Bolehkah Ibu Positif Covid-19 Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)?

IMD perlu dilakukan untuk memberikan nutrisi terbaik pada bayi

11 Februari 2022

Bolehkah Ibu Positif Covid-19 Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Freepik/phduet

Jumlah kasus Covid-19 varian Omicorn di Indonesia mulai meningkat dalam sebulan terakhir. Virus corona bahkan bisa menginfeksi siapa saja termasuk Mama yang sedang hamil atau tengah mempersiapkan proses persalinan. Apabila Mama dinyatakan positif Covid-19 menjelang masa persalinan, tentu hal itu menjadi “mimpi buruk”. 

Mama akan khawatir dengan kondisi bayi pasca melahirkan. Mama pun mungkin ragu untuk menyusui si Kecil karena takut menularkan virus corona kepada bayi. Padahal memberikan ASI, termasuk pemberian ASI pertama kali pasca melahirkan, sangatlah penting bagi kesehatan bayi. 

Lalu bolehkah ibu melahirkan positif Covid-19 melakukan IMD?. Berikut jawaban selengkapnya dari Popmama.com khusus untuk Mama.

1. Mama boleh kontak langsung dengan bayi

1. Mama boleh kontak langsung bayi
Unsplash/Ciprian Sam

Mama tetap boleh melakukan IMD pasca melahirkan walaupun dinyatakan positif Covid-19. IMD perlu dilakukan untuk memberikan nutrisi terbaik pada bayi. Dilansir dari laman covid19.go.id, Mama pun diperbolehkan untuk melakukan kontak fisik dengan si Kecil. 

IMD maupun kontak fisik dengan bayi bisa dilakukan selama Mama menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Artinya, Mama tetap menggunakan masker dan menjaga area sekitar payudara agar tetap bersih.

Dokter biasanya tidak mengizinkan Mama untuk melakukan IMD apabila Mama bergejala berat dan berisiko membahayakan kesehatan si Kecil. 

Editors' Pick

2. Covid-19 tidak ditularkan melalui ASI

2. Covid-19 tidak ditularkan melalui ASI
Pixabay/Geralt

Hal terpenting yang perlu diingat adalah virus corona tidak dapat ditularkan melalui ASI. Oleh karena itu, Mama tidak perlu khawatir ketika menyusui si Kecil. 

Virus corona hanya bisa tertular melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari saluran pernapasan seperti ludah, ingus, semburan bersin, atau peralatan bayi yang terkontaminasi cairan dari saluran pernapasan. Mama tetap bisa mengurus si Kecil meski dinyatakan positif Covid-19 selama tidak bergejala berat dan telah konsultasi dengan dokter. 

3. Manfaat IMD

3. Manfaat IMD
Unsplash/michal9335

IMD memang perlu dilakukan dalam satu jam pertama sejak bayi lahir. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, IMD termasuk fase penting perkembangan bayi karena bayi akan secara alami mencari puting mama dan menyerap nutrisi terbaik. IMD dilakukan dengan menempatkan bayi di dada mama sesegera mungkin setelah si Kecil lahir. 

IMD diketahui memiliki beragam manfaat untuk tumbuh kembang bayi. Pertama, bayi bisa memperoleh kolostrum atau tetesan pertama ASI mama yang mengandung nutrisi terbaik. Kolostrum bisa mencegah bayi mengalami infeksi atau terserang berbagai penyakit.

Selanjutnya, IMD juga bisa mendukung keberhasilan ASI eksklusif selama enam bulan dan boleh dilanjutkan hingga si Kecil berusia dua tahun. Terpenting adalah IMD bisa memperkuat hubungan mama dan bayi karena kulit bayi bisa bersentuhan langsung dengan kulit mama sesaat setelah si Kecil lahir. 

4. Syarat IMD saat Mama positif Covid-19

4. Syarat IMD saat Mama positif Covid-19
Freepik/Freepic.diller

IMD Boleh dilakukan apabila Mama tidak memiliki gejala atau hanya bergejala ringan. IMD pun baru bisa dilakukan ketika mendapat persetujuan dari dokter. Apabila dokter mengizinkan, maka Mama perlu melakukannya dengan protokol kesehatan ketat. 

Saat melakukan IMD, Mama tetap wajib menggunakan masker atau dianjurkan menggunakan alat pelindung diri (APD) lainnya seperti kacamata, penutup kepala, dan sarung tangan. Pastikan juga Mama telah mencuci tangan sebelum menyentuh si Kecil.

Dilansir dari rs.ui.ac.id, syarat diperbolehkannya melakukan IMD adalah bila status Mama adalah kontak erat atau kasus suspek, dan dapat dipertimbangkan pada Mama dengan status kasus konfirmasi (hasil swab PCR Covid-19 positif) dengan tanpa gejala (asimptomatik) dan hanya jika kondisi Mama maupun bayi baru lahir dinyatakan stabil. 

5. Mama boleh menyusui pasca melahirkan

5. Mama boleh menyusui pasca melahirkan
Pexels/Jonathan Borba

Tahapan selanjutnya adalah Mama tetap bisa menyusui si Kecil meski masih berstatus pasien Covid-19. Proses menyusui pun dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat serta telah mendapat persetujuan dari dokter. Apabila produksi ASI masih sedikit, Mama bisa memberikan ASI perah kepada bayi. 

Meskipun begitu, pastikan peralatan bayi telah dicuci bersih. Mama sebaiknya memberikan ASI perah menggunakan sendok dan letakkan ke bibir bayi. Cara tersebut bisa melatih bayi untuk mengisap ASI sedikit demi sedikit menggunakan lidahnya. 

Itulah rangkuman mengenai keamanan ibu positif Covid-19 melakukan IMD. Terpenting adalah Mama tetap memprioritaskan kesehatan diri sendiri agar bisa sehat kembali. Proses IMD pun harus mendapat persetujuan dokter agar tidak membahayakan kesehatan mama dan si Kecil. 

Baca juga:

The Latest