Ibu di Jepang Minta Anak Minum ASI yang Dibekukannya Selama 19 Tahun

Ini dilakukan untuk mempererat hubungannya dengan sang Anak

24 Februari 2022

Ibu Jepang Minta Anak Minum ASI Dibekukan Selama 19 Tahun
ettoday.net

Menyimpan ASI adalah satu hal yang wajar dilakukan oleh para Mama menyusui. Biasanya ASI dimasukkan ke dalam wadah steril, kemudian disimpan sampai batas waktu yang diinginkan. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak serta menghindari Mama dari masalah saat menyusui seperti bengkak payudara dan mastitis.

Ketika disimpan dalam freezer dengan suhu -18° C atau lebih rendah, ASI perah umumnya bisa tahan hingga 6 bulan. Jika lebih dari itu, tentu saja kandungan nutrisinya akan rusak dan menyebabkan ASI tak layak untuk diminum.

Namun hal berbeda justru dilakukan oleh seorang Mama di Jepang. Ia diketahui membekukan ASI selama 19 tahun lamanya. Belum lama ini dikutip dari eva.vn, ia berharap putranya mau meminum ASI tersebut, supaya hubungan mereka kembali harmonis.

Berikut Popmama.com bagikan kisah selengkapnya mengenai seorang Ibu di Jepang minta anak minum ASI yang dibekukannya selama 19 tahun.

1. Ibu di Jepang bekukan ASI selama 19 tahun

1. Ibu Jepang bekukan ASI selama 19 tahun
ettoday.net

Bagi Mama menyusui, menyimpan atau membekukan ASI tentu sudah sering dilakukan ya. Proses pembekuan memang bisa memberikan daya tahan yang lebih lama terhadap ASI. Umumnya ASI bisa disimpan dalam kurun waktu 3 hingga 6 bulan lamanya. Jika lebih dari 6 bulan tentu saja kualitas ASI sudah jauh berkurang.

Namun satu hal berbeda dilakukan oleh seorang Mama berusia 51 tahun di Jepang. Ia mengatakan kalau telah menyimpan ASI selama 19 tahun di dalam freezer. Hal tersebut dilakukannya sejak sang Anak berusia satu tahun.

Dikutip dari ettoday, karena berahap anaknya bisa minum ASI lagi ketika sudah dewasa, ia menugaskan seorang profesor untuk membekukan ASInya dengan teknik khusus, serta menyimpannya di dalam freezer kulkasnya sendiri sejak saat itu.

Editors' Pick

2. Fakta ini terungkap saat ia mengikuti sebuah variety show

2. Fakta ini terungkap saat ia mengikuti sebuah variety show
Popmama.com/Aristika Medinasari

Dilansir dari eva.vn pada Rabu (23/2/22), melalui sebuah variety show berjudul Knights Scoop, Mama tersebut menceritakan kisahnya.

Ia diketahui tinggal secara terpisah dari keluarganya di Shimane. Dua puluh tahun yang lalu, ia melahirkan seorang putra dari dalam rahimnya. Namun karena sering terjadi kesalahpahaman, hubunganya dengan sang Anak pun mengalami keretakan.

Dalam acara yang memberikan bantuan bagi orang patah hati dan kecewa tersebut, ia mengungkapkan keinginanya. Ia berharap putranya tersebut mau meminum ASI yang telah dibekukannya selama 19 tahun. Tujuannya, agar kedekatan bisa kembali terjalin antara dirinya dengan sang Anak, seperti waktu bayi.

3. Tak disangka, sang Anak justru memuntahkan ASI tersebut

3. Tak disangka, sang Anak justru memuntahkan ASI tersebut
ettoday.net

Setelah sempat menolak permintaan tersebut, putranya yang berusia 20 tahun itu pun akhirnya mencicipi setetes susu yang telah dibekukan. Tak disangka, ASI tersebut langsung dimuntahkannya.

Sang Anak mengatakan kalau ASI yang diminumnya terasa amis dan punya bau yang tak sedap. Diduga ASI yang dibekukan tersebut telah kedaluwarsa, rusak dan berbau, sehingga tak layak untuk dikonsumsi.

4. ASI yang dibekukan sempat dikonfirmasi ke pusat kesehatan

4. ASI dibekukan sempat dikonfirmasi ke pusat kesehatan
Freepik/valeria-aksakova

Karena pernyataan sang Anak, pusat kesehatan pun sempat memberikan konfirmasi terkait pembekuan ASI. Menurut pihaknya meskipun pembekuan ASI umum dilakukan, ASI hanya bisa disimpan maksimal 3 hingga 6 bulan saja. Jika lebih dari itu, tentu saja kandungan nutrisi dan vitamin di dalamnya juga akan hilang.

Karena hal inilah, pembekuan yang dilakukan selama 19 tahun tentunya membuat ASI tak layak untuk dikonsumsi lagi.

Setelah berita ini diketahui publik, banyak dari netizen Jepang yang justru mengecam permintaan sang Mama. Menurut netizen aksi tersebut nggak masuk akal dan hanya akan membuat sang Anak semakin menjauh.

Baca juga:

The Latest