Bagi Mama yang hendak melahirkan, rasa cemas dan takut mungkin akan muncul. Hal ini wajar terjadi, terlebih jika Mama baru pertama kali menghadapi persalinan dan mempercayai beberapa mitos seputar persalinan.
Di Indonesia sendiri, sampai sekarang masih banyak mitos tentang melahirkan yang berkembang dan dipercaya oleh masyarakat. Mulai dari mitos mengenai proses persalinan normal yang tidak bisa dilakukan setelah caesar, hingga masalah hari perkiraan lahir. Padahal mitos-mitos ini terkadang tidak sesuai dengan kenyataannya lho!
Berikut Popmama.com akan berikan ulasan mengenai 7 mitos tentang melahirkan yang masih dipercaya banyak orang hingga saat ini, dilansir dari berbagai sumber. Simak selengkapnya, supaya jangan salah lagi ya!
1. Bayi akan berhenti bergerak jelang persalinan
Freepik/pch.vector
Selama ini ada mitos yang berkembang bahwa, bayi akan berhenti bergerak di dalam kandungan jelang persalinan.
Faktanya, gerakan bayi tidak akan bertambah atau berkurang sebelum persalinan. Mama akan tetap merasakan gerakan bayi, sampai ia lahir. Sementara itu, jika Mama merasa bayi di dalam kandungan tidak seaktif biasanya, ini perlu dicurigai ya. Segera periksakan diri ke dokter atau bidan mengenai hal ini.
2. Setelah operasi caesar, perempun tidak bisa melahirkan normal
Freepik/DC Studio
Ini jadi salah satu mitos tentang melahirkan yang banyak beredar di masyrakat. Dimana Mama yang sudah menjalani operasi caesar, dianggap tidak bisa lagi melahirkan secara normal.
Faktanya menurut Parents, banyak perempuan di luar sana yang bisa melahirkan normal setelah caesar. Hal ini bisa saja terjadi, tergantung dari kondisi kehamilan, kesehatan, serta alasan operasi caesar sebelumnya. Jadi jangan khawatir lagi ya!
Editors' Pick
3. Melakukan hubungan seks saat hamil bisa mempercepat persalinan
Freepik/Jcomp
Melansir dari What to Expect, seks memang bisa mempercepat proses persalinan. Karena seks bikin Mama mencapai orgasme, yang bisa membuat rahim mengalami kontraksi.
Tapi pada kenyataannya, hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Bahkan ada salah satu studi yang mengatakan bahwa seks tidak selalu membantu mempercepat persalinan lho. Karenanya, terkait induksi alami, sebaiknya konsultasikan diri terlebih dahulu ke dokter ya.
4. Ukuran panggul yang sesuai akan mempermudah persalinan
Freepik/wavebreakmedia-micro
Selama ini, Mama mungkin berpikir kalau ukuran panggul yang tepat bisa mempermudah proses persalinan. Padahal, ukuran panggul tidak bisa menentukan susah atau sulitnya persalinan yang akan Mama lalui.
Ini karena, panggul terdiri dari otot dan beberapa tulang yang dirancang untuk bergerak dan mengendur saat persalinan berlangung. Dimana nantinya, ukuran panggul akan menyesuaikan dengan tulang tengkorak bayi ketika dorongan terjadi. Sehingga ukurannya tidak menjadi jaminan mudah atau sulitnya persalinan.
5. Prosedur epidural bisa meningkatkan peluang persalinan caesar
Freepik
Prosedur epidural dipercaya bisa mengurangi rasa nyeri dan membantu tubuh agar lebih rileks. Ini tentunya bisa membantu Mama agar lebih siap menghadapi tahap persalinan berikutnya.
Namun ada mitos yang mengatakan bahwa, prosedur epidural bisa meningkatkan peluang persalinan caesar.
Menurut Pregnancy Birth & Baby, prosedur epidural memang bisa meredakan nyeri pada tubuh jelang persalinan. Dimana ini juga bisa meningkatkan kemungkinan Mama membutuhkan tindakan vakum atau forsep saat melahirkan. Tapi kenyataannya, epidural tidak membuat Mama harus menjalani operasi caesar.
6. Setelah melahirkan Mama bisa langsung dekat dengan bayinya
Freepik/Jcomp
Seperti diketahui, kontak kulit antara Mama dan bayi setelah melahirkan memang bisa menciptakan bonding yang baik. Tapi, tidak semua Mama bisa langsung merasa terikat dengan bayinya setelah melahirkan, begitu juga sebaliknya.
Untuk menciptakan bonding atau kedekatan antara Mama dan bayi, tentunya diperlukan proses dan waktu yang tidak sebentar. Karena itu, sebaiknya jangan terburu-buru dan jangan langsung merasa bersalah jika bonding dengan anak belum maksimal.
7. Setiap perempuan pasti tahu kapan waktu persalinan tiba
Freepik/freepik
Banyak yang meyakini kalau setiap perempuan pasti tahu kapan waktu persalinannya akan tiba. Sehingga tak jarang, dengan keyakinan tersebut, mereka menunda untuk pergi ke rumah sakit. Bahkan ketika tanda-tanda melahirkan sudah muncul.
Padahal faktanya, proses kelahiran terjadi ketika bayi sudah benar-benar siap. Pada beberapa kasus, persalinan bahkan terjadi sebelum atau sesudah HPL (Hari Perkiraan Lahir). Karenanya demi alasan keselamatan, sebaiknya segeralah ke rumah sakit atau klinik tempat bersalin, saat tanda-tanda persalinan tiba.
Itulah tadi Ma, informasi mengenai 7 mitos tentang melahirkan yang masih dipercaya banyak orang. Mitos mana nih, yang paling sering Mama dengar?