Di Indonesia, banyak sekali mitos-mitos yang berkembang seputar usaha untuk persalinan lancar. Mulai dari mengonsumsi makanan tertentu, hingga beberapa kegiatan yang harus dijalankan. Namun, ternyata tak semua mitos ini berujung fakta lho. Karena ada beberapa diantaranya yang hanya kabar burung belaka.
Mama ingin tahu apa saja mitos dan fakta agar persalinan lancar? Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkapnya!
Dikutip dari What to Expect, seks memang bisa saja mempercepat proses persalinan. Pasalnya, ketika mengalami orgasme, kontraksi rahim bisa sangat kuat.
Selain itu, sperma mengandung prostaglandin atau asam lemak yang bertindak seperti hormon, yang juga diproduksi oleh rahim untuk menipiskan dan melebarkan leher rahim saat mendekati waktu persalinan. Obat yang digunakan oleh dokter untuk menginduksi persalinan, biasanya mengandung versi sintetis prostaglandin yang telah terbukti membantu mempercepat proses persalinan.
Lebih lanjut, stimulasi puting dan genital serta orgasme disebut-sebut juga sebagai cara alami untuk meningkatkan kadar oksitosin, hormon yang diproduksi untuk memicu kontraksi. Meski begitu hal ini masih perlu penelitian yang lebih panjang dan dalam. Pasalnya salah satu studi menemukan bahwa seks tidak selalu bisa mempercepat persalinan.
Menurut dr. Eric Kasmaran Sp.OG, air kelapa dan hubungannya untuk memperlancar persalinan tidak bisa dibenarkan. Bahkan, mengonsumsinya secara berlebihan justru bisa berbahaya.
"Belum ada penelitian yang membuktikan dengan mengonsumsi air kelapa dapat melancarkan persalinan," ucap Eric saat Webinar bulan Juni 2020.
Pasalnya, hubungan antara air kelapa dan proses bersalin menurutnya kurang masuk akal. Air kelapa diminum melalui mulut dan turun ke lambung. Sehingga hubungan keduanya bagi dokter Eric belum bisa dibenarkan.
"Ibu minum kan (airnya) masuknya ke lambung bukan vagina. Gimana caranya kelapa bisa membuat lancar (persalinan). Saya tidak habis pikir yang bikin mitos itu siapa," pungkasnya.
Dikutip dari Parents, ibu hamil yang pernah menjalani operasi caesar bisa melahirkan anak selanjutnya secara normal. Ini disebut kelahiran vagina setelah caesar (VBAC). Apalagi jika ibu hamil tersebut tidak mengalami risiko atau hanya berisiko rendah, maka tingkat keberhasilannya mencapai 60-80% menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Namun, sebagian prosedur VBAC tidak direkomendasikan untuk ibu hamil yang telah melalui dua kali atau lebih operasi caesar. Pasalnya, bisa meningkatkan risiko rahim pecah, atau robekan pada bekas luka caesar sebelumnya yang dapat mengancam nyawa baik kepada sang Mama maupun bayinya.
Dikutip dari University of Minnesota Earl E. Bakken Center for Spirituality & Healing, menyebut bahwa posisi melahirkan bayi memang cukup berperan dalam proses bersalin. Ada beberapa posisi yang bisa cukup menyulitkan ketika ibu hamil melahirkan.
Banyak ibu hamil yang melahirkan dengan posisi berbaring terlentang atau hanya bertumpu pada punggung belakang mereka. Namun, posisi ini bisa membatasi mobilitas ibu hamil dan pergerakan bayi. Seharusnya, posisi persalinan yang optimal adalah yang ramah gravitasi.
Oleh karenanya kurangi posisi-posisi ini ketika akan bersalin:
Olahraga squat menjadi salah satu olahraga yang aman untuk ibu hamil. Dikutip dari What to Expect, berjongkok jadi salah satu gerakan yang baik dilakukan sebelum proses persalinan. Gerakan ini bisa membantu panggul untuk memberi bayi lebih banyak ruang untuk bergerak turun. Mama bisa meminta pasangan untuk membantu melakukan gerakan jongkok ini.
Madu memang bermanfaat bagi tubuh, tapi tak boleh sembarangan apalagi dimakan berlebihan bagi ibu hamil. Begitupun telur, karena ada sejumlah mitos yang menyebut jika mengonsumsi telur mentah bisa membantu melancarkan proses bersalin.
Sebagai informasi untuk bisa melakukan persalinan normal hal terpenting yang harus ada yakni empat komponen ini:
Momen kelahiran bayi memang menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Oleh karenanya ada beberapa zat dalam makanan yang diperlukan agar proses persalinan lancar dan meningkatkan elastisitas otot rahim yakni protein, vitamin B1 dan E, kalsium, zat besi, magnesium, serta kalium.
Buah nanas mengandung enzim bromelain yang bisa membantu kontraksi leher rahim dan membantu induksi persalinan. Dilansir dari What to Expect, penelitian dari beberapa ahli belum menemukan bahwa buah-buahan yang mengandung enzim bromelain bisa merangsang kontraksi.
Meski begitu, menurut The American Pregnancy Association, buah nanas jadi salah satu buah yang cukup bermanfaat untuk dikonsumsi. Namun, harus tetap memerhatikan jumlah yang sesuai ya.
Itulah tadi kumpulan mitos dan fakta agar persalinan lancar yang populer di masyarakat Indonesia. Jika Mama saat ini akan menjalani proses kelahiran baik caesar maupun normal pertimbangkan baik-baik saran yang diberikan orang lain ya, Ma. Jika tidak yakin sebaiknya bertanya kepada dokter kandungan mama.
Mama juga bisa bergabung ke forum diskusi Popmama Community untuk membahas berbagai hal yang seru lho dengan Mama-Mama lainnya.