Kebocoran Urine setelah Melahirkan, Apakah Ini Normal?
Ini terjadi setiap Mama batuk, tertawa, atau melakukan gerakan yang menghentak
18 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan, tubuh tidak langsung kembali seperti saat sebelum hamil. Sebagian besar ibu yang baru melahirkan akan mengalami perubahan. Salah satunya adalah inkontinensia urine.
Inkontinensia urine adalah keluarnya urine tanpa bisa dikontrol dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan sosial.
Dalam kasus ibu yang baru melahirkan, ini biasanya terjadi setiap kali tertawa, batuk, atau melakukan gerakan yang menghentak. Meski urine yang keluar jumlahnya kecil, kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan.
Mengapa ibu yang baru melahirkan mengalami kebocoran urine? Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini, Ma!
Mengapa Ibu yang Baru Melahirkan Mengalami Inkontinensia
Hilangnya kontrol kandung kemih ada hubungannya dengan otot-otot dasar panggul. Ini adalah kelompok otot yang sama yang bekerja keras untuk mendukung rahim yang membesar selama kehamilan.
Otot-otot ini akan meregang, tegang, dan mungkin robek selama persalinan, yang menyebabkan masalah inkontinensia. Ketika otot dasar panggul lemah, kandung kemih cenderung bocor dengan setiap gerakan kuat, seperti melompat, berolahraga, atau bahkan bersin.
Dengan bertambahnya usia dan kehamilan berturut-turut, otot dasar panggul semakin lemah kecuali ada sesuatu yang dilakukan untuk mengatasi penipisannya.
Dalam beberapa kasus, perempuan akhirnya menderita prolaps organ, di mana kandung kemih turun dari posisi normalnya ke dalam vagina, menyebabkan lebih banyak masalah dan mungkin memerlukan pembedahan.
Editors' Pick
Siapa yang Berisiko Mengalami Inkontinensia Urine?
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko ibu yang baru melahirkan mengalami inkontinensia urine, seperti:
- Kelebihan berat badan,
- melahirkan bayi berukuran besar atau kembar,
- melahirkan bayi kembar dengan persalinan normal,
- sering merokok,
- proses persalinan lama, sehingga perlu dibantu dengan forceps atau vakum,
- sering mengejan, misalnya karena sembelit.
Umumnya inkontinensia urine akan mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu hingga satu tahun setelah melahirkan. Diskusikan dengan dokter mengenai hal ini ya, Ma.