Penyebab Perut Buncit setelah Melahirkan dan Terlihat seperti Hamil

Ini penyebab perut mama masih terlihat seperti hamil setelah melahirkan

23 Maret 2024

Penyebab Perut Buncit setelah Melahirkan Terlihat seperti Hamil
Freepik

Ketika baru melahirkan untuk pertama kali, Mama mungkin terkejut ketika melihat perut mama. Bayi sudah lahir, tapi kok masih terlihat seperti hamil, ya?

Sebagian ibu yang baru melahirkan juga memiliki garis gelap di perut, yang disebut linea nigra, dan jaringan tanda peregangan. Ini adalah bekas luka kecil yang disebabkan oleh peregangan kulit yang luas. Selain itu, jika Mama melahirkan dengan operasi caesar, Mama juga memiliki bekas luka bedah.

Apakah perut buncit setelah melahirkan ini normal? Berapa lama perut akan kembali normal?

Yuk, cek ulasan Popmama.com mengenai bentuk perut setelah melahirkan.

Kenapa Mama Masih Terlihat seperti Hamil meski Sudah Melahirkan?

Kenapa Mama Masih Terlihat seperti Hamil meski Sudah Melahirkan
Freepik/racool_studio

Butuh waktu bagi tubuh, terutama perut, untuk sepenuhnya pulih dari kehamilan. Bayangkan perut seperti balon, perlahan-lahan menggembung saat janin tumbuh. Namun melahirkan tidak seperti memecahkan balon yang dapat langsung kempis. Setelah melahirkan, perut seperti balon yang mengalami kebocoran, perlahan-lahan mengempis. Ini normal, Ma.

Saat bayi lahir, perubahan hormon menyebabkan rahim berkontraksi, menyusut kembali ke keadaan sebelum hamil. Butuh enam hingga delapan minggu untuk rahim kembali ke ukuran normal.

Semua sel dalam tubuh yang membengkak selama kehamilan mulai melepaskan cairan ekstra, yang dikeluarkan dari tubuh melalui urine, cairan vagina, dan keringat.

Dan lemak ekstra yang digunakan untuk memberi makan bayi mulai terbakar (terutama jika Mama menyusui dan berolahraga). Tetapi perlu setidaknya beberapa minggu untuk melihat hasilnya.

Namun, stretch mark dan linea nigra bertahan lebih lama. Stretch mark biasanya mulai berkurang setelah 6-12 bulan pasca melahirkan. Pigmentasi memudar dan biasanya menjadi lebih terang dari kulit di sekitarnya (warnanya akan bervariasi tergantung pada warna kulit mama), tetapi teksturnya akan tetap sama. Warna gelap dari linea nigra akan berangsur-angsur memudar lebih dari setahun, tetapi itu juga mungkin tidak sepenuhnya hilang.

Editors' Pick

Berapa Lama Perut Akan Kembali Normal?

Berapa Lama Perut Akan Kembali Normal
Freepik/yanalya

Mama mungkin pernah mendengar cerita tentang ibu baru yang perutnya kencang dan rata segera setelah melahirkan. Meskipun ada, namun ini jarang terjadi. Bagi sebagian besar perempuan, perlu berbulan-bulan untuk menyingkirkan "kantong kehamilan" dan kadang-kadang itu tidak hilang sama sekali.

Kesabaran adalah kuncinya. Butuh waktu sembilan bulan bagi perut untuk melakukan peregangan untuk mengakomodasi janin. Jadi masuk akal bahwa setidaknya butuh waktu selama itu juga untuk mengencangkan kembali.

Kecepatan dan tingkat transisi ini sangat tergantung pada ukuran tubuh normal mama, berapa banyak berat badan yang bertambah selama kehamilan, seberapa aktif, dan faktor genetik mama. Jika kenaikan berat badan selama kehamilan tidak lebih dari 13 kg, berolahraga secara teratur selama kehamilan, menyusui, dan hanya memiliki satu anak, akan membuat Mama cenderung lebih mudah menurunkan berat badan.

Jika Mama tidak menyusui, Mama harus memerhatikan berapa banyak yang Mama makan untuk menurunkan berat badan saat hamil. Mama membutuhkan lebih sedikit kalori sekarang karena Mama sudah tidak hamil.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Membuat Perut Terlihat Lebih Baik?

Apa Bisa Dilakukan Membuat Perut Terlihat Lebih Baik
Pixabay/PublicDomainPictures

Menyusui dapat membantu, terutama pada bulan-bulan awal setelah melahirkan. Perempuan yang menyusui membakar kalori ekstra untuk memproduksi ASI, sehingga mereka biasanya kehilangan berat kehamilan lebih cepat daripada perempuan yang tidak menyusui.

Menyusui juga memicu kontraksi yang membantu mengecilkan rahim, membuatnya menjadi latihan untuk seluruh tubuh. Tetapi banyak ibu menyusui mengatakan mereka mengalami kesulitan kehilangan 3-5 kg terakhir. Beberapa ahli berspekulasi bahwa tubuh menyimpan cadangan lemak ekstra ini untuk membantu produksi ASI.

Olahraga juga membantu. Baik itu berjalan-jalan di sekitar rumah atau ikut kelas yoga, aktivitas fisik mengencangkan otot perut dan membakar kalori. Regimen latihan yang keras yang mencakup latihan aerobik dan gerakan yang fokus pada perut juga dapat dilakukan. Sebelum memulai olahraga, cek dulu apakah tubuh mama sudah siap untuk melakukannya.

Apakah Mama Dapat Melakukan Diet?

Apakah Mama Dapat Melakukan Diet
Freepik

Jika berat badan bertambah banyak selama kehamilan, kehilangan beberapa kilogram itu dapat membantu memperkecil perut. Diet rendah kalori dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi berikan waktu dan olahraga untuk bekerja terlebih dahulu, baru Mama memulai diet. Tunggu setidaknya enam minggu atau beberapa bulan sebelum mengurangi kalori, terutama jika Mama menyusui.

Wanita membutuhkan 1.600 hingga 2.400 kalori sehari untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Untuk mengurangi sekitar ½ kg per minggu, kurangi sebanyak 500 kalori sehari, baik dengan mengurangi asupan makanan atau meningkatkan aktivitas. Kehilangan lebih dari ½ kg seminggu dapat membuat Mama merasa lelah dan secara negatif bisa memengaruhi suasana hati. Jadi, lakukan dengan bertahap ya, Ma.

Jangan melakukan diet yang parah, penurunan berat badan yang cepat bisa memengaruhi kemampuan untuk menyusui. Diet ekstrem membuat tubuh berada dalam mode kelaparan dan stres serta kelelahan yang dapat mengurangi jumlah susu yang dihasilkan.

Ketika Mama diet terlalu ketat, Mama mungkin tidak makan cukup makanan kaya nutrisi. Ini akan memengaruhi bayi, ia tidak mendapatkan semua lemak dan vitamin yang dibutuhkan dari ASI mama.

Setiap perempuan ingin terlihat menarik, terutama setelah melahirkan. Mama dapat melakukan olahraga atau diet, namun jaga lupa untuk tetap menjaga kesehatan, Ma. Itu yang terpenting.

Nah itulah informasi terkait penyebab perut buncit setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

The Latest