Usia kandungan yang normal sebenarnya sangat dibutuhkan dalam perkembangan janin selama di dalam kandungan. Kondisi kehamilan yang normal dapat membantu proses pembentukan organ tubuh secara optimal, pembentukan darah hingga sistem kekebalan tubuh.
Jika bayi lahir kurang dari usia yang semestinya untuk dilahirkan, maka organ-organ dalam tubuh masih kurang matang berkembang dengan baik.
Bayi yang terlahir prematur berisiko untuk mengalami berbagai macam komplikasi kesehatan. Beberapa komplikasi tersebut antara lain:
- Mengalami gangguan pernapasan. Kekurangan kadar surfaktan yang perlu didapat pada usia kehamilan ke-20 hingga ke-34 minggu dapat memicu elastisitas tidak berkembang normal. Kondisi ini dapat mengganggu pertukaran oksigen dan karbondioksida saat berada di paru-paru, sehingga dapat memicu gangguan suplai oksigen ke beberapa organ penting lain.
- Memicu terjadinya anemia. Bayi yang lahir sebelum waktunya alias prematur membuat beberapa organ dalamnya belum 'matang' secara sempurna. Baik secara organ hingga komponen darah termasuk sel darah merah di dalam tubuh yang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan risiko si Kecil terkena anemia.
- Terjadi gangguan nutrisi. Kondisi bayi terlahir prematur dapat memicu saluran pencernaannya belum terlalu sempurna, sehingga menyebabkan gangguan saat menyerap makanan. Oleh karena itu, setiap bayi baru lahir termasuk bayi prematur perlu dianjurkan diberi ASI. Apalagi ASI ini bersifat mudah dicerna, sehingga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada bayi prematur.
- Mengalami ketidakseimbangan cairan tubuh. Berbeda dari bayi yang terlahir normal, bayi prematur dapat mengalami ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Kondisi seperti ini membuat dirinya mudah dehidrasi apalagi saat ketidakseimbangan ini dipicu oleh fungsi ginjal yang belum sempurna.
- Mengalami infeksi. Sel darah merah dan sel darah putih pada bayi prematur juga belum berkembang dengan sempurna. Padahal sel darah putih sangat berguna untuk mempertahankan tubuh dari segala infeksi kuman. Ketidakstabilan sel darah putih dapat menyebabkan angka kematian akibat penyakit infeksi semakin meningkat.
- Mengalami hiperbilirubin atau penyakit kuning. Fungsi hati pada bayi prematur masih belum sempurna nih, Ma. Akibatnya proses pemecahan bilirubin sering terhambat, sehingga menyebabkan tingginya kadar bilirubin dalam darah. Apabila bilirubin terlalu lama mengendap di dalam darah, maka dapat menimbulkan penyakit kuning pada bayi.
Inilah beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi setelah bayi terlahir prematur. Sebelum terjadi berbagai dampak buruk pada si Kecil, Mama perlu berkonsultasi lebih ke dokter untuk meminimalkan segala kemungkinan gangguan kesehatan lainnya.