Bukan Susu Beruang, Riset Terbaru Sebut ASI Dapat Mengobati Covid-19

Sejumlah penelitian tentang ASI memang telah dilakukan oleh para ilmuwan

5 Juli 2021

Bukan Susu Beruang, Riset Terbaru Sebut ASI Dapat Mengobati Covid-19
Pixabay/Myriams-Fotos

Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan kabar bahwa susu beruang aktif mencegah dan mengobati Covid-19 yang semakin mengganas. Sementara klaim itu belum terbukti kebenarannya, penelitian terbaru justru menyebutkan bahwa ASI adalah 'senjata ampuh' untuk memerangi penyakit akibat virus corona tersebut.

Sejumlah penelitian tentang ASI memang telah dilakukan oleh para ilmuwan dalam jangka waktu cukup lama. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terbukti bahwa Air Susu Ibu memiliki kandungan unik dan luar biasa untuk memerangi segala bentuk ancaman penyakit. Berikut fakta-fakta mengenai ASI dapat mengobati Covid-29 yang Popmama.com rangkum untuk Mama.

Benarkah COVID-19 Menular Lewat ASI?

Benarkah COVID-19 Menular Lewat ASI
Pixabay/mariagarzon

Di awal pandemi, sebagian besar ahli kesehatan berpendapat bahwa menyusui akan meningkatkan risiko penularan Covid-19 dari ibu dan bayinya. Karenanya, sejumlah bayi di Wuhan terpaksa dipisahkan dari ibu yang terinfeksi virus tersebut dan hidup dengan meminum susu formula. Bahkan bayi yang menyusu pada ibu pengidap Covid-19 akan langsung dianggap sebagai suspect.

Namun setelah dilakukan pengujian lebih lanjut, ternyata hal tersebut sama sekali tidak terbukti. Walau awalnya menentang, akhirnya Centres for Disease Control (CDC) Amerika Serikat mengumumkan bahwa memberikan pemberian ASI dari ibu penderita Covid-19 sebaiknya diteruskan.

Bukan tanpa alasan, berdasarkan penelitian World Health Organization [WHO], yang membuktikan bahwa Covid-19 tidak menular melalui ASI. Berdasarkan penelitian terhadap 46 ibu menyusui yang menderita penyakit tersebut, ditemukan fakta bahwa anak-anaknya tetap dalam kondisi negatif.

China Temukan Efektivitas ASI dalam Membunuh Virus

China Temukan Efektivitas ASI dalam Membunuh Virus
Pexels/Martin Lopez

Sebagaimana dilansir dari biorxiv.org, sebuah riset telah dilakukan di China dan dipimpin oleh Profesor Tong Yigang dari Beijing University of Chemical Technology. Sejak tahun 2017, timnya telah mengumpulkan ASI dan menguji efektivitasnya dalam memerangi berbagai virus dan bakteri.

Mereka melakukan uji coba dengan mencampurkan ASI dengan sel sehat yang didapat dari berbagai organ anak muda dan hewan. Setelah dicuci, campuran tersebut kemudian dipaparkan pada virus. Ternyata hasilnya sangat mengejutkan. ASI dapat membunuh dan memblokir berbagai strain virus yang tumbuh di dalam organ makhluk hidup.

Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa ASI dapat menekan berbagai bakteri dan virus, termasuk HIV. Dugaan ini pun akhirnya menjadi dasar penelitian terhadap virus corona, dan membuktikan bahwa ASI ternyata menunjukkan sistem pencegahan yang efektif.

Awalnya Tong Yigang dan timnya menduga bahwa virus corona sensitif terhadap beberapa zat yang ada di dalam susu, misalnya laktoferin. Namun setelah dilakukan pengujian, ternyata belum ada zat lain yang bekerja sebaik ASI. Kandungan ASI sejauh ini diketahui dapat menghalau berbagai virus dengan skala yang lebih luas, namun peneliti belum mendapatkan bukti kuat tentang apa yang membuatnya begitu istimewa dan efektif.

Didukung oleh Penelitian Terkini

Didukung oleh Penelitian Terkini
Pexels/ Polina Tankilevitch

Penelitian di China nyatanya bukan satu-satunya bukti bahwa ASI punya kandungan yang cukup istimewa untuk memerangi Covid-19. Dalam jurnal yang ditulis URMC (UniversityofRochester Medical Center) bersama sejumlah universitas lain, peneliti menyebutkan bahwa ASI bukan menjadi media penularan Covid-19, namun justru akan memberikan antibodi pada bayi yang disusui.

Penelitian tersebut melakukan pengamatan pada 37 sampel susu yang berasal dari 19 perempuan penderita Covid-19. Uniknya, tidak ada satupun dari sampel itu yang diketahui mengandung virus. Dua pertiga dari sampel justru mengandung antibodi untuk melawan virus corona. Ke depannya, para peneliti perlu meneliti apakah ASI dan vaksin bekerja dengan cara yang sama.

"Tugas ini perlu direplikasi oleh kelompok lebih besar. Saat ini kami perlu memahami apakah vaksin Covid-19 berdampak pada ASI dengan cara yang sama," ungkap Bridget Young, rekan investigator dan asisten profesor di Departemen Pediatri URMC.

Demikian pemaparan Popmama.com tentang hasil studi bahwa ASI dapat mengobati Covid-19. Berdasarkan penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa pemisahan ibu yang terpapar Covid-19 dengan bayinya tidak perlu dilakukan. Meski demikian, dalam beberapa kasus, hal ini mungkin saja bisa diterapkan karena berbagai alasan. Selalu berkonsultasi ke dokter bila positif Covid-19 saat menyusui.

Baca juga:

The Latest