Mempermudah Bayi Lahir, Apakah Vagina Harus Digunting saat Melahirkan?

Gunting vagina sering menjadi momok bagi calon ibu

11 Juni 2021

Mempermudah Bayi Lahir, Apakah Vagina Harus Digunting saat Melahirkan
Pixabay/Sasin Tipchai

Ketika melahirkan dengan cara normal, dokter seringkali terpaksa menggunting perineum atau area vagina untuk mempermudah bayi keluar. Prosedur ini dikenal dengan sebutan episiotomi.

Ini sering menjadi momok bagi calon Mama, membayangkan perineum digunting dan rasa nyeri yang menanti setelah melahirkan. Seringkali ini menjadi salah satu alasan mengapa ibu hamil memilih prosedur caesar untuk melahirkan si Kecil.

Namun sebenarnya, apa itu episiotomi dan apakah vagina harus digunting saat melahirkan? Yuk, simak penjelasan Popmama.com berikut ini, Ma.

Apa Itu Episiotomi?

Apa Itu Episiotomi
Pixabay/LJNovaScotia

Episiotomi adalah pembedahan di daerah otot antara vagina dan anus (perineum) saat melahirkan. Prosedur ini dilakukan oleh dokter saat melahirkan di rumah sakit.

Gunting vagina ini dilakukan ketika Mama melakukan persalinan normal, ya.

Episiotomi dilakukan dengan tujuan untuk memperbesar lubang vagina sehingga proses melahirkan lebih mudah dan cepat.

Kok harus digunting, bagaimana jika calon ibu menolaknya? Tujuan dari episiotomi ini adalah memperbesar jalan keluar bayi, Ma. Sehingga proses melahirkan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, pengguntingan ini juga untuk menghindari perineum robek hingga ke anus.

Nah, Mama pilih yang mana?

Editors' Pick

Apakah Semua Calon Ibu Harus Melakukan Episiotomi?

Apakah Semua Calon Ibu Harus Melakukan Episiotomi
Freepik/Stokerphotos

Meski bisa membantu memudahkan proses persalinan, berita baiknya, tidak semua calon ibu membutuhkan prosedur ini.

Episiotomi hanya dibutuhkan dalam kondisi tertentu saat tanda-tanda melahirkan sudah terlihat, seperti pembukaan lahiran, kontraksi, dan air ketuban pecah.

Jadi siapa saja yang membutuhkan prosedur ini? Berikut beberapa kondisi yang membuat dokter menggunting perineum:

  • Ukuran bayi sangat besar,
  • bayi mengalami gawat janin sehingga harus dikeluarkan secepat mungkin,
  • posisi bayi sungsang atau mengalami kesulitan lahir,
  • Mama mengalami kondisi kesehatan yang serius sehingga bayi harus segera dikeluarkan,.
  • proses kelahiran sudah berjalan dalam waktu yang cukup lama dan berisiko bagi bayi,
  • prosedur vakum dibutuhkan sehingga perineum pun harus dilakukan,
  • waktu lahir sudah dekat tetapi perineum belum cukup melebar,
  • Mama tidak dapat mengejan dengan benar.

Jika Mama tidak mengalami kondisi di atas, biasanya gunting vagina tidak dibutuhkan.

Tapi kan Prosedur ini Menyakitkan

Tapi kan Prosedur ini Menyakitkan
Pixabay/Ri Butov

Jangan khawatir, Mama tidak akan merasakan apapun saat dilakukan sayatan pada perineum.

Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan obat bius pada daerah vagina terlebih dahulu.

Setelah selesai melahirkan, bekas sayatan tersebut akan segera dijahit agar tidak terjadi perdarahan yang serius. Jahitan dan lukanya akan larut bersama kulit beberapa lama setelah melahirkan.

Apakah Episiotomi Memiliki Efek Samping?

Apakah Episiotomi Memiliki Efek Samping
Freepik

Prosedur ini memiliki beberapa efek samping, Ma. Yuk, cari informasi sebanyak mungkin supaya dapat dilakukan tindakan pencegahan.

Berikut beberapa risiko dilakukan episiotomi:

  • Bekas luka episiotomi mungkin bisa lebih buruk dibandingkan dengan vagina robek alami,
  • episiotomi bisa membuat Mama lebih banyak kehilangan darah saat melahirkan,
  • pemulihan luka bekas jahitan bisa lebih menyakitkan dan lebih lama dan berisiko terkena infeksi postpartum,
  • Tak hanya itu, bekas sayatan gunting vagina biasanya lebih panjang dan ibu juga lebih mungkin berisiko terkena infeksi postpartum.
  • episiotomi juga dapat menyebabkan kesulitan mengendalikan buang air besar.
  • pada beberapa perempuan, gunting vagina bahkan bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks di awal setelah melahirkan.

Oleh karena itu, prosedur ini tidak dilakukan pada semua ibu yang melahirkan. Dokter akan melakukan pertimbangan mengenai risiko antara dilakukan atau tidak.

Pemulihan setelah Episiotomi

Pemulihan setelah Episiotomi
Freepik/Bonnontawat

Rasa sakit dari gunting vagina sering dikeluhkan oleh ibu yang baru melahirkan. Mama dapat melakukan beberapa cara untuk mempercepat penyembuhan di rumah:

  • Kompres dengan kantong es (atau dibungkus handuk) pada daerah sekitar perineum yang sakit. Jangan lakukan tanpa membungkus es sebelumnya ya, Ma.
  • Membilas kemaluan dengan air hangat setelah buang air kecil.  Tepuk secara perlahan dengan handuk kering.
  • Usahakan agar daerah bekas jahitan selalu kering dan tidak lembap.
  • Gunakan bantal empuk saat duduk. Tujuannya untuk meringankan tekanan dan rasa sakit di daerah perineum saat duduk.
  • Saat buang air besar, gunakan bantalan bersih untuk menekan luka. Tujuannya adalah untuk mencegah sakit dan peregangan luka.
  • Mama juga dapat sesekali mengangin-anginkan bekas jahitan untuk mempercepat proses penyembuhan.

Jika cara di atas belum mampu untuk meringankan rasa sakit, Mama dapat menggunakan penghilang rasa sakit. Namun diskusikan dengan dokter mengenai efeknya pada ASI.

Sebaiknya, segera konsultasikan dengan dokter jika Mama mengalami rasa sakit yang tak tertahankan. Normalnya, Mama hanya mengalami rasa sakit yang ringan saja.

Namun, pada umumnya rasa sakit yang ibu alami usai episiotomi adalah ringan.

Demikian juga jika Mama jika rasa nyeri tidak kunjung hilang pada luka, demam, atau muncul nanah, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Bisa jadi Mama mengalami infeksi pada luka bekas sayatan.

Nah, itulah informasi mengenai apakah vagina harus digunting saat melahirkan. Diskusikan dengan dokter mengenai kemungkinan dilakukan episiotomi pada Mama. Jangan khawatir, rasa sakit dan luka biasanya sembuh dengan cepat. Prosedur ini dilakukan untuk kebaikan ibu dan bayi.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest