Tak Mampu Bayar Tes Swab, Ibu di Makasar Kehilangan Bayi di Kandungan

Biaya tes swab yang mahal menyebabkan proses persalinan ibu di Makassar terhambat

17 Juni 2020

Tak Mampu Bayar Tes Swab, Ibu Makasar Kehilangan Bayi Kandungan
Pixabay/geralt

Ervina Yana, seorang warga di Makassar harus kehilangan bayi di dalam kandungannya saat akan dilahirkan. Dari informasi yang viral di media sosial, penyebabnya adalah tidak mampu membayar biaya tes swab Covid-19 di rumah sakit. Padahal tes swab menjadi syarat wajib bagi ibu hamil yang akan melahirkan. 

Simak informasi mengenai nasib Ervina Yana saat kehilangan bayinya, yang berhasil Popmama.com rangkum berikut ini:

1. Wajib melakukan rapid test dan swab sebelum melahirkan

1. Wajib melakukan rapid test swab sebelum melahirkan
Freepik

Informasi dugaan penolakan rumah sakit untuk melakukan persalinan berawal dari pesan yang tersebar di grup whatsapp Info Covid-19 Sulsel, pada Selasa (16/6/2020).

Selama kehamilan, Ervina selalu memeriksakan kandungannya di puskesmas. Namun saat kontraksi, Ervina langsung ke rumah sakit Sentosa. Di rumah sakit ini ia pun disarankan untuk melakukan rapid test karena memiliki riwayat diabetes dan tidak pernah melakukan kontrol di sana sebelumnya.

Ervina kemudian dirujuk ke RS Siti Hadihjah. Pihak RS Siti Hadihjah beralasan tak mempunyai alat rapid test, swab, dan operasi. Pihak rumah sakit pun merujuknya ke RS Stella Maris.  
 

Editors' Pick

Tidak Mampu Membayar 2,4 juta untuk Biaya Test Swab

Tidak Mampu Membayar 2,4 juta Biaya Test Swab
Freepik

Ervina akhirnya melakukan rapid test di rumah sakit Stella Maris dan hasilnya reaktif. Ia pun diminta untuk melakukan tes swab sebelum melahirkan.

“Pasien tidak sanggup bayar tes swab seharga Rp 2,4 juta. Kemudian keluarga membawanya ke RSIA Ananda,” ungkap Alita Karen, aktivis perempuan Makassar yang ikut mendampingi Ervina.

Keluarga kemudian membawanya ke RSIA Ananda. Menurut Alita, janin di dalam kandungan masih bergerak ketika Ervina berada di RS Stella Maris. Namun setibanya di RSIA Ananda, bayi dinyatakan meninggal dunia.  

Penjelasan Pihak RSIA Ananda

Penjelasan Pihak RSIA Ananda
Pexels/Pixabay

Pada kesempatan yang sama, pihak penanggung jawab RSIA Ananda, Fadli Ananda, menjelaskan bahwa pasien sebelumnya tidak jujur menyampaikan sudah melakukan rapid test dengan hasil positif. Menurutnya, jika dari awal pihak RSIA Ananda diberitahu mengenai hasil rapid test yang positif, maka Ervina dapat melakukan tes swab gratis dari pemerintah.

Sebelumnya, Ervina melakukan USG di poliklinik obgyn setelah kurang lebih selama dua hari tidak merasakan pergerakan janinnya. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda denyut jantung pada janin, bahkan setelah diperiksa terdapat indikasi Kematian Janin dalam Rahim (KJDR) yang sudah terjadi selama lebih dari sehari.

Dokter pun memberikan surat pengantar rawat inap. Sesuai protokol yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terkait petunjuk praktis layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir selama pandemi Covid-19, maka setiap ibu hamil yang hendak melahirkan wajib melakukan pemeriksaan rapid test.

Setelah diperiksa, hasilnya pun positif dan kemudian diperoleh informasi bahwa Ervina sudah melakukan rapid test di tempat lain sebelumnya. Sesuai dengan protokol Covid-19, maka pihak RSIA Ananda melakukan observasi sambil menunggu rujukan ke RS Pusat Rujukan Covid untuk dilakukan pemeriksaan swab.

Hal yang Harus Dipersiapkan Jelang Persalinan Saat Pandemi Covid-19

Hal Harus Dipersiapkan Jelang Persalinan Saat Pandemi Covid-19
Freepik

Menjalani kehamilan dan persiapan persalinan di tengah pandemi Covid-19 juga bisa menambah kecemasan mama. Pasalnya, ada lebih banyak prosedur yang harus dijalani. Namun, jangan sampai kecemasan mengurangi kebahagiaan Mama dalam menanti kehadiran si Kecil ya.

Mama perlu melengkapi diri dengan informasi seputar persiapan melahirkan di tengah pandemi Covid-19. Beberapa hal yang dapat Mama persiapkan antara lain:

  • Konsultasikan dengan dokter soal kontrol kehamilan, apakah perlu dilakukan kunjungan ke dokter atau rumah sakit.
  • Melakukan rapid test dan swab sebelum persalinan sebagai syarat wajib dari pemerintah.
  • Memahami SOP rumah sakit sebelum melahirkan. Setiap rumah sakit mungkin memiliki SOP yang berbeda-beda, Ma.
  • Memilih rumah sakit atau klinik bersalin. Selain itu, sebaiknya Mama memiliki beberapa pilihan rumah sakit.
  • Konsultasikan dengan dokter dan rumah sakit mengenai pendampingan keluarga saat proses persalinan.
  • Menjaga diri dan mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

Selama melakukan pemeriksaan untuk kondisi apapun dengan dokter, pasien diharapkan menjelaskan kondisi yang sebenarnya tanpa ditutup-tutupi. Menutupi riwayat penyakit dan riwayat kontak fisik dapat membahayakan orang lain, terutama tenaga kesehatan. Selain itu, pasien pun tidak dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Itulah kronologis Ervina Yana yang kehilangan bayi di dalam kandungan akibat tidak dapat membayar biaya tes swab. Yuk, bantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan disiplin melakukan protokol kesehatan.

Baca juga:

The Latest