Seorang Ibu Diceraikan di Ruang NICU usai Melahirkan Anak Difabel

Setiap Ibu tentunya akan berusaha memenuhi kebutuhan anak, bahkan sejak ia berada di dalam kandungan. Beragam vitamin, mineral, hingga nutrisi penting lainnya pun dikonsumsi, agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, serta lahir dengan sehat dan selamat. 

Namun siapa sangka, jika pada akhirnya anak yang dilahirkan diketahui mengalami gangguan kesehatan? 

Hal ini yang dialami oleh seorang Ibu asal Malaysia. Dilansir dari Malaysia Dateline, Ibu ini diketahui melahirkan seorang bayi dengan kondisi down syndrome. 

Down syndrome merupakan kelainan genetika yang menyebabkan penderitanya memiliki kromosom ekstra. Sehingga mereka yang mengalami kondisi ini biasanya memiliki ciri fisik dan kecerdasan yang berbeda, jika dibandingkan dari orang normal.

Melahirkan anak dengan kondisi down syndrome tentu membuat Ibu ini merasa sedih. Bahkan usai persalinan, sang Anak harus segera mendapatkan perawatan di ruang khusus yakni NICU. Artinya, ini merupakan kondisi serius yang menimpa Ibu dan anak tersebut. 

Alih-alih menenangkan sang Istri, suami dari Ibu tersebut justru mengajukan gugatan cerai di ruang NICU. Cerai jadi jalan yang dipilih, lantaran ia tak terima memiliki anak dengan kebutuhan khusus. 

"Ingat saat di dekat NICU. Laki-laki ini mengucapkan talak tiga kali kepada istrinya karena istrinya melahirkan seorang anak penderita down syndrome. Ia sedang menyusui bayinya, seketika saya tertegun," ungkap salah seorang saksi dikutip dari Malaysia Dateline.

Berita ini sempat menjadi viral setelah diunggah di platform media sosial TikTok. Banyak warganet yang membaca detail terkait berita tersebut dan memberikan komen yang beragam. 

Namun, sebagian besar mereka menunjukkan kemarahan. Sebab, apa yang dilakukan suami kepada istrinya tersebut sungguh menyakitkan. Terlebih, sang Istri yang baru saja melahirkan dan belum benar-benar pulih. 

Tak disangka, ternyata kasus serupa memang cukup banyak terjadi. Warganet pun banyak yang berusaha mengungkapkan pengalaman pribadi, yang kurang lebih sama. 

"Saya melahirkan anak nomor dua saat itu. Tekanan darah saya sangat rendah sehingga saya mengalami pendarahan sebanyak tiga kali setelah melahirkan.Suami bilang, lebih baik menikah dengan orang lain. Saat itu hanya Tuhan yang tahu aku mampu menahan sakit, sakit hati," ungkap seorang Ibu saat menanggapi kasus ini. 

"Saat itu anak pertama lahir. Entah kenapa banyak orang yang melahirkan anak dengan bibir sumbing, termasuk saya. Ada Ibu yang belum keluar dari ruang bersalin, diceraikan suaminya karena anaknya sumbing," tambah yang lain. 

Tentu tak ada satupun pasangan yang ingin memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Tapi jika anak tersebut sudah lahir, ia tetap menjadi anugerah. Di mana Mama dan Papa tetap harus merawatnya dengan sepenuh hati.