Menyusui adalah suatu aktivitas yang membutuhkan niat baik antara Mama dan si Kecil. Kadang-kadang, para mama merasa siap untuk mengakhiri aktivitas tersebut dan menemukan cara lain untuk memenuhi kebutuhan anak melalui makanan fisik dan emosional.
Padahal melalui penelitian yang dilakukannya, Antropolog Katherine Dettwyler menyimpulkan, orang tua sesungguhnya tidak perlu menyapih karena si Kecil akan menyapih dirinya sendiri ketika ia sudah merasa siap. Sementara sebagian pendapat lainnya menyatakan bahwa menyapih perlu dilakukan setelah si Kecil berusia lebih dari dua tahun untuk membuatnya lebih mandiri.
Menyapih, tentu saja, harus dilakukan dengan cara yang tidak membuat si Kecil merasa trauma alias menyapih dengan cinta (gentle weaning). Yang perlu diingat, menyusui bukan sekadar memberi makan, tapi juga anak merasa nyaman dan aman saat berada dekat Mama.
Saat menyusu, ia bisa merasakan dekapan, kecupan, dan berbicara dengan sang Mama. Ketika ia 'dipaksa' untuk lepas dari ASI, maka akan akan merasa terancam karena kehilangan zona nyamannya.
Itulah mengapa, menyapih sebaiknya dilakukan dengan cara yang tepat, diatur sedemikian rupa hingga anak mampu beradaptasi dengan baik.
Berikut Popmama merangkum cara menyapih dengan cinta, seperti dilansir dari Ahaparenting:
