Al-Imam Muhammad al-Ramli pernah ditanya mengenai waktu pembayaran fidyah. Beliau menjawab:
Ia diperkenankan memilih antara mengakhirkan penunaian fidyah dan mengeluarkan fidyah di setiap harinya, di dalam hari tersebut atau setelah selesainya hari tersebut. Tidak boleh mempercepat fidyah dari waktu-waktu tersebut, sebab terdapat unsur mendahulukan fidyah dari kewajibannya seseorang, yaitu berbuka puasa. (Syekh Muhammad al-Ramli, Fatawa al-Ramli, juz 2, hal. 74)
Sedangkan Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani menjelaskan:
Tidak boleh bagi orang sangat tua, orang pincang, orang berumur yang mengalami kepayahan berpuasa, ibu hamil dan ibu menyusui, mempercepat penunaian fidyah satu mud sebelum Ramadhan, bahkan tidak boleh mempercepat fidyah untuk hari tertentu sebelum memasuki malamnya, sebagaimana tidak boleh mempercepat penunaian zakat untuk masa dua tahun. Boleh mempercepat fidyah setelah terbitnya fajar pada masing-masing hari dari bulan Ramadhan, bahkan boleh mempercepat fidyah setelah terbenamnya matahari di waktu malam untuk setiap harinya, bahkan sunah ditunaikan di permulaan malam". (Syekh Nawawi al-Bantani, Qut al-Habib al-Gharib, hal. 223).
Jadi, boleh setiap hari setelah berbuka puasa dan boleh juga di penghujung Ramadan, ya, Ma.
Itu dia penjelasan mengenai cara membayar fidyah ibu menyusui dengan beras. Semoga membantu ya, Ma!