Pentingnya ASI, Mama Perlu Menyusui Dibanding Memberi Susu Formula

Masih banyak orangtua bahkan tenaga kesehatan yang memberikan bayi susu formula ketimbang ASI

28 Juli 2024

Penting ASI, Mama Perlu Menyusui Dibanding Memberi Susu Formula
Freepik

Di masa-masa awal kehidupan bayi, sangat dianjurkan orangtua memberikan ASI eksklusif pada bayi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi si Kecil. 

Pemberian ASI ini perlu dilakukan karena ASI mengandung kebutuhan bayi yang sangat mendukung pertumbuhan bayi. 

Anak juga memiliki hak untuk mendapatkan ASI yang didukung oleh perlindungan hukum dari negara melalui Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, hingga Peraturan Menteri Kesehatan mengenai hak anak mendapatkan ASI eksklusif.

Maka dari itu, sebaiknya anak diberikan ASI mulai dari sejak lahir, kemudian diatas 6 bulan diberikan ASI diiringi dengan pemberian makanan pendamping (MPASI). 

Dalam Konferensi Pers Melindungi Ibu dan Anak dari Promosi Susu Formula Agresif yang diadakan secara daring, Kamis (21/12/2023), para ahli berbicara mengenai kondisi pemberian ASI di Indonesia saat ini minim berkat tren susu formula.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa alasan hingga alasan mengapa bayi harus diberikan ASI bukan susu formula. Simak, yuk, Ma!

Alasan Umum Mengapa Bayi Masih Diberi Susu Formula

Alasan Umum Mengapa Bayi Masih Diberi Susu Formula
freepik/rawpixel.com

“Jadi inilah negeri kita, jadi ada orang tua yang mau punya anak tapi belum punya persiapan,” kata Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum, Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat.

Dalam Konferensi Pers Melindungi Ibu dan Anak dari Promosi Susu Formula yang Agresif, Kamis (21/12/2023), setidaknya ada lima alasan orang tua yang enggan memberikan anaknya ASI yakni:

  1. Anjuran tenaga kesehatan.
  2. Ibu merasa ASI sulit keluar.
  3. Ibu kembali bekerja membuat anak bingung puting.
  4. Desakan mertua, tetangga, atau teman.
  5. Iri melihat bayi lain yang terlihat ‘gembul’.

Alasan di atas menjadi mayoritas penyebab mengapa bayi tidak diberikan ASI dan hal ini sangat disayangkan. Masyarakat bahkan tenaga kesehatan masih ada yang belum teredukasi mengenai pentingnya ASI dan langsung memberikan susu formula.

Hanya Ibu dengan Kondisi Tertentu yang Tidak Boleh Menyusui

Ha Ibu Kondisi Tertentu Tidak Boleh Menyusui
freepik/KamranAydinov

“Dari survei sebelum pandemi (2017) 50% penganjur sufor adalah tenaga kesehatan, dan setelah umur satu tahun 50% anak ASI mengonsumsi susu formula. Ini sedihnya bukan main,” kata Tan Shot Yen.

Dirinya juga mengatakan bahwa yang sangat disesalkan bukan terkait pemberian susu formula pada anak, melainkan etika pemasaran dari pihak-pihak yang sering menganjurkan pemberian susu formula dibandingkan ASI.

Pemberian susu formula sendiri sebenarnya memiliki indikasi medis dan aturan tertentu yang hanya diperbolehkan dengan kondisi tertentu sebagai berikut:

Editors' Pick

1. Ibu yang memiliki masalah kesehatan

1. Ibu memiliki masalah kesehatan
Freepik/freepik

Meski pemberian ASI eksklusif sangat dianjurkan untuk bayi, ada beberapa kategori kondisi yang tidak memperbolehkan Mama yang punya kondisi kesehatan dan penyakit tertentu.

Beberapa kategori masalah kesehatan yang membatasi kontak fisik seperti HIV, penyakit parah seperti sepsis, sedang mengonsumsi obat-obatan medis yang membuat tidak dianjurkan memberikan ASI karena efek samping, atau hepatitis berat.

“Jadi bukan karena ibunya kerja ya (atau) neneknya bisa bawa jalan-jalan ke mall,” tambah dr. Tan Shot Yen.

2. Kondisi bayi yang hanya diperbolehkan minum susu formula khusus

2. Kondisi bayi ha diperbolehkan minum susu formula khusus
Pexels/RDNEStockProject

Ada beberapa kondisi bayi yang tidak dianjurkan diberikan ASI dan justru diberikan susu formula khusus untuk menunjang kesehatan bayi.

Meski jarang ditemukan, ada beberapa kondisi seperti bayi galaktosemia klasik, dimana bayi perlu formula khusus yang bebas galaktosa. Kemudian bayi dengan penyakit kemih sirup mapel yang perlu formula bebas leusin, isoleusin dan valin, dan bayi dengan kondisi fenilketonuria dimana harus minum susu bebas fenilalanin.

3. Kondisi bayi yang perlu asupan tambahan selain ASI

3. Kondisi bayi perlu asupan tambahan selain ASI
Freepik/fabrikasimf

Bayi lahir dalam keadaan dan kondisi yang berbeda-beda. Setelah lahir, ada bayi yang memerlukan penanganan dan perhatian khusus karena beberapa hal, termasuk dalam memberikan nutrisi lewat susu.

Ada beberapa kondisi bayi yang dianjurkan diberikan susu formula, contohnya sebagai berikut:

  • Bayi dengan berat badan kurang dari 1500 gram.
  • Bayi yang lahir kurang dari 32 minggu (prematur).
  • Bayi yang memiliki masalah metabolisme saat lahir.
  • Bayi yang lahir dari ibu yang mengidap penyakit.

Kondisi ini menjadi pengecualian agar Mama diperbolehkan memberikan susu formula untuk si Kecil sebagai tambahan asupan nutrisi. 

“Jadi bukan bayi normal dengan berat badan cukup dan memang karena tiga hari pertama ASI tidak deras, karena tidak kuat julid sana-sini akhirnya ibu menjadi goyang,” tambah dr. Tan.

Cara untuk Mendukung Ibu agar Mau Menyusui Bayinya

Cara Mendukung Ibu agar Mau Menyusui Bayinya
Pexels/MartProduction

“Menyusui itu memberikan manfaat kesehatan untuk anak, sudah jelas dan berserakan informasinya. Tetapi banyak orang yang belum menyadari bahwa menyusui itu memberikan manfaat juga untuk kesehatan ibunya,” kata Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, Nia Umar, S.sos.

Sudah terbukti bahwa menyusui dapat menyelamatkan Mama dari resiko kesehatan seperti menurunnya resiko kanker payudara, kanker ovarium, obesitas, diabetes, darah tinggi, dan banyak lainnya.

Semua pihak yang terlibat dengan ibu menyusui perlu mendukung agar memberikan ASI eksklusif pada anaknya, melalui bentuk dukungan yang berbeda-beda dari setiap pihak, contohnya:

  • Pasangan keluarga ibu dan anak perlu memberikan dukungan positif pemerian ASi dan ikut dalam mengasuh anak.
  • Tenaga kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan perlu memiliki komitmen dan kompetensi dalam mendukung ibu menyusui
  • Semua elemen masyarakat mulai dari tetangga bahkan tokoh agama sampai pemerintah mendukung gerakan menyusui.

WHO sendiri juga telah memberikan anjuran tentang MPASI tahun 2023, disarankan bagi bayi 6-12 bulan non ASI untuk diberikan susu formula atau susu hewan yang sifatnya low fat dan bayi di atas satu tahun, susu hewan diperbolehkan namun formula lanjutan sangat tidak direkomendasikan.

Sejatinya nutrisi terbaik untuk bayi di masa kelahirannya ada di ASI dan jika Mama memiliki kondisi ASI yang normal tanpa gangguan, sangat disayangkan jika lebih memilih susu formula dibanding ASI. Semoga informasi di atas memberikan manfaat dan pengetahuan bagi Mama, ya!

Baca juga:

The Latest