Untuk Menambah Energi, Bolehkah Makan dan Minum jelang Melahirkan?

Ibu hamil membutuhkan lebih banyak energi untuk menghadapi proses persalinan

28 Mei 2021

Untuk Menambah Energi, Bolehkah Makan Minum jelang Melahirkan
Freepik/tirachardz

Sebagian ibu hamil mungkin takut menghadapi persalinan. Melahirkan memang bukan proses yang mudah karena membutuhkan banyak tenaga dan menyita banyak waktu. Itulah sebabnya, beberapa ibu hamil akan merasakan lapar dan haus jelang melahirkan. 

Selama ini, beberapa ibu hamil memang percaya bahwa ada larangan untuk makan dan minum jelang persalinan. Sebagian ibu hamil lainnya percaya bahwa mereka hanya diperbolehkan untuk minum air putih saja. 

Apakah Mama terbiasa makan dan minum jelang persalinan? Ataukah Mama percaya mitos yang menyebut ibu hamil dilarang makan dan minum jelang persalinan? Lantas, benarkah ibu hamil dilarang makan dan minum?

Agar Mama tidak bingung dengan mitos-mitos jelang persalinan, Popmama.com telah merangkum penjelasannya seperti di bawah ini. 

Mama Boleh Makan dan Minum jelang Melahirkan

Mama Boleh Makan Minum jelang Melahirkan
Freepik

Telah disebutkan di atas bahwa ibu hamil membutuhkan lebih banyak energi untuk menghadapi proses persalinan. Apabila tidak mendapat cukup makanan dan minuman, tubuh mama akan terasa lemas dan tidak berenergi saat proses persalinan yang bisa berlangsung berjam-jam. 

Selain itu, Mama juga berisiko mengalami dehidrasi apabila kurang minum. Itulah sebabnya, Mama tetap dapat makan dan minum jelang persalinan. Mama dapat memilih makanan yang mengandung karbohidrat dan vitamin B sebagai sumber energi sebelum melahirkan. 

Editors' Pick

Mama Dilarang Makan dan Minum, jika . . .

Mama Dilarang Makan Minum, jika . . .
Pixabay/Engin_Akyurt

Meski begitu, tidak semua ibu hamil diperbolehkan untuk makan dan minum jelang persalinan. Dilansir dari The Bump, ibu hamil yang akan melahirkan normal memang bebas makan dan minum apa saja.

Namun, bagi Mama yang berencana melahirkan dengan operasi caesar, sebaiknya tidak makan dan minum beberapa jam sebelum operasi. 

Makan dan minum jelang persalinan caesar dikhawatirkan meningkatkan risiko pneumonia aspirasi akibat terhirupnya makanan dan minuman ke dalam paru-paru. Pneumonia aspirasi bisa terjadi saat persalinan karena Mama diberikan obat bius untuk mengurangi nyeri persalinan saat operasi caesar. 

Penggunaan Bius Epidural

Penggunaan Bius Epidural
Freepik/peoplecreations

Dalam beberapa kondisi, dokter akan menganjurkan Mama untuk menjalani bius epidural sebelum melahirkan, terutama Mama yang telah diberikan obat oksitosin untuk memperkuat kontraksi otot rahim.

Apabila Mama menjalani bius epidural, maka dokter akan meminta Mama untuk tidak makan dan minum beberapa jam sebelum persalinan. 

Meski begitu, ada juga dokter yang memperbolehkan Mama untuk makan dan minum meski sudah diberi bius epidural. Keputusan itu diambil ketika dokter telah memastikan Mama bisa melahirkan normal dan kondisi janin sehat. 

Makanan yang Boleh Dikonsumsi jelang Persalinan

Makanan Boleh Dikonsumsi jelang Persalinan
freepik.com/freepik

Untuk menambah tenaga jelang persalinan, Mama bisa mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat seperti roti gandum, nasi, kentang, atau oatmeal. Selain itu, Mama juga dapat mengonsumsi makanan berprotein tinggi seperti telur, tempe, dan ikan. 

Buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral juga dapat dikonsumsi jelang persalinan. Buah-buahan tersebut pun dapat diolah menjadi jus atau smoothie

Minuman jelang Persalinan

Minuman jelang Persalinan
Pixabay/Gadini

Saat melahirkan, Mama membutuhkan asupan cairan yang banyak agar tidak terserang dehidrasi. Mama bisa mengonsumsi air putih, air kelapa, maupun minuman isotonik yang telah disetujui oleh dokter. Meski begitu, hindari minuman bersoda, kopi, atau alkohol jelang persalinan. 

Untuk memastikan jenis makanan dan minuman yang tepat jelang melahirkan, tak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu. 

Baca juga:

The Latest