Anak 11 Tahun Melahirkan dan Bayinya Tak Tertolong, Apa Kata Dokter?
Pasien sempat dilarikan ke ruang operasi, namun sayang nyawa dan bayinya tidak tertolong.
1 April 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Momen kehamilan menjadi salah satu hal membahagiakan bagi pasangan suami istri. Namun, tetap saja hamil menjadi hal yang patut diwaspadai, terutama bagi perempuan mengandung di bawah usia 20 tahun.
Hal tersebut bisa menyebabkan risiko membahayakan seperti abortus atau keguguran. Adolescent pregnancy atau kehamilan pada remaja sangat berhubungan dengan kondisi kondisi abortus provocatus criminalis atau upaya melakukan pengguguran janin tanpa indikasi medis tertentu.
Ini tentu dapat semakin membahayakan nyawa ibu hamil yang mengandung di usia belia. Bahkan, kondisi itu dapat memicu kecacatan pada rahim. Belum lama ini, terungkap kisah pilu seorang ibu yang melahirkan di usia 11 tahun.
Cerita yang dibagikan oleh seorang dokter itu sontak menjadi sorotan. Berikut Popmama.comtelah menyiapkan ulasannya dalam anak 11 tahun melahirkan dan bayinya tak tertolong, apa kata dokter?
1. Kebijakan diperbolehkannya menikah di bawah umur memicu perdebatan
Sebelumnya, pemerintah Malaysia masih mengizinkan pernikahan bagi anak di bawah umur. Pejabat negara bagian Terengganu juga mengungkapkan bahwa mereka tidak melarang remaja untuk menikah.
Hal ini tentu memicu perdebatan di masyarakat. Banyak dari mereka berpikir bahwa saat ini sudah bukan masanya untuk menerapkan kebijakan terkait pernikahan dini.
Sebagian orang menganggap jika keputusan pemerintah tersebut mengingatkan mereka pada masa lalu. Serta memikirkan berbagai konsekuensi yang terjadi apabila anak-anak diizinkan untuk menikah.
Editors' Pick
2. dr Daya membagikan kisah pilu pasien berusia 11 tahun yang harus melahirkan
Belum lama setelah pemerintah Terengganu mengonfirmasi bahwa remaja diizinkan untuk menikah, seorang dokter bernama Daya membagikan kisah pilu yang pernah dialaminya.
Ternyata, ia pernah menangani pasien berusia 11 tahun yang akan melahirkan. Rumitnya persalinan yang dijalani membuat dr Daya menghubungi Mama sang anak.
Mengejutkannya, ternyata Mama dari anak tersebut masih berusia 20-an. Sedangkan suami dari remaja berusia 11 tahun itu tidak terlihat.
Sebagai seorang dokter, dr Daya berusaha bersikap profesonal dengan melakukan yang terbaik, sekaligus mempersiapkan hal terburuk yang mungkin bisa terjadi.