal maupun melalui operasi caesar.

Secara alami, saat melahirkan perempuan akan kehilangan darah rata-rata sekitar 500 ml. Bahkan tidak menutup kemungkinan, pendarahan masih tetap terjadi setelah satu atau dua minggu pasca persalinan.

Namun, jika Mama mengalami pendarahan pasca melahirkan disertai dengan banyaknya gumpalan darah, hal ini tidak boleh diabaikan ya, Ma. Faktanya, pendarahan pasca melahirkan menjadi penyebab kematian nomor tiga, yang paling umum dialami oleh Mama yang baru saja melahirkan.

Biasanya kondisi ini disebabkan oleh sisa-sisa jaringan plasenta di dalam rahim yang belum keluar secara keseluruhan. Dalam kasus ini, Mama mungkin membutuhkan perawatan dan tindakan medis salah satunya operasi, untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan plasenta tersebut. 

2. Demam pasca melahirkan bisa jadi satu hal yang tidak normal

2. Demam pasca melahirkan bisa jadi satu hal tidak normal
Freepik/prostooleh
Gejala Covid-19

Demam pasca melahirkan bisa jadi satu hal yang tidak normal, Ma. Maka dari itu, gangguan kesehatan pasca melahirkan yang satu ini tidak boleh diabaikan ya.

Demam pasca melahirkan bisa jadi tanda terjadinya sepsis. Sepsis merupakan suatu kondisi dimana infeksi terjadi dan menyebar di dalam tubuh kita, sehingga ini akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Kondisi ini bisa saja terjadi karena kesalahan dalam tindakan medis yang Mama jalani saat melahirkan, yang tidak meminimalisir kontaminasi bakteri.

Waspadai jika Mama mengalami demam lebih dari 38° C pasca melahirkan atau beberapa hari setelahnya. Biasanya demam ini juga disertai dengan rasa menggigil, kesulitan bernapas, serta detak jantung yang begitu cepat atau lebih dari 100 denyut per menit.

Editors' Pick

3. Mengalami ambeien dan konstipasi pasca melahirkan

3. Mengalami ambeien konstipasi pasca melahirkan
Freepik

Ambeien dan konstipasi adalah dua gejala gangguan kesehatan yang umum terjadi pada Mama pasca melahirkan. Ini disebabkan karena adanya tekanan yang diberikan pada pembuluh darah vena di perut bagian bawah, sebelum Mama melahirkan.

Untuk mengatasinya, dokter menyarankan Mama mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan serat dan cairan, guna membantu merangsang pergerakan usus dan mengurangi pembengkakan pembuluh darah tersebut.

Namun, Mama tetap harus berhati-hati dalam menjalani diet pasca melahirkan ya. Ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter mengenai diet yang tepat pasca melahirkan. Karena kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda, begitu juga dengan kebutuhan nutrisinya.

4. Terasa nyeri dan kram di bagian perut pasca melahirkan

4. Terasa nyeri kram bagian perut pasca melahirkan
Freepik

Rasa nyeri  dan kram di bagian perut mungkin sudah sering dialami oleh perempuan ya. Tapi, nyeri perut setelah melahirkan berbeda dengan kram perut yang biasa Mama alami saat fase menstruasi lho.

Nyeri dan kram di bagian perut pasca melahirkan adalah suatu kondisi yang jarang terjadi dan biasa disebut sebagai sindrom HELLP (Hemolysis Elevated Liver Enzymes Low Platelet). Sindrom ini bisa terjadi selama fase kehamilan dan berlangsung hingga satu atau dua minggu setelah melahirkan.

Menurut penelitian, sindrom HELLP bisa berisiko fatal karena memengaruhi fungsi kerja organ hati dan kemampuan tubuh dalam proses pembekuan darah. Jika Mama mengalaminya, periksakan diri ke dokter untuk segera mendapatkan perawatan medis ya.

Berikut ini beberapa gejala sindrom HELLP yang harus diwaspadai:

  • Rasa sakit atau nyeri di perut bagian atas
  • Perasaan sakit di dalam tubuh
  • Sakit kepala

5. Mengalami infeksi rahim karena sisa plasenta di dalam tubuh

5. Mengalami infeksi rahim karena sisa plasenta dalam tubuh
Pixabay/silviarita

Sebagian besar infeksi yang terjadi pasca melahirkan adalah infeksi rahim. Ini bisa disebabkan oleh sisa plasenta yang masih tertinggal di dalam tubuh Mama.

Secara alami, plasenta dikeluarkan dari vagina 20 menit setelah Mama melahirkan. Ketika hal ini terjadi, beberapa bagian plasenta bisa saja tertahan di dalam rahim dan tidak ikut keluar, sehingga ini menyebabkan terjadinya infeksi.

Berikut ini beberapa tanda infeksi rahim yang mungkin Mama alami pasca melahirkan:

  • Keluarnya cairan dari dalam vagina disertai dengan bau tidak sedap.
  • Mengalami pembengkakan rahim.
  • Perut terasa nyeri saat ditekan.
  • Meningkatnya jumlah sel darah putih.
  • Munculnya nanah berwarna kemerahan dibekas sayatan operasi caesar.

Jika Mama mengalami salah satu diantara tanda-tandanya, segera periksakan diri ke dokter ya. Karena infeksi rahim yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat, bisa menyebabkan masalah serius seperti endomiometritis.

6. Depresi pasca melahirkan jadi gangguan kesehatan yang tidak boleh diabaikan

6. Depresi pasca melahirkan jadi gangguan kesehatan tidak boleh diabaikan
Freepik

Gangguan kesehatan pasca melahirkan yang tidak boleh diabaikan lainnya adalah postpartum depression atau depresi pasca melahirkan.

Depresi pasca melahirkan biasanya muncul dua minggu atau beberapa bulan setelah melahirkan. Meskipun hal ini umum dialami, Mama tidak boleh mengabaikannya ya.

Depresi pasca melahirkan biasanya ditandai dengan rasa sakit fisik, perubahan hormon, rasa cemas, takut, bersalah, kesepian, serta putus asa yang berlebihan. Bahkan yang paling parah, ini bisa menimbulkan kemarahan yang berujung pada tindakan kekerasan, baik untuk diri sendiri maupun bayi yang baru lahir.

Depresi pasca melahirkan harus segera ditangai oleh profesional medis ya, Ma. Karena jika dibiarkan ini bisa berbahaya untuk Mama dan juga si Kecil.

Nah, demikianlah tadi 6 gangguan kesehatan pasca melahirkan yang tidak boleh diabaikan. Apabila Mama mengalami salah satu diantaranya, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan medis.

Tak lupa, mintalah dukungan dari pasangan dan keluarga terdekat khususnya beberapa bulan setelah Mama melahirkan. Karena dengan banyaknya dukungan, Mama tentu akan merasa lebih nyaman dalam menjalani peran baru sebagai orangtua. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest